Helo helo semua!! Pada kesempatan kali ini saya akan meripiu soal salah satu anime favorit saya!
Men, pada
saat nulis ini perut gue lagi ga enak, makanya post-annya pun (kemungkinan
besar) ga bakalan alay.
Secara arti
judulnya itu (menurut Tante Wikipedia) adalah Gargantia on the Verdurous
Planet.
Jadi ceritanya
tuh gini. Jauh di masa depan, taun 21xx ato mungkin taun 3xxx—gue sendiri ga
tau pasti, ato mungkin disebutin tapi gue lupa, tapi ya udahlah ya ga usah
dibahas da ga terlalu penting juga, pokonya pada jaman jauuuuuuuh banget di
masa depan, manusia yang tersisa uda ga hidup lagi di bumi. Mereka tinggal di
ruang angkasa, di semacam... apa yah istilahnya... planet bukan, pesawat juga
bukan... err...... struktur daratan (kurang lebih gitulah) bikinan sendiri, dan
mereka membentuk aliansi bernama Galactic Alliance of Humankind—kehidupannya lebih
kaya kehidupan militer, serba teratur dan diatur. Aliansi ini terus berperang
dengan klan alien bertentakel yang dinamakan Hideauze (bentuk umum alien ini
mirip cumi-cumi raksasa). Para manusia ini bertarung menggunakan battle suit yang disebut sebagai Machine
Caliber, berbentuk robot humanoid
gede, sistemnya full diisi dan
dikendalikan oleh artificial intelligence
ato AI. Si manusianya tinggal ngomandoin si AI aja kalo mau ngapa-ngapain.
Tah si Chamber |
Nah, tokoh
utama kita, yang bernama Ledo, memiliki Machine Caliber bernama Chamber. Suatu
waktu, pasukan militer Aliansi bertarung hendak menembus planet
markas Hideauze—termasuk Ledo. Namun rupanya serangan mereka gagal, Hideauze
nyatanya mampu meregenerasi dirinya dengan cepat dan para manusia tersebut
kalah jumlah. Mereka memutuskan untuk mundur. Tapi Ledo dan kaptennya tidak
sempat sampai ke kapal induk. Ledo terpisah dengan kaptennya itu saat diserang
sekumpulan Hideauze, dan di tengah panasnya pertarungan (juga kebingungan),
Ledo ‘terlempar’ ke semacam blackhole
lalu dia ilang kesadaran.
Ketika
tersadar kembali, Chamber berkata bahwa Ledo telah berada dalam keadaan
cryo-stasis selama 6 bulan. Singkatnya Ledo mengetahui bahwa saat itu, ia dan
Chamber sedang berada di atas sebuah kapal besar (Gargantia)... yang berlayar
di laut super luas... di bumi, tempat asal manusia, planet yang cuma pernah Ledo
dengar dalam cerita dan orang-orang Aliansi percayai sebagai mitos belaka.
[WARNING!!
SPOILER!!]
Ledo sempat
didaulat sebagai musuh oleh para manusia bumi karena dia menculik salah seorang
warga kapal besar itu. Belum lagi Ledo ngancem para manusia itu dengan Chamber—yang
notabene-nya robot senjata kelewat canggih dan ga pernah mereka liat sebelumnya. Tapi berkat
kegigihan Amy, cewe yang diculik Ledo, para manusia itu berhasil diyakinkan
bahwa sebenarnya Ledo baik—dia cuma kebingungan karena dia ga tau ada dimana
dia sekarang.
Singkat cerita,
Ledo dan Amy berteman. Ledo mulai belajar bahasa bumi lewat bantuan Chamber. Sempet ngelawan pirates, dll, Ledo juga mempelajari kehidupan para penduduk Gargantia, tentang keluarga, persahabatan, kerja keras
dalam mencari uang, dan sebagainya. Perlahan-lahan tumbuh perasaan cinta antara
Ledo dan Amy, meski Ledo awalnya tidak menyadarinya (kyaaaa!! >w< ♥)
Tapi suatu
ketika, waktu Ledo lagi membantu ‘menggali harta karun’ di dalem laut, dia
melihat suatu makhluk yang mirip sekali dengan Hideauze—si cumi-cumi raksasa
itu. Mitranya yang manusia bumi nyebut Hideauze itu whalesquid, makhluk yang sama sekali ga bahaya kecuali kalo lu
serang duluan. Tapi Ledo keburu panik duluan, dia pun ngebunuh si cumipaus itu.
Para manusia di atas armada Gargantia langsung ketakutan begitu tau Ledo uda
ngebunuh cumipaus, karena mitosnya siapapun yang ngebunuh cumipaus bakal
dikutuk. Tapi Ledo ga peduli. Dia meminta Chamber menganalisa sample DNA si cumipaus dan cari tahu
apakah makhluk itu bener-bener Hideauze.
