GUE JAMIN anime ini SANGAT MEMUASKAN buat para penggemar
ikemen*, bishōnen**, shōta***, dan terutama… fans-nya
Touken Ranbu! Biar lebih afdol, mungkin ada baiknya kalau gue terlebih dulu
menjelaskan apa itu Touken Ranbu—atau yang suka disingkat jadi TouRabu.
*ikemen = cowo ganteng
** bishōnen = cowo cantik
*** shōta = cowo imut
Pada awalnya TouRabu merupakan sebuah game browser
(Jepang, versi English-nya blom ada ‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚) dimana kita—sebagai
Saniwa/master—mengumpulkan pedang-pedang khas Jepang yang bisa berubah
jadi cowo ganteng. Cerita intinya sih gini. Pada taun 2,205 AD, populasi
manusia sangat sedikit dan mengakibatkan dunia berada dalam krisis. Karena ada
kepercayaan dimana pedang2 Jepang mengandung roh/dewa di dalamnya, para manusia
ini memutuskan untuk membangkitkan roh2 tersebut dan membuat mereka menjadi warrior
tangguh.
Kemudian muncullah 2 fraksi; yang satu berpikir bahwa
agar kaum manusia bisa everlasting, ga punah, mereka harus kembali ke
masa lalu dan mengubah sejarah. Sementara fraksi yang satunya lagi berpendapat
sejarah sebaiknya ga diubah.
Nah, Saniwa/kita berada dalam fraksi
sejarah-sebaiknya-ga-diubah. Jadi tugas Saniwa adalah mengumpulkan pedang2
bersejarah yang bisa berubah jadi Touken Danshi (Sword Warrior)
dan mengirim mereka ke masa lampau untuk mencegah gangguan dari fraksi
pengubah-sejarah.
Berhubung pada masa lalu di Jepang produksi pedang
sangat banyak, maka Touken Danshi yang bisa kita kumpulkan pun
banyak juga. Plus semuanya rupawan bangeeeettt (^ ∀ ^ 人)♥
Oya, fyi pedang di Jepang itu sebenernya ada banyak
jenis, namun jenis2 yang umum ada 3:
- Tantō = short sword, panjangnya antara 15-30 cm, didesain untuk pertahanan diri sehingga bentuknya pendek dan mudah dibawa2. Kalo di Eropa tanto ini sama fungsinya seperti dagger. Di TouRabu, cowo2 tantō biasanya berwujud shōta.
- Uchigatana = pedang yang biasanya dipakai oleh para samurai. Memiliki panjang antara 60-70 cm, disimpan dengan posisi lengkungannya menghadap ke atas. Paling efektif dipakai oleh infanteri.
- Tachi = jenis ini juga suka dipakai oleh samurai jaman feodal. Sangat mirip dengan uchigatana, bedanya cuma terletak di panjang (70-80 cm) dan cara nyimpennya (lengkungannya menghadap ke bawah). Tachi ini efektif dipakai oleh kavaleri/pasukan berkuda.
Untuk uchigatana dan tachi, wujud
mereka di TouRabu biasanya bishōnen ato ikemen kaya Mikazuki
Munechika.
Yang kiri uchigatana, yang kanan tachi. |
Cerita anime Katsugeki/Touken Ranbu ga jauh beda sama
gamenya. Konsepnya sama, tapi alur ceritanya lebih spesifik mengikuti satu unit
Touken Danshi, yang dipimpin oleh Izuminokami Kanesada.
[WARNING! SPOILER ALERT!!]
Episode pertama dibuka dengan adegan kejar2an antara
Izuminokami dan Horikawa Kunihiro dengan Time Retrogade Army (fraksi
pengubah-sejarah) di tebing. Meskipun Time Retrogade Army/TRA sempat
hampir lolos, berkat reaksi cepat dari Kane-san, mereka berhasil
menyelamatkan ‘harta karun’ Tokugawa yang tadinya hampir dicuri. Hori merasa rendah diri karena itu misi pertamanya dan dia merasa ngga berkontribusi
apa2, tapi Kane-san menghiburnya.
