Friday, September 29, 2017

Review Katsugeki/Touken Ranbu (Anime)

Kebanyakan fangirling dibanding reviewnya sih.



GUE JAMIN anime ini SANGAT MEMUASKAN buat para penggemar ikemen*, bishōnen**, shōta***, dan terutama… fans-nya Touken Ranbu! Biar lebih afdol, mungkin ada baiknya kalau gue terlebih dulu menjelaskan apa itu Touken Ranbu—atau yang suka disingkat jadi TouRabu.
*ikemen = cowo ganteng
** bishōnen = cowo cantik
*** shōta = cowo imut

Pada awalnya TouRabu merupakan sebuah game browser (Jepang, versi English-nya blom ada ‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚) dimana kita—sebagai Saniwa/master—mengumpulkan pedang-pedang khas Jepang yang bisa berubah jadi cowo ganteng. Cerita intinya sih gini. Pada taun 2,205 AD, populasi manusia sangat sedikit dan mengakibatkan dunia berada dalam krisis. Karena ada kepercayaan dimana pedang2 Jepang mengandung roh/dewa di dalamnya, para manusia ini memutuskan untuk membangkitkan roh2 tersebut dan membuat mereka menjadi warrior tangguh.
 
Versi game.
Kemudian muncullah 2 fraksi; yang satu berpikir bahwa agar kaum manusia bisa everlasting, ga punah, mereka harus kembali ke masa lalu dan mengubah sejarah. Sementara fraksi yang satunya lagi berpendapat sejarah sebaiknya ga diubah.

Nah, Saniwa/kita berada dalam fraksi sejarah-sebaiknya-ga-diubah. Jadi tugas Saniwa adalah mengumpulkan pedang2 bersejarah yang bisa berubah jadi Touken Danshi (Sword Warrior) dan mengirim mereka ke masa lampau untuk mencegah gangguan dari fraksi pengubah-sejarah.

Berhubung pada masa lalu di Jepang produksi pedang sangat banyak, maka Touken Danshi yang bisa kita kumpulkan pun banyak juga. Plus semuanya rupawan bangeeeettt (^ ∀ ^ 人)♥

Oya, fyi pedang di Jepang itu sebenernya ada banyak jenis, namun jenis2 yang umum ada 3:
  1. Tantō = short sword, panjangnya antara 15-30 cm, didesain untuk pertahanan diri sehingga bentuknya pendek dan mudah dibawa2. Kalo di Eropa tanto ini sama fungsinya seperti dagger. Di TouRabu, cowo2 tantō biasanya berwujud shōta.
  2. Uchigatana = pedang yang biasanya dipakai oleh para samurai. Memiliki panjang antara 60-70 cm, disimpan dengan posisi lengkungannya menghadap ke atas. Paling efektif dipakai oleh infanteri.
  3. Tachi = jenis ini juga suka dipakai oleh samurai jaman feodal. Sangat mirip dengan uchigatana, bedanya cuma terletak di panjang (70-80 cm) dan cara nyimpennya (lengkungannya menghadap ke bawah). Tachi ini efektif dipakai oleh kavaleri/pasukan berkuda.

Untuk uchigatana dan tachi, wujud mereka di TouRabu biasanya bishōnen ato ikemen kaya Mikazuki Munechika.

Yang kiri uchigatana, yang kanan tachi.

Cerita anime Katsugeki/Touken Ranbu ga jauh beda sama gamenya. Konsepnya sama, tapi alur ceritanya lebih spesifik mengikuti satu unit Touken Danshi, yang dipimpin oleh Izuminokami Kanesada.

[WARNING! SPOILER ALERT!!]

Episode pertama dibuka dengan adegan kejar2an antara Izuminokami dan Horikawa Kunihiro dengan Time Retrogade Army (fraksi pengubah-sejarah) di tebing. Meskipun Time Retrogade Army/TRA sempat hampir lolos, berkat reaksi cepat dari Kane-san, mereka berhasil menyelamatkan ‘harta karun’ Tokugawa yang tadinya hampir dicuri. Hori merasa rendah diri karena itu misi pertamanya dan dia merasa ngga berkontribusi apa2, tapi Kane-san menghiburnya.

Tugas mereka selanjutnya pun tiba. Mereka pindah ke tahun 1863, saat kapal dagang Belanda sampai di Tanjung Kokuchou. Mereka pun mempertanyakan apa yang kira2 bakal dilakukan TRA untuk mengubah sejarah pada masa itu, tapi sampai saat patroli di tengah malam dan TRA beneran muncul di kastil, mereka masih belum menemukan jawabannya. Anyway, Kane-san dan Hori berhasil mengalahkan TRA yang muncul lalu mereka pun beristirahat.


Ga lama setelah itu, Hori terbangun mendengar bunyi bel emergensi dari kejauhan. Ia sangat terkejut saat membuka jendela dan menemukan sebagian kota sedang dilanda kebakaran besar. Ia ingin menolong para penduduk, tapi Kane-san mencegahnya. Berdasarkan sejarah, kebakaran tersebut memang seharusnya terjadi dan pada dasarnya mereka tidak boleh melakukan apapun yang bisa mengakibatkan sejarah berubah. Hori sempat frustasi, tapi kemudian di tengah kebakaran tersebut, muncul lingkaran keemasan di langit—sebuah time gate terbuka, menandakan kemunculan TRA.

Kane-san dan Hori pun bergegas ke lokasi, kemudian berhadapan dengan banyak TRA. Para Touken Danshi/TouDan ini kewalahan bertarung melawan TRA karena mereka kalah jumlah. Tepat pada saat itu juga time gate terbuka kembali. Kedua TouDan ini—terutama Kane-san—langsung panik. Kurang lebih kaya: “Gila aja! Sekarang kita udah kewalahan, trus mau ada nambah TRA lagi?!”


Untungnya, yang muncul dari time gate tersebut bukanlah TRA, melainkan Saniwa si shōta ganteng tercinta. Saniwa langsung mengarahkan kedua TouDan itu agar segera menuju ke kastil karena TRA yang sedang mereka lawan cuma umpan. Pasukan TRA sebenarnya yang bertugas mengubah sejarah akan muncul ga lama lagi dan jumlahnya lebih banyak dari yang sekarang.

Saat mereka bertiga menuju ke kastil, TRA yang mereka tinggalin ga terima dicuekin begitu aja. Para TRA ini menyerang mereka bertiga. Kane-san sempat panik saat salah satu TRA menuju Saniwa yang literally ga punya pertahanan apa2, tapi Saniwa segera bertindak. Dia melakukan tindakan keren; yaitu men-summon 3 TouDan lainnya. Berkat kedatangan tambahan bantuan tersebut, para TRA ini berhasil dikalahkan dengan mudah.

Pokonya di episode 1 ini kita bakal diperkenalkan sama cikal bakal Second Unit, salah satu pasukan andalan Saniwa dalam memberantas TRA yang hendak mengganggu sejarah. Berikut anggotanya Second Unit:

Izuminokami Kanesada (Kane-san), sebagai kapten dari Second Unit. Wujud asal doi adalah uchigatana, pedang favorit Hijikata Toshizou—Vice Captain of Shinsengumi. Sifatnya cukup mudah marah, apalagi kalo diprovokasi sama Mutsunokami. Pokoknya mereka berdua gampang banget bertengkar, tapi nantinya jadi temen deket. Lol.

Anyway, sebagai kapten, Kane-san cukup care sama anggota yang lainnya. Dia menyalahkan diri sendiri saat Tonbokiri terluka parah. Dia juga memegang teguh prinsip, “Sejarah ga boleh diubah, apapun yang terjadi.” Akibatnya Kane-san frustasi sendiri saat dia merasa ngga menyelesaikan misi dengan baik. Dia sangat takut kalau kegagalannya itu menyebabkan sejarah berubah meskipun cuma sedikit. Satu pertanyaan yang terus ada di benak dia sampai akhir adalah, “Apakah kita benar2 sudah melindungi sejarah?” 

Tapi hal itu ga lantas membuat Kane-san lari dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Semakin ke belakang, kita bisa melihat karakter Kane-san berkembang—yang tadinya keras kepala (apalagi gampang ribut sama Mutsun) jadi mau denger nasihat orang lain, terutama dari Mutsun. Kane-san juga mau berinisiatif mengumpulkan kembali anggotanya setelah mereka ‘gagal’ melakukan misi; mendatangi mereka satu per satu dan menanyakan secara pribadi apakah mereka mau bekerja sama dengannya lagi sebagai satu kesatuan di Second Unit. Berkat tindakan Kane-san tersebut, para anggota yang lain pun jadi respek sama Kane-san. Dan kegagalan yang mereka alami justru jadi mempererat chemistry di antara mereka. >///<



Horikawa Kunihiro, wakizashi* yang digunakan Hijikata Toshizo. Berhubung pernah melayani tuan yang sama, Hori dan Kane-san cukup dekat. Hori itu tipe anak yang baik. Suer. Hori juga bisa dibilang ngefans berat sama Kane-san, bahkan dia mendeklarasikan diri sebagai partner sekaligus asisten pribadinya Kane-san.  
*wakizashi adalah pedang pendek (antara 30-60 cm) yang suka dipakai para samurai, biasanya dipasangkan dengan katana. Wakizashi beda ama tantō loh ya.

Hori memuja Kane-san sampai2 dia ngga keberatan mengotori tangannya sendiri untuk mengubah sejarah, yang penting impian Kane-san (ada di samping Hijikata saat Hijikata meninggal) bisa terwujud. Untungnya, di saat2 terakhir Hori sadar bahwa impian Kane-san yang sebenarnya bukanlah itu. Hori pun mengubah tekadnya; dia akan melindungi dan berusaha agar impian Kane-san—yaitu supaya sejarah tetap terjaga—bisa terwujud.
Aww~ this cute little brother… >///< Let me hug you, Horiiii~!!!



Mutsunokami Yoshiyuki, uchigatana terkenal yang dulu dipakai oleh Sakamoto Ryōma. Asal-usul inilah yang menyebabkan Mutsun dan Kane-san musuhan—pada awalnya. Ryōma dulu memimpin pergerakan untuk menggusur keshogunan Jepang, sementara Hijikata yang adalah wakil kapten Shinsengumi bertugas melindungi shogun sehingga dia senantiasa memburu Ryōma. Karena tuan mereka dulunya musuhan, pedangnya pun jadi musuhan. Dