Wednesday, November 2, 2016

Soooo Spookyyyyy

Halloween udah lewat? No problem! Meskipun udah lewat, tetep ga menutup ketegangan saat berbagi cerita serem kan? Hihihi~!

Jadi, dalam rangka merayakan Halloween (yang terlambat), gue akan membagikan beberapa cerita horor; kesaksian dari berbagai macam orang yang mengalami kejadian2 serem for real dalam hidup mereka. Selamat menikmati!

Hasil gambar untuk cemetery 


Cemetery Scares
By: Jennifer Barndt

Ada orang yang berkata bahwa sebagian besar kuburan tidak berhantu karena para arwah biasanya menghantui tempat2 yang familiar bagi mereka. Tapi aku tahu sebuah kuburan yang pastinya berhantu.

Aku tumbuh di keluarga yang suka sekali jump scares. Waktu aku masih kecil, keluargaku sering membawaku berkendara melewati Pekuburan Goshen dimana pamanku sudah menyiapkan seseorang untuk bersembunyi dan menakuti kami ketika kami lewat. Kami juga selalu mendengar banyak cerita mengenai pekuburan itu serta semua hal buruk yang pernah terjadi selama bertahun2.

Saat aku remaja, temanku dan aku sering pergi bersama, duduk2 di paviliun, mendengarkan semua suara aneh dari pekuburan tersebut, tapi tidak pernah masuk ke dalam karena kami percaya tindakan itu tidak sopan.

Saat aku dewasa, aku bergabung dengan sebuah kelompok pemburu hantu amatir dan berhasil meyakinkan mereka untuk memeriksa Pekuburan Goshen. Kami pun mendapat persetujan dari pihak berwenang dan memulai investigasi setelah matahari terbenam.

Tidak ada yang terjadi selama beberapa jam pertama. Baru setelahnya kami mulai mendengar suara2 kecil. Tidak ada yang terlalu bagaimana, hanya suara pergerakan saja. Karena kami berada di alam terbuka, kami menduga suara2 tersebut disebabkan oleh hewan2 yang sedang berkeliaran.

Kurang lebih sekitar tengah malam—mungkin pukul 1 dini hari—kami semua melihat pendaran cahaya di bagian belakang pekuburan. Kami semua beranjak menuju tempat itu. Semakin dekat kami berjalan, cahaya itu semakin menjauh. Akhirnya kami sampai di ujung pekuburan dan cahaya itu menghilang.

Hanya ada satu batu nisan di sana, sangat tua, dan tanpa nama.

Mendadak aku merasa gelisah dan kedinginan, seolah-olah suhu udara turun 5 derajat atau lebih. Anggota pemburu hantu yang lain mulai mendokumentasikan area itu dan memulai sesi tanya jawab (Editor’s note: EVP session—Electronic Voice Phenomenon; dipercaya bahwa rekaman bisa menangkap suara yang tidak kita dengar pada saat itu). Beberapa menit sesudahnya, perasaan aneh yang kurasakan menghilang. Sisa malam kami lalui dengan relatif sepi.

Saat kami mengecek dokumentasi kami, temanku menunjukkan 2 EVP dan juga beberapa gambar serta sebuah video; semuanya direkam pada saat yang bersamaan.

Foto2 tersebut menunjukkan sesosok figur buram di sebelah serta di belakangku, seperti ada beberapa figur yang muncul.

Video menunjukkan ada kabut muncul entah dari mana di saat yang sama ketika aku merasa kedinginan, dan kabut itu kelihatannya mengelilingi aku.

Salah satu EVP sulit dimengerti, tapi EVP yang satunya lagi menangkap beberapa suara (yang bukan suara kami) mengatakan sesuatu seperti “cantik” dan “milikku”. Suara2 itu sangat menyeramkan.

Beberapa minggu kemudian, setelah melakukan penelitian, temanku menemukan fakta bahwa kuburan tanpa nama itu rupanya milik seorang pengemis yang meninggal saat sedang melewati kota di awal tahun 1800an. Kabarnya pengemis itu cukup mata keranjang dan diduga kematiannya bukanlah kecelakaan, melainkan pembunuhan.