Tugas mereka selanjutnya pun tiba. Mereka pindah ke
tahun 1863, saat kapal dagang Belanda sampai di Tanjung Kokuchou. Mereka pun
mempertanyakan apa yang kira2 bakal dilakukan TRA untuk mengubah sejarah pada
masa itu, tapi sampai saat patroli di tengah malam dan TRA beneran muncul di
kastil, mereka masih belum menemukan jawabannya. Anyway, Kane-san dan
Hori berhasil mengalahkan TRA yang muncul lalu mereka pun beristirahat.
Ga lama setelah itu, Hori terbangun mendengar
bunyi bel emergensi dari kejauhan. Ia sangat terkejut saat membuka jendela dan
menemukan sebagian kota sedang dilanda kebakaran besar. Ia ingin menolong para
penduduk, tapi Kane-san mencegahnya. Berdasarkan sejarah, kebakaran tersebut
memang seharusnya terjadi dan pada dasarnya mereka tidak boleh melakukan apapun
yang bisa mengakibatkan sejarah berubah. Hori sempat frustasi, tapi
kemudian di tengah kebakaran tersebut, muncul lingkaran keemasan di langit—sebuah
time gate terbuka, menandakan kemunculan TRA.
Kane-san dan Hori pun bergegas ke lokasi,
kemudian berhadapan dengan banyak TRA. Para Touken Danshi/TouDan ini
kewalahan bertarung melawan TRA karena mereka kalah jumlah. Tepat pada saat itu
juga time gate terbuka kembali. Kedua TouDan ini—terutama Kane-san—langsung
panik. Kurang lebih kaya: “Gila aja! Sekarang kita udah kewalahan, trus mau ada
nambah TRA lagi?!”
Untungnya, yang muncul dari time gate tersebut
bukanlah TRA, melainkan Saniwa si shōta ganteng tercinta. Saniwa
langsung mengarahkan kedua TouDan itu agar segera menuju ke kastil
karena TRA yang sedang mereka lawan cuma umpan. Pasukan TRA sebenarnya yang bertugas
mengubah sejarah akan muncul ga lama lagi dan jumlahnya lebih banyak dari yang
sekarang.
Saat mereka bertiga menuju ke kastil, TRA yang mereka
tinggalin ga terima dicuekin begitu aja. Para TRA ini menyerang mereka bertiga. Kane-san sempat panik saat salah satu TRA menuju Saniwa yang literally
ga punya pertahanan apa2, tapi Saniwa segera bertindak. Dia melakukan tindakan
keren; yaitu men-summon 3 TouDan lainnya. Berkat kedatangan tambahan
bantuan tersebut, para TRA ini berhasil dikalahkan dengan mudah.
Pokonya di episode 1 ini kita bakal diperkenalkan
sama cikal bakal Second Unit, salah satu pasukan andalan Saniwa
dalam memberantas TRA yang hendak mengganggu sejarah. Berikut anggotanya Second
Unit:
Izuminokami Kanesada (Kane-san),
sebagai kapten dari Second Unit. Wujud asal doi adalah uchigatana,
pedang favorit Hijikata Toshizou—Vice Captain of Shinsengumi. Sifatnya
cukup mudah marah, apalagi kalo diprovokasi sama Mutsunokami. Pokoknya mereka
berdua gampang banget bertengkar, tapi nantinya jadi temen deket. Lol.
Anyway, sebagai kapten, Kane-san cukup care
sama anggota yang lainnya. Dia menyalahkan diri sendiri saat Tonbokiri terluka
parah. Dia juga memegang teguh prinsip, “Sejarah ga boleh diubah, apapun yang
terjadi.” Akibatnya Kane-san frustasi sendiri saat dia merasa ngga
menyelesaikan misi dengan baik. Dia sangat takut kalau kegagalannya itu
menyebabkan sejarah berubah meskipun cuma sedikit. Satu pertanyaan yang terus
ada di benak dia sampai akhir adalah, “Apakah kita benar2 sudah melindungi
sejarah?”
