Tuesday, July 9, 2013

Angin, Daun, dan Pohon



Hellow mellow :)  S writing.

Kisah ini diawali ketika diriku yang lugu membuka laptop untuk nonton film. Eh pas buka My Computer, gue kaget sekaget-kagetnya. Dari sekitar 300 giga, memori leptop gue tinggal 3 giga doang! Entah file apa aja yang ada di leptop ini -____- emang sih gue orang yang suka nyimpen-nyimpen gitu, benda yang menurut gue bagus, meaningful, atau yang mungkin akan berguna di masa depan, suka sekali gue simpen. Kalo ga percaya, dulu gue koleksi kuku loh! Ya, tiap abis gunting kuku gue kumpulin semua potongan kuku itu dan gue simpen di sebuah tempat bekel warna ijo, tersembunyi rapi di laci rahasia gue. Dan ya, mungkin kalian bakal mikir gue nerd sekarang, tapi hal itu beneran pernah gue lakuin (fyi, gue udah tobat 2taun lalu, udah dibuang tuh tempat bekel ijo, jadi ga usah lo nawarin kuku-kuku lo buat gue koleksi).


Dengan berketetapan hati bahwa gue harus membersihkan leptop gue dari segala file yang gue rasa udah ga perlu lagi (misal: kumpulan tugas bahasa sunda jaman SD), gue pun mulai mengacak-acak si leptop dan dengan penuh semangat menekan tombol delete. Dan saat itu tibalah gue di folder My Videos.
 
Di folder ini gue menemukan 3 buah file video berjudul Angin, Daun, dan Pohon. Dengan naluri science yang besar gue berpikir akan menemukan tiga video tersebut berisi penjelasan ilmiah tentang terjadinya angin, atau karakteristik daun, atau macam-macam pohon, atau apalah yang IPA-IPA gitu. Eh pas gue buka video-video tersebut, ternyata itu video(s) ga ada kaitannya sama sekali sama nature. Mereka bertiga adalah video tentang cinta.

Ehem. Cinta.

Setelah gue nyoba inget-inget sejarahnya kenapa tiga video itu ada di leptop gue, akhirnya gue inget kalo tiga video itu dikasih sama guru BK (bimbingan konseling) gue jaman SMA dulu. Bukanlah kebetulan kalau topik yang diajarin pas BK dulu itu tentang cinta, karena gue rasa anak-anak SMA ababil (gue ga termasuk sih :p) itu perlu diperlengkapi dengan masalah relationship. Gue masukinlah tiga video itu di playlist gue. Ternyata, tiga video itu berpusat di suatu kondisi dan setting yang sama, dari tiga sudut pandang berbeda: si Angin, si Daun, dan si Pohon. Dan selesai nonton ketiganya, video-video itu cukup membuat gue berpikir keras.

Video pertama berjudul Angin, menceritakan tentang seorang pemuda yang menamakan dirinya Angin. Dia menyukai seorang wanita bernama Daun sejak lama, pada pandangan pertama. Setiap hari dia liat Daun di kampus, dan dia selalu menemukan Daun sedang mengamati seorang pria dari jauh. Si Pohon. Maka sejak saat itu Angin bertekad untuk jadi angin yang kuat supaya bisa niup Daun dari Pohon. Mengumpulkan segenap keberanian, Angin menyelipkan kertas berisi confession-nya di buku Daun, tapi Daun nolak. Daun sudah begitu melekat pada Pohon. Tapi sesuai tekadnya buat jadi angin yang kuat, Angin tetep gigih, sampai akhirnya Daun pelan-pelan membuka diri dan nerima dia. Pertanyaannya adalah, DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?

