Hellow mellow :)
S writing.
Kisah ini diawali ketika diriku yang lugu membuka laptop
untuk nonton film. Eh pas buka My
Computer, gue kaget sekaget-kagetnya. Dari sekitar 300 giga, memori leptop
gue tinggal 3 giga doang! Entah file apa aja yang ada di leptop ini -____-
emang sih gue orang yang suka nyimpen-nyimpen gitu, benda yang menurut gue
bagus, meaningful, atau yang mungkin
akan berguna di masa depan, suka sekali gue simpen. Kalo ga percaya, dulu gue
koleksi kuku loh! Ya, tiap abis gunting kuku gue kumpulin semua potongan kuku
itu dan gue simpen di sebuah tempat bekel warna ijo, tersembunyi rapi di laci
rahasia gue. Dan ya, mungkin kalian bakal mikir gue nerd sekarang, tapi hal itu beneran pernah gue lakuin (fyi, gue
udah tobat 2taun lalu, udah dibuang tuh tempat bekel ijo, jadi ga usah lo
nawarin kuku-kuku lo buat gue koleksi).
Dengan berketetapan hati bahwa gue harus membersihkan leptop
gue dari segala file yang gue rasa udah ga perlu lagi (misal: kumpulan tugas
bahasa sunda jaman SD), gue pun mulai mengacak-acak si leptop dan dengan penuh
semangat menekan tombol delete. Dan
saat itu tibalah gue di folder My Videos.
Di folder ini gue menemukan 3 buah file video berjudul
Angin, Daun, dan Pohon. Dengan naluri science
yang besar gue berpikir akan menemukan tiga video tersebut berisi penjelasan
ilmiah tentang terjadinya angin, atau karakteristik daun, atau macam-macam
pohon, atau apalah yang IPA-IPA gitu. Eh pas gue buka video-video tersebut,
ternyata itu video(s) ga ada kaitannya sama sekali sama nature. Mereka bertiga adalah video tentang cinta.
Ehem. Cinta.
Setelah gue nyoba inget-inget sejarahnya kenapa tiga video
itu ada di leptop gue, akhirnya gue inget kalo tiga video itu dikasih sama guru
BK (bimbingan konseling) gue jaman SMA dulu. Bukanlah kebetulan kalau topik
yang diajarin pas BK dulu itu tentang cinta, karena gue rasa anak-anak SMA
ababil (gue ga termasuk sih :p) itu perlu diperlengkapi dengan masalah relationship. Gue masukinlah tiga video
itu di playlist gue. Ternyata, tiga
video itu berpusat di suatu kondisi dan setting
yang sama, dari tiga sudut pandang berbeda: si Angin, si Daun, dan si Pohon. Dan
selesai nonton ketiganya, video-video itu cukup membuat gue berpikir keras.
Video pertama berjudul Angin, menceritakan tentang seorang
pemuda yang menamakan dirinya Angin. Dia menyukai seorang wanita bernama Daun
sejak lama, pada pandangan pertama. Setiap hari dia liat Daun di kampus, dan
dia selalu menemukan Daun sedang mengamati seorang pria dari jauh. Si Pohon. Maka
sejak saat itu Angin bertekad untuk jadi angin yang kuat supaya bisa niup Daun
dari Pohon. Mengumpulkan segenap keberanian, Angin menyelipkan kertas berisi confession-nya di buku Daun, tapi Daun
nolak. Daun sudah begitu melekat pada Pohon. Tapi sesuai tekadnya buat jadi angin
yang kuat, Angin tetep gigih, sampai akhirnya Daun pelan-pelan membuka diri dan
nerima dia. Pertanyaannya adalah, DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena
POHON tidak memintanya untuk tinggal?
Video kedua menceritakan kisah yang sama dari perspektif
Daun, seorang pemudi yang gemar mengoleksi daun. Kenapa dia suka daun? Karena
menurutnya daun adalah lambang kesetiaan pada sebuah pohon, membantu pohon
untuk terus hidup. Sejak kecil Daun ber”sahabat” sama seorang pria yang sangat
berarti buat dia. Dan dia mulai menemukan perasaan aneh ketika sahabatnya mulai
pacaran, CEMBURU… dan dia sadar kalau selama ini perasaan yang dia punya bukan
semata-mata persahabatan, tapi rasa sayang itu sudah tertancap begitu dalam di
hatinya. Dia liat sahabatnya itu ganti-ganti pacar, dia menekan rasa sedihnya
begitu rupa, dia terlalu sayang… dan dia rasain kalo sahabatnya itu sebenernya
punya perasaan spesial juga buat dia, hanya aja sahabatnya itu ga mau ngakuinnya.