Shadowman
By: Claudia Torres

Ketika aku baru masuk SMA, aku mulai mengalami hal2 aneh, tapi yang paling kuingat adalah saat suatu malam, aku keluar untuk membuang sampah. Waktu itu sekitar pukul 10 malam, udara di luar terasa hangat dan ketika aku sampai di tengah lapangan parkir apartemenku, sehembusan angin yang sangat dingin menerpaku, lalu hilang secepat munculnya.

Hari berikutnya, aku sedang berjalan dari dapur ke ruang tamu ketika kurasakan seseorang menyentuh leherku. Detik berikutnya kalungku jatuh, rantainya rusak. Itu adalah satu2nya kalung dengan bandul salib yang kupunya. Aku pun pergi ke kamar dan begitu sampai, kurasakan seseorang menyentuh telingaku. Anting berbentuk malaikat-ku hilang.

Beberapa minggu kemudian, aku terbangun dari tidurku, merasa ada seseorang duduk di atasku. Aku melihat sesosok bayangan menarik kakiku sampai setengah badanku menjuntai dari ranjang! Aku segera berdoa, “Tuhan, tolonglah aku,” dan pada saat itu juga sosok bayangan itu melepaskan aku. Aku langsung kabur dari kamarku dan tidak pernah lagi tidur disana, apalagi ketika ibuku berkata bahwa suatu malam ia pernah melihat seorang pria berjalan dari ruang tamu ke kamarku, tapi ketika ia masuk ke kamarku, tidak ada siapapun di sana.

Akhirnya ibuku bercerita; dari sejak aku masih bayi, selalu ada sesosok bayangan di dekatku dan ‘itu’ selalu berusaha menyentuhku. Tapi tiap kali ibuku berdoa, sosok itu selalu menghilang.

Untungnya setelah kami pindah dari apartemen itu, aku tidak pernah lagi melihat sosok bayangan itu lagi. Kuharap ini berlangsung seterusnya.




Spooky Little Spirits
By: NN

Tak lama setelah pindah rumah, aku sedang mencoba untuk tidur ketika kurasakan ranjangku bergerak, seolah seseorang baru saja duduk di tepi ranjang. Kukira itu putriku, jadi aku duduk untuk menyuruhnya kembali ke lantai bawah, tapi kemudian kusadari tidak ada siapapun di kamar selain aku.

Beberapa detik kemudian aku berbaring kembali dan merasakan ranjangku bergerak lagi, kali ini seolah ada yang bangkit dari ranjang.

Ketika anak bungsuku masih bayi, dia sering ‘mengikuti’ sesuatu mengelilingi rumah. Kadang entah dari mana, dia menatap sesuatu dan menunjuk, terutama saat sampai di puncak tangga menuju kamar kami.

Suamiku dan aku menceritakan hal ini pada tetangga kami. Salah satu dari mereka yang baru saja datang dari Meksiko berkata bahwa dia sering melihat seorang anak perempuan dan laki-laki dalam rumah kami.

Tapi kami hanya punya anak perempuan.




Lady of the House
By: Takizawa Kyou

Ketika aku berumur 8-9 tahun, kami sekeluarga pindah ke sebuah rumah besar berwarna kuning. Awalnya aku merasa senang karena rumah itu sangat besar, dan kami memiliki ruang mainan, ruang tamu, 4 kamar, dsb. Tapi setelah beberapa minggu kami pindah, aku mulai merasa ketakuan berada di sana. Pokoknya ada perasaan seram; terutama di kamar kakak perempuanku dan aku.

Kakakku kalau sudah tidur susah bangun, dan aku kebalikannya. Aku sering terbangun sekitar jam 1 atau 3 subuh karena mendengar bunyi ketukan di jendelaku. Sering terdengar juga suara seperti pembacaan mantra, kedengarannya seperti drum. Juga sejenis pendaran merah akan terlihat dari balik gorden kami. Aku akan mengecek kondisi luar rumah jika aku punya cukup keberanian, dan biasanya tidak ada apapun, dan suasana sunyi. Tapi aku akan mendengar suara2 itu lagi saat aku kembali ke ranjang. Akhirnya aku menangis sendirian sampai tertidur.