Malemnya,
armada mereka hampir bertabrakan dengan ribuan cumipaus. Ledo uda siap
bertarung melawan mereka, tapi untungnya jendral Gargantia berhasil mengambil
keputusan tepat, sehingga pasukan cumipaus itu ga menyerang Gargantia. Chamber pun
menyampaikan penemuannya mengenai si cumipaus pada Ledo. Ternyata si cumipaus
itu memang beneran Hideauze, sama kaya jenis yang biasa Ledo bunuh di luar
angkasa. Tapi karena hidup di bumi, tanpa ketemu ancaman, pertarungan, bahaya,
dan sebagainya, si Hideauze itu jadi makhluk yang lebih lembek dibanding
cumipaus di luar angkasa, makanya mereka sama sekali ga bahaya.
Sejak saat
itu Ledo kebingungan. Sebagai anggota Aliansi, hidupnya didedikasikan untuk
membunuh Hideauze, tanpa mempedulikan apakah Hideauze itu membahayakan ato
ngga. Tapi teman-temannya di Gargantia sama sekali menentang jika Ledo hendak
membinasakan semua cumipaus, karena makhluk-makhluk itu tidak berdosa.
Ledo mulai
mempertanyakan hidupnya sebenarnya bertujuan untuk apa. Di tengah dilemanya
itu, salah seorang anggota Gargantia, Pinion, mulai membujuk Ledo untuk
memisahkan diri dari Gargantia dan ikut bersamanya. Pinion berkata bahwa di
sarang para cumipaus terdapat harta karun yang nilainya luar biasa, jauh lebih
besar dari harta karun yang selama ini mereka gali di lautan aman. Dia meminta
bantuan Ledo untuk membinasakan para cumipaus di sarangnya. Ledo, yang saat itu
masih memegang teguh prinsipnya, setuju. Dia meninggalkan Amy juga Gargantia dan
ikut rombongan Pinion ke Laut Terlarang (kurang lebih begitu namanya).
Dimulailah pembantaian
cumipaus oleh Ledo juga Chamber, seorang diri di dalem Laut Terlarang. Singkat cerita
mereka berhasil masuk jauh ke dalam sarang, dan menemukan kenyataan disana; apa
sebenarnya para Hideauze itu, juga sejarah yang telah disembunyikan Aliansi
akhirnya terkuak. Ledo syok setengah mati. Prinsipnya mulai goyah, dan dia
mulai mencari-cari kebenaran, apa yang seharusnya dia pegang dan percayai—doktrin
Aliansi-kah, atau sejarah yang dia temukan?
Kemudian muncullah
armada lain yang rupanya ‘menampung’ kapten Ledo dan Machine Calibernya, Striker. Di armada itu,
kapten Ledo berhasil mendoktrin semua orang dengan doktrin Aliansi. Lebih dari
itu, para manusia di kapal tersebut malah menjadikan Striker
sebagai dewa. Ledo memutuskan untuk kembali menjadi anak buah si kapten. Tapi di
atas kapal itu, Ledo akhirnya bisa melihat perbedaan budaya penduduk Gargantia
yang didasari oleh kebaikan hati dengan kehidupan penduduk armada si kapten
yang didasari doktrin Aliansi, yang juga selama ini ia pegang teguh.
Apa yang
kemudian Ledo pilih? Kehidupan bersama penduduk Gargantia-kah? Atau tetap ikut
bersama si kapten?
AFTERTHOUGHTS
& CONCLUSIONS
Sangat wajib
untuk ditonton!
Gue ga bisa
berenti nontonin ini. Anime sepanjang 13 episode ini gue kebut dalam sehari. Rame
banget—seengganya bagi gue. Ceritanya tuh ga klise yah... Trus endingnya cukup
ga ketebak. You guys know that that is
what I always seek in a story. So,
anime ini sangat layak untuk ditonton, terutama bagi kalian yang seneng ama
genre action mecha dengan nilai plus phsycological. Etapi humornya pun ada, cukup bikin ngakak pula. Keren lah pokonya.
Gambarnya
pun keren. Ledo-nya ganteng dan tokoh-tokoh lainnya pun cantik & ganteng. Perfect deh. Kalo harus menilai, anime
ini dapet 4.75 bintang dari 5. Wkwkwkwk...
I love the AIs!!!! Especially Chamber!!! Fyi,
seiyuu-nya Chamber itu Tomokazu Sugita loh~! >w< ♥♥♥
Hideauze, makhluk apakah mereka sebenarnya? |
No comments:
Post a Comment