Selamat malam minggu mblooo... eeh, mbrooo...
A's writing!
Pada kesempatan yang berbahagia ini gue pengen berbagi sedikit
info dan fakta seputar jengkol. Ya, JENGKOL
Jadi ceritanya kemaren gue abis makan malem bareng gitu. Dan
diantara sekian banyak menu yang tersedia, nyempillah sekumpulan sosok jengkol(s) masak siap makan. Tapi yang gue aneh ga ada salah satu dari kita yang mau makan atau pun sekedar nyentuh tu jengkol, termasuk gue sama Fan.
Gue berfikir keras mencari tahu apa yang menyebabkan si jengkol malang ini dijauhi dan dimusuhi oleh kita para manusia.
Akhirnya dengan niat yang mulia dan sangat terpuji demi memulihkan nama baik si jengkol gue mencari data dan fakta seputar jengkol. Here we go
~
Kebanyakan orang menghindari makan jengkol karna baunya yang
kurang enak. Oke bener-bener ngga enak gue akui. Tapi bau jengkol yang
ga enak ini bisa dihilangkan dengan cara ngerebus si jengkol sampe mateng dan direndam dengan air dingin selama sehari semalam. Istilahnya mah dimandiin. Bener kan? Kita sebagai manusia juga kalo bau pasti tuduhan pertamanya: "Eh lu belum mandi ya!?" Sama halnya dengan jengkol... mereka juga butuh mandi biar ga bau!
Mungkin karna caranya
yang ribet ini kebanyakan orang lebih memilih untuk ga memakannya.
*pukpukjengkol*
Tapi di samping itu ada juga khasiat-khasiat dari jengkol yang
sebenernya penting banget buat tubuh kita. Seperti:
1. Jengkol Dapat Membuat Kita Terlihat Lebih Keren
Kadang nama jengkol itu kurang benefit dan kalah bersaing dari nama-nama buah lainnya.
Contohnya buah apel. Saking hebatnya buah apel sampe dijadiin merk sebuah telepon seluler
yang cukup terkenal. Juga orang cenderung ilfil kalo ditanya, “Bro, mau makan jengkol ga?” karena orang beranggapan bahwa jengkol itu adalah makanan kasta bawah. Beberapa temen gue kalo ditanya gitu pasti langsung menjawab dengan ekspresi menyebalkan seraya mengatakan, "Jengkol! Sumpeh loohhh!?" dilanjutkan dengan gerakan kepala khas Tina Toon.
Maka itu agar si jengkol ini bisa 'naik kasta' kita bisa mengganti nama jengkol dengan nama Latin dari jengkol itu sendiri yaitu Archidendron Pauciflorum.
Jadi mulai sekarang kita bisa mulai bertanya, “Bro, mau makan Archidendron Pauciflorum ga?” Dan itu akan membuat kalian
terlihat lebih keren dan cerdas, men. *high five*
-Penelitian secara pribadi oleh gue sendiri-
2. Kaya Protein
Jengkol ternyata kaya akan kandungan protein yang
cukup tinggi, berkisar antara 23,3 gram per 100 gram jengkol. Kandungan protein
nabati dari jengkol ini lebih tinggi dari kacang kedelai dan kacang hijau. Protein
dalam tubuh sangat berfungsi sebagai pengganti atau untuk memperbaiki sel-sel
yang rusak dalam tubuh. Kandungan protein nabati lebih baik daripada protein hewani. Dari penelitian diketahui bahwa mengkonsumsi lebih banyak protein hewani akan mempercepat penggemukan,
sedangkan mengkonsumsi banyak protein nabati akan lebih banyak meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur dua kali lebih lama
daripada protein hewani. Selain itu tentunya banyak sekali manfaat protein bagi tubuh kita.
3. Kaya Zat Besi
Zat besi merupakan hal penting dalam tubuh. Zat besi berfungsi penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan sel tubuh serta mengangkut elektron tubuh yang berfungsi sebagai pembangkit energi dalam sel tubuh. Dalam pengangkutan oksigen penggabungan antara zat besi dan
protein akan membentuk hemoglobin dalam sel darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot yang
berperan penting dalam pembentukan enzim yang berperan membangkitkan energi tubuh. Di dalam jengkol terkandung 4,7 gram
zat besi per 100 gram.
4. Kaya Kandungan Vitamin
Vitaman A, B1, B2, dan C adalah vitamin yang terkandung dalam jengkol.
Pada jengkol berkisar 658 mg per 100 gram jengkol untuk kandungan vitamin A, yang
berfungsi menjaga kesehatan mata. Vitamin B2 dan B1 masing-masing membantu penyerapan protein dan menjaga kepekaan syaraf. Kandungan Vitamin C pada jengkol 80 mg
per 100 gram, sebagai anti oksidan penangkal radikal bebas.
5. Sumber Kalsium
Tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g.
Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu
pembentukan tulang dan gigi dan mengatur proses biologis dalam
tubuh. Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat
penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan
pengeluaran energi.
Jadi gimana, guys? Masih gamau juga makan teman kita yang unyu-unyu ini? Kalo kata gue sih jengkol ini cukup worthy juga ya. Bau yang
dasyat berbanding dengan khasiat yang dahsyat juga. Salam Jengkol!
Bilang aja alibi krn lu suka ndi hahhaha...
ReplyDeleteCulun lo.. Lu sendirinya juga ga makan sama sekali kan kemaren.. WKWKWKWK
ReplyDelete