Tapi hal itu ga lantas membuat Kane-san lari dari
tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Semakin ke belakang, kita bisa melihat
karakter Kane-san berkembang—yang tadinya keras kepala (apalagi gampang
ribut sama Mutsun) jadi mau denger nasihat orang lain, terutama dari Mutsun. Kane-san juga mau berinisiatif mengumpulkan kembali anggotanya setelah
mereka ‘gagal’ melakukan misi; mendatangi mereka satu per satu dan menanyakan
secara pribadi apakah mereka mau bekerja sama dengannya lagi sebagai satu
kesatuan di Second Unit. Berkat tindakan Kane-san tersebut, para
anggota yang lain pun jadi respek sama Kane-san. Dan kegagalan yang mereka
alami justru jadi mempererat chemistry di antara mereka. >///<
Horikawa Kunihiro, wakizashi*
yang digunakan Hijikata Toshizo. Berhubung pernah melayani tuan yang sama,
Hori dan Kane-san cukup dekat. Hori itu tipe anak yang baik. Suer. Hori juga bisa dibilang ngefans berat sama Kane-san, bahkan dia mendeklarasikan
diri sebagai partner sekaligus asisten pribadinya Kane-san.
*wakizashi adalah pedang pendek (antara 30-60
cm) yang suka dipakai para samurai, biasanya dipasangkan dengan katana. Wakizashi
beda ama tantō loh ya.
Hori memuja Kane-san sampai2 dia ngga
keberatan mengotori tangannya sendiri untuk mengubah sejarah, yang penting
impian Kane-san (ada di samping Hijikata saat Hijikata meninggal) bisa
terwujud. Untungnya, di saat2 terakhir Hori sadar bahwa impian Kane-san yang sebenarnya bukanlah itu. Hori pun mengubah tekadnya; dia akan
melindungi dan berusaha agar impian Kane-san—yaitu supaya sejarah tetap
terjaga—bisa terwujud.
Aww~ this cute little brother… >///<
Let me hug you, Horiiii~!!!
Mutsunokami Yoshiyuki, uchigatana
terkenal yang dulu dipakai oleh Sakamoto Ryōma. Asal-usul inilah yang
menyebabkan Mutsun dan Kane-san musuhan—pada awalnya. Ryōma dulu
memimpin pergerakan untuk menggusur keshogunan Jepang, sementara Hijikata yang
adalah wakil kapten Shinsengumi bertugas melindungi shogun sehingga dia
senantiasa memburu Ryōma. Karena tuan mereka dulunya musuhan, pedangnya pun
jadi musuhan. Dan saingan. Lol.
Tapi bukan berarti mereka saling benci. Saat Kane-san frustasi sendirian, justru Mutsun yang pertama kali menyadari
dan memberi dorongan sama musuh bebuyutannya itu. Mutsun juga dengan setia
selalu berada di samping Kane-san saat Hori lagi ‘membangkang’. Sampai
episode terakhir, Mutsun selalu memberi dukungan pada Kane-san.
Overall, secara sifat, Mutsun ini mungkin
lebih ceria dan meledak2 dibanding Kane-san, plus setia banget. Gue aja
sampe terharu. Salah satu contoh sahabat terbaik barangkali kaya si Mutsun ini.
Oya, selain memakai pedang, Mutsun bertarung
menggunakan pistol juga. Berdasarkan yang gue tangkep, mungkin ini ada
hubungannya sama sejarah asli pedang Mutsun milik Ryōma. Pada masa Ryōma
hidup, segala hal yang berhubungan dengan samurai udah dianggap old-fashioned.
Makanya personifikasi Mutsun ini menggunakan pedang sekaligus
pistol sebagai clue bahwa di masa keemasannya dulu pengaruh asing udah mulai
masuk.
Yagen Toushirou, tantō ala
ninja/assassin gitu. Sumpah eh, cara bertarungnya keren banget. Cepet
dan fatal, ngingetin gue ama Levi (SnK). Bedanya kalo Levi tarung pake dua cutter
raksasa, Yagen tarungnya pake… yah, dirinya sendiri alias pedang pendek, sebiji
doang.
Yagen di Katsugeki/TouRabu ini sifatnya lebih dingin
dan pendiam dibanding di anime Touken Ranbu: Hanamaru, ngomong cuma kalo
perlu, sebagaimana ninja aja. Dan dia sangat patuh sama apapun yang Saniwa
suruh, makanya dia mau tunduk sama Izuminokami. Tapi makin ke akhir ntar,
karena chemistry di antara mereka semakin kuat, Yagen jadi respek sama
Izuminokami.
Anyway, ini pendapat pribadi gue yah. Untuk
ukuran shōta, suara Yagen deep banget. Jujur aja, pertama
kali gue denger si Yagen ngomong, gue agak kaget dan berpikir, ‘Ini apa
produsernya ga salah pilih seiyuu?’ Tapi makin lama nonton
Katsugeki/TouRabu, semakin gue ngefans sama Yagen, dan semakin gue suka sama
suaranya. Gimana yah… it kinda grows on you. Sekarang menurut gue, suara
Yagen seksi beud dan cocok buat dia >///< Sampe gue bela2in cari lagu2
yang dinyanyiin Yamashita Seiichirou, seiyuu-nya Yagen.
Tonbokiri, cowo kekar yang merupakan
salah satu dari Three Great Spears of Japan. Yep, doi adalah satu2nya
tombak dalam unit ini. Baik, ngga songong, penyuka daifuku, juga sopan
sama semua orang, bahkan sama yang jauh lebih mungil dari dia.
Sesuai dengan ukuran badannya, power-nya pun
luar biasa. Meski begitu Tonbokiri sempat retak saat melawan TRA yang paling
kuat dan terluka parah sampai mengalami koma, membuat Kane-san menyalahkan
dirinya sendiri. Untungnya Saniwa berhasil memperbaiki dan mengobati Tonbokiri
sehingga Tonbokiri bisa bertarung kembali. Tekadnya juga luar biasa kuat
(ditambah chemistry antar anggota Second Unit yang jauh membaik)
sehingga membuat Tonbokiri menjadi lebih kuat dan mampu mengalahkan musuh—yang
tadinya bikin dia koma—dengan mudah.
Tsurumaru Kuninaga.
MAH BABYYYYYYYYYY!!!!!!!
MAH BABYYYYYYYYYY!!!!!!!
Bishōnen ini sering disebut the crane/bangau
karena namanya dalam huruf kanji mengandung tulisan bangau. Ditambah pakaiannya
yang serba putih dan cara bertarungnya yang luar biasa indah. Aaaah~ Tsuru-chan kesayangankuuu~
Tachi yang dibuat sejak jaman Heian (1053 AD)
ini sangat suka sama surprise dan karenanya sering dipersonifikasikan
sebagai sosok yang jail. Tapi di Katsugeki/TouRabu, kejailan Tsuru ga
dimunculin. Nevertheless, we could see his beautiful smile whenever he slays
enemies. Dan senyuman Tsuruchan itu sukses bikin gue doki-doki straight to the kokoro.
Oya, Tsuru kaga muncul dari episode awal seperti
anggota Second Unit yang lain. Doi munculnya belakangan, menyelamatkan
Yagen yang lagi terpojok sendirian melawan banyak TRA. Pokonya kemunculan
Tsuru KEREN BANGET dan BIUTIPUL BANGET!!
Trus satu lagi anggota Second Unit yang ngga
kalah pentingnya:
Konnosuke. NNGGGGHHHH THIS CUTE
LITTLE FOX!!
Bisa dibilang Konnosuke adalah perantara komunikasi
antara Saniwa dengan para TouDan. Konnosuke juga menyimpan banyak informasi
berguna, bisa merekam suatu kejadian layaknya video camera, punya fungsi
search kaya gugel—semua itu berkat bel dengan koneksi internet super kenceng di kalungnya.
By the way Konnosuke ini ga bisa bertarung.
Tugas utama doi cuma penyampai pesan.
Nah, kalo ada Second Unit, pasti ada dong First
Unit-nya?
TONTON EPISODE 6 DAN 7! Gue jamin kalian ga akan menyesal!
Episode tersebut memperkenalkan siapa aja anggota First
Unit. Salah satu anggotanya, tak lain dan tak bukan, adalah MIKAZUKI
MUNECHIKA MY HUSBAND!! Akhirnya, icon paling
terkenal dari TouRabu dimunculkan cukup banyak di sini dan KITA BISA LIAT DOI
TARUNG! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!
Mikazuki terkenal sebagai salah satu Five Great
Swords of Japan, sekaligus yang paling indah. LIAT AJA DIA RUPAWAN BANGET KAN!! Karena Mikazuki Munechika dibuat pada tahun 989 AD a.k.a.
pedang paling tua dibanding TouDan lainnya, sifat Mikazuki kaya kakek2. Makanya
di dunia TouRabu, Mikazuki sering disebut jiji (means kakek dalam
bahasa Jepang) atau Mikaji (singkatan dari Mikazuki-jiji). Karena
usianya pula, bisa dibilang Mikazuki paling bijaksana sampai Kane-san sempat
curhat sama dia. Namun karena faktor usia pula (mungkin), Mikazuki agak susah
dimengerti sama pedang2 generasi muda. Lol. Meski begitu, dia care dan
inget kok sama pergumulannya Kane-san. Sampe di episode terakhir, dia bisa
bertindak seperti kakak bagi Kane-san.
Anggota lain dari First Unit adalah
Yamanbagiri Kunihiro cinta gue yang lain, Oodenta Mitsuyo, Higekiri,
Hizamaru, dan Honebami Toushirou (adik Yagen). Kesemuanya adalah petarung
handal andalan Saniwa.
The last but not the least:
Saniwa. Sebagai master dari para
TouDan, Saniwa sama sekali ngga bossy, arogan, atopun semaunya sendiri.
Justru doi sangat pengertian, ngga pernah marah ato menyalahkan siapapun meski
misi Second Unit ampir ga berhasil, rela berkorban dan terjun ke masa
lalu seorang diri demi membantu para TouDan, juga sangat suportif kepada para
TouDan-nya. Saniwa mendukung keinginan Kane-san meskipun keinginan tersebut
bisa dibilang cukup egois, karena (menurut gue) Saniwa pengen liat para
TouDan-nya seneng. Bos impian banget deh Saniwa kaya gini.
P.S.: Gue yakin seyakin2nya, ni shōta kalo udah gede bakalan
jadi ikemen maut.
____________________________________________
Secara keseluruhan, anime Katsugeki/Touken Ranbu
ini RECOMMENDED!!
Bukan cuma karena art-nya yang sangat sangat
sangat bagus, tapi animasinya juga gila banget. Semua scene dimunculkan
dengan detail, indah, kayak semi-nyata gitu. Adegan pertarungannya pun very
awesome, jelas, dan luar biasa keren.
Four thumbs up buat Studio Ufotable! Great job!
Tapi buat kalian yang mencari cerita action deep penuh arti, mungkin ngga bakal begitu suka kali ya. Menurut gue, kurang ada penjelasan soal siapa di balik TRA dan masa lalu Saniwa dengan bosnya TRA, sebab sempet kesebut bahwa ada somting antara mereka berdua yg menyebabkan semua perselisihan ini tapi ga pernah ada penjelasan somtingnya itu apa.
Trus soal relationship juga. Kalo hubungan antara Kane-san dan Mutsun sih oke ya. Yang jadi masalah adalah hubungan Kane-san ama Hori. Karena menurut gue, keliatan banget itu my lovely Hori bersedia melakukan apapun demi Kane-san, tapi Kane-san dingin2 aja. (Please let Izumin dan Hori pelukan, Ufotable! O(≧∇≦)O ) Trus relationship sama tokoh yang laennya juga kurang akrab gimana gitu. Pertama, antara Hori dan Yamanbagiri. Mereka kan Kunihiro brothers gitu loch, masa di sini ga ada komunikasi di antara mereka berdua sama sekali sih? Trus anggota2 Second Unit yang lain selain Kane-san, Hori, dan Mutsun kaya kurang diceritain detail, cuma sekedar tokoh pelengkap doang, terutama my boyfriend Tsuruchan.
Iye, gue ga terima cowo gue ngga jadi yang utama. Hmph.
Tapi gue mencoba berpikir positif. Mungkin semua itu akibat anime ini cuma bertotal 13 episode, jadi ga semuanya keceritain detail. Secara overall bolehlah gue nilai hubungan mereka semua logis, ngga berlebihan, dan sama sekali ga ada unsur boys love ato yaoi. Bener2 tentang loyalitas serta persahabatan.
Plus semua karakter mereka loveable, hugable, menawan, dan tampan. Berbeda dengan salah satu Ranger kita yang lolicon parah, gue ga suka shōta dan gue sama sekali bukan shōtacon. Tapi anime ini sukses membuat gue cinta mati ama Horikawa danpahanya Yagen. Nggghhhh, apalagi suara Yagen itu loh... σ(≧ε≦o) Gue ngebayangin dengan suara seperti itu dia berbisik tepat di depan telinga pas lagi berduaan— Imajinasi yang lebih baik tidak gue teruskan karena gue udah ngeces. Belum lagi ditambah ada fanservice dada kekar Tonbokiri yang memuaskan.
Jadi sisi kekurangan dari cerita Katsugeki/TouRabu ngga mengurangi kesukaan gue terhadap anime ini. Katsugeki/TouRabu justru menjadi salah satu anime favorit yang ngga bosen gue ulang2 terus. Terutama waktu Mikaji tarung. Wkwkwk.
Trus soal relationship juga. Kalo hubungan antara Kane-san dan Mutsun sih oke ya. Yang jadi masalah adalah hubungan Kane-san ama Hori. Karena menurut gue, keliatan banget itu my lovely Hori bersedia melakukan apapun demi Kane-san, tapi Kane-san dingin2 aja. (Please let Izumin dan Hori pelukan, Ufotable! O(≧∇≦)O ) Trus relationship sama tokoh yang laennya juga kurang akrab gimana gitu. Pertama, antara Hori dan Yamanbagiri. Mereka kan Kunihiro brothers gitu loch, masa di sini ga ada komunikasi di antara mereka berdua sama sekali sih? Trus anggota2 Second Unit yang lain selain Kane-san, Hori, dan Mutsun kaya kurang diceritain detail, cuma sekedar tokoh pelengkap doang, terutama my boyfriend Tsuruchan.
Iye, gue ga terima cowo gue ngga jadi yang utama. Hmph.
Tapi gue mencoba berpikir positif. Mungkin semua itu akibat anime ini cuma bertotal 13 episode, jadi ga semuanya keceritain detail. Secara overall bolehlah gue nilai hubungan mereka semua logis, ngga berlebihan, dan sama sekali ga ada unsur boys love ato yaoi. Bener2 tentang loyalitas serta persahabatan.
Plus semua karakter mereka loveable, hugable, menawan, dan tampan. Berbeda dengan salah satu Ranger kita yang lolicon parah, gue ga suka shōta dan gue sama sekali bukan shōtacon. Tapi anime ini sukses membuat gue cinta mati ama Horikawa dan
Jadi sisi kekurangan dari cerita Katsugeki/TouRabu ngga mengurangi kesukaan gue terhadap anime ini. Katsugeki/TouRabu justru menjadi salah satu anime favorit yang ngga bosen gue ulang2 terus. Terutama waktu Mikaji tarung. Wkwkwk.
Selain itu, ada hal lain yang bikin gue bahagia. Gue
ngerti, dalam anime total 13 episode, ga mungkin semua TouDan yang jumlahnya
berpuluh-puluh dimunculin semua. Tapi gue sangat seneng karena produser
Katsugeki/TouRabu mau memunculkan beberapa TouDan favorit meskipun cuma sebagai cameo.
Ada si sexy eyepatch Shokudaikiri, |
Ookurikara, |
dan Kogiiii~ ♡ |
Oh! Terus berdasarkan episode terakhir, katanya movie
Katsugeki/TouRabu lagi dalam produksi dan bakalan tayang!
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, semoga movie-nya jauh lebih baik dibanding
serian animenya yaaaa~
Akhir kata, gue sebagai salah satu penggemar TouRabu berharap semoga gamenya bisa diterjemahin secepetnya karena gue sangat sangat
sangat pengen maenin gamenya, tapi gue ga bisa baca bahasa Jepang dan saat ini
gamenya masih versi kanji semua >.<
Dan dengan kemunculan anime Touken Ranbu: Hanamaru
serta Katsugeki/Touken Ranbu, gue sangat berharap bakal muncul anime
TouRabu lain yang menceritakan TouDan lain kaya Shokudaikiri atau Ichigo
Hitofuri mungkin. Lol.
Oke, cukup sekian post-an kali ini. Sampe ketemu di
post-an berikutnya! Ciao~!
Bonus: Ketika my husband dan my boyfriend tarung barengan.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA LOVE THEM SO MUCH!!! |
Can we appreciate how beautiful he is? ♡(ŐωŐ人) |
( ˘ ³˘)♥ |
Buat yg blm pernah maen gamenya kayak saia, ceritanya begitu mblayang dan monotone.
ReplyDeleteMembingungkan jg iya.