Video kedua menceritakan kisah yang sama dari perspektif Daun, seorang pemudi yang gemar mengoleksi daun. Kenapa dia suka daun? Karena menurutnya daun adalah lambang kesetiaan pada sebuah pohon, membantu pohon untuk terus hidup. Sejak kecil Daun ber”sahabat” sama seorang pria yang sangat berarti buat dia. Dan dia mulai menemukan perasaan aneh ketika sahabatnya mulai pacaran, CEMBURU… dan dia sadar kalau selama ini perasaan yang dia punya bukan semata-mata persahabatan, tapi rasa sayang itu sudah tertancap begitu dalam di hatinya. Dia liat sahabatnya itu ganti-ganti pacar, dia menekan rasa sedihnya begitu rupa, dia terlalu sayang… dan dia rasain kalo sahabatnya itu sebenernya punya perasaan spesial juga buat dia, hanya aja sahabatnya itu ga mau ngakuinnya. Tiga taun lewat, dan di akhir taun ketiga datanglah seorang pria yang berusaha deketin Daun dan nyatain perasaan sama Daun. Daun tau persis kalo hatinya masih ada sama sahabatnya, tapi dia mulai membuka diri karena Daun liat ketulusan dan kegigihan pria yang memperjuangkannya itu. Seperti angin lembut yang mencoba meniup daun dari pohon, Daun memutuskan bahwa angin bisa membawanya ke tempat yang lebih baik.. meninggalkan pohon. Pohon hanya tersenyum mendengar Daun meninggalkannya, Pohon tidak memintanya untuk tinggal. Sekali lagi, DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?

Sudut pandang si Pohon dimuat di video ketiga, tentang pemuda yang jago ngelukis pohon dan pemandangan. Ada satu wanita yang sangat dia cintai, begitu sederhana, tidak cantik namun penuh kepedulian dan rasa sayang. Meraka bershabat sejak kecil. Tetapi layaknya pemuda tampan yang masih nyari jati diri, Pohon mencoba pacaran berulang kali dengan wanita-wanita cantik yang dia pikir selevel sama dia. Pohon tau persis dia ngelukain hati sahabatnya itu tiap kali dia ceritain hubungannya sama cewe-cewe lain, dan waktu dia liat sahabatmya itu, hatinya pun tersayat. Jauh dalam hatinya, Pohon sadar kalo dia sangat menyayangi sahabatnya itu, namun ga mau kehilangan persahabatan yang udah mereka bangun selama ini. Sampai waktu Pohon udah ga tahan lagi dan pengen nyatain perasaannya, dia ngajak sahabatnya ngobrol di satu tempat. Pas ketemu, sahabatnya itu juga bilang kalo dia punya sesuatu yang mau diceritain ke Pohon. Sebagai pria ber-manner, Pohon minta sahabatnya cerita duluan sebelum Pohon nyatain perasaannya. Tanpa terduga, sahabatnya itu cerita kalo dia memutuskan buat pacaran sama seorang pria yang udah begitu gigih mengejarnya. Pohon, dengan perasaan kaget dan terluka, cuma bisa senyum, membiarkan sahabat yang dia sayang meninggalkannya. Semuanya terasa begitu terlambat dan tiba-tiba, sama seperti datangnya angin meniup daun untuk terbang jauh dari pohon, dan pohon ga punya kuasa apapun untuk menarik daun kembali. Apakah DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?

Sekali lagi, DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?

Well yeah, love is truly complicated.

4 comments:

  1. Huaaaa.... Mo minta videonya! Wkwkwkwk...

    Btw, menurut g, DAUN terbang karena pertama, POHON ga minta dia untuk tinggal, PLUS karena ANGIN begitu gigih..

    Sometimes, something happen because of two things, not just just one, just like this.. Coba aja kalo POHON ga minta dia untuk tinggal, tapi ANGIN juga ga gigih.. Si DAUN ga akan ninggalin POHON.. Sekarang kalo ANGIN tetep gigih, tapi POHON minta DAUN tinggal, endingnya mungkin bakalan beda.. Well, it's just my opinion.. :D Nice story still..

    ReplyDelete
  2. Yang lebih menarik buat gue sih bukan tentang "DAUN terbang karena tiupan ANGIN, atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal" .. tapi lebih ke "Diposisi manakah kita? Angin, Daun, atau Pohon ?"

    kalo menurut gue sih, sekali lagi MENURUT GUE buahahahaha (kesel ya)
    semua karna kegigihan Angin yang terus berhembus.. Sedangkan Daun menyerah untuk tetap setia.. dan Pohon menyerah untuk menahan..

    Guys, we should change our 'wonderland' into 'Love corner' with pinky decoration.. uuh...

    ReplyDelete
  3. Muhahahaha yah emang complicated sih ni cerita.. Dan gw jg jd mikir gw di posisi mana.. Tp kyny ga tiga2nya deh -_-

    ReplyDelete
  4. apakah video yang kamu maksud adalah karena cerita ini bagus sempat aq buat film pas kuliah dulu monggo di lihat
    http://www.youtube.com/watch?v=6__1eXmNuTc&list=PL3689F6B99009846C

    ReplyDelete