Tiga taun lewat, dan di akhir taun ketiga datanglah seorang pria yang berusaha deketin
Daun dan nyatain perasaan sama Daun. Daun tau persis kalo hatinya masih ada sama
sahabatnya, tapi dia mulai membuka diri karena Daun liat ketulusan dan
kegigihan pria yang memperjuangkannya itu. Seperti angin lembut yang mencoba
meniup daun dari pohon, Daun memutuskan bahwa angin bisa membawanya ke tempat
yang lebih baik.. meninggalkan pohon. Pohon hanya tersenyum mendengar Daun
meninggalkannya, Pohon tidak memintanya untuk tinggal. Sekali lagi, DAUN
terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?
Sudut pandang si Pohon dimuat di video ketiga, tentang
pemuda yang jago ngelukis pohon dan pemandangan. Ada satu wanita yang sangat
dia cintai, begitu sederhana, tidak cantik namun penuh kepedulian dan rasa
sayang. Meraka bershabat sejak kecil. Tetapi layaknya pemuda tampan yang masih nyari
jati diri, Pohon mencoba pacaran berulang kali dengan wanita-wanita cantik yang
dia pikir selevel sama dia. Pohon tau persis dia ngelukain hati sahabatnya
itu tiap kali dia ceritain hubungannya sama cewe-cewe lain, dan waktu dia liat
sahabatmya itu, hatinya pun tersayat. Jauh dalam hatinya, Pohon sadar
kalo dia sangat menyayangi sahabatnya itu, namun ga mau kehilangan persahabatan
yang udah mereka bangun selama ini. Sampai waktu Pohon udah ga tahan lagi dan pengen
nyatain perasaannya, dia ngajak sahabatnya ngobrol di satu tempat. Pas ketemu, sahabatnya
itu juga bilang kalo dia punya sesuatu yang mau diceritain ke Pohon. Sebagai
pria ber-manner, Pohon minta
sahabatnya cerita duluan sebelum Pohon nyatain perasaannya. Tanpa terduga, sahabatnya
itu cerita kalo dia memutuskan buat pacaran sama seorang pria yang udah begitu
gigih mengejarnya. Pohon, dengan perasaan kaget dan terluka, cuma bisa senyum, membiarkan
sahabat yang dia sayang meninggalkannya. Semuanya terasa begitu terlambat dan
tiba-tiba, sama seperti datangnya angin meniup daun untuk terbang jauh dari
pohon, dan pohon ga punya kuasa apapun untuk menarik daun kembali. Apakah DAUN
terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?
Sekali lagi, DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena
POHON tidak memintanya untuk tinggal?
Well yeah, love is
truly complicated.
Huaaaa.... Mo minta videonya! Wkwkwkwk...
ReplyDeleteBtw, menurut g, DAUN terbang karena pertama, POHON ga minta dia untuk tinggal, PLUS karena ANGIN begitu gigih..
Sometimes, something happen because of two things, not just just one, just like this.. Coba aja kalo POHON ga minta dia untuk tinggal, tapi ANGIN juga ga gigih.. Si DAUN ga akan ninggalin POHON.. Sekarang kalo ANGIN tetep gigih, tapi POHON minta DAUN tinggal, endingnya mungkin bakalan beda.. Well, it's just my opinion.. :D Nice story still..
Yang lebih menarik buat gue sih bukan tentang "DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal" .. tapi lebih ke "Diposisi manakah kita? Angin, Daun, atau Pohon ?"
ReplyDeletekalo menurut gue sih, sekali lagi MENURUT GUE buahahahaha (kesel ya)
semua karna kegigihan Angin yang terus berhembus.. Sedangkan Daun menyerah untuk tetap setia.. dan Pohon menyerah untuk menahan..
Guys, we should change our 'wonderland' into 'Love corner' with pinky decoration.. uuh...
Muhahahaha yah emang complicated sih ni cerita.. Dan gw jg jd mikir gw di posisi mana.. Tp kyny ga tiga2nya deh -_-
ReplyDeleteapakah video yang kamu maksud adalah karena cerita ini bagus sempat aq buat film pas kuliah dulu monggo di lihat
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=6__1eXmNuTc&list=PL3689F6B99009846C