Suatu malam, hanya ada aku dan ibu sendirian di rumah. Kakakku ada di rumah nenek dan ayah tiriku bekerja sampai jam 1 subuh. Aku sedang berada di kamarku, bermain DS, sementara ibu menonton TV di kamarnya—yang berada tepat di seberang kamarku. Aku bisa melihat ke dalam kamar ibu kalau pintu kamar kami terbuka. Kulihat ibu sudah bersiap untuk tidur, jadi dia mengeluarkan DVD dari playernya dan screen TV berubah biru (seperti yang biasa terjadi kalau dalam player tidak ada DVDnya).

Aku berkata pada diriku sendiri, ‘Oh, Ibu sedang bersiap tidur,’ untuk membuat diriku merasa baikan karena entah mengapa aku merasa tegang. Kemudian kulihat dari sudut mataku, seseorang berjalan di lorong ke arah lantai bawah dan berpikir, ‘Kenapa ibu ke bawah, apa ibu lapar?’ Pada saat itu aku memperhatikan dengan lebih fokus dan langsung kusadari bahwa dia bukan ibuku. Tubuhku langsung kaku, dan SEKUJUR TUBUHKU merinding! Menakutkan sekali!

Aku ingat dia mengenakan topi lebar dan gaun. Dia juga kelihatan sedikit transparan juga biru (mungkin dari screen TV) dan tahukah kau bagaimana udara bergetar di sekeliling api yang berkobar? Dia kelihatan seperti itu, tapi dia tidak terbakar. Dia cuma biru… Sulit bagiku untuk menjelaskan. Pokoknya, aku selalu merasa sesuatu sedang memperhatikanku di kamar, dan di situ terasa lebih dingin juga.

Ketika akhirnya kami pindah dari sana 2 tahun kemudian, kami melihat bekas tangan besar di pintu lemari kami yang tidak ada di sana sebelumnya. Posisinya terlalu tinggi, dan tangannya terlalu besar, lebih besar dari tanganku atau ibu, dan ayah tiriku juga tidak pernah masuk ke kamar kami, jadi hal itu benar2 aneh. Kami sangat senang akhirnya bisa pindah dari rumah itu!




The Lingering Spirit
By: NN

Kami memiliki seorang pasien berpenyakit kronis, selalu memegang tombol bel (untuk memanggil perawat), dan benci harus menerapkan fluid restriction. Kalian tahulah tipe seperti itu: para perawat tambahan harus bergantian menjawab bel panggilannya sehingga perawat utama dapat melakukan tugas mereka dengan tenang.

Dan dia sering dirawat inap di rumah sakit karena itu tadi; penyakitnya kronis, hampir sekarat, dan rumah sakit adalah satu2nya tempat dimana dia tidak akan kelebihan cairan.

Aku bekerja dari pukul 7pm-7am. Pria itu meninggal pukul 8pm. Oh, ekspresinya di saat2 terakhir, seperti, “Kenapa kalian membiarkanku mati!”—seolah2 itu karena kesalahan kami.

Pokoknya, keluarganya datang dan pergi sepenuhnya pukul 9pm, orang2 dari rumah pemakaman pulang pukul 9.30pm.

Sekitar jam 10pm, bel panggilan dari ruangan pria itu mulai berbunyi, terus menerus. Aku ada di sana—bel itu berbunyi tiap 5 menit sekali.

Salah satu perawat merupakan gadis yang sangat spiritual. Sekitar jam 2am, setelah sekitar 4 JAM BEL ITU BERBUNYI TERUS, perawat bernama Mary itu membentak, “CUKUP!”

Dia masuk ke ruangan tersebut, dan secara praktis berteriak ke ruangan kosong, “Tuan X, Anda sudah mati. Anda tidak bisa disini untuk mengganggu kami lagi. Pergilah. Dalam nama Tuhan Yesus, kuusir Anda dari sini. Pergilah menuju cahaya dan berbahagialah!”

Percaya atau tidak, bel tersebut berhenti berbunyi saat itu juga. Aku serius.

__________________________________________________

Udah ngerasa takut? Wkwkwkwk. Jangan lupa berdoa sebelum tidur ya~

Adieu~~



No comments:

Post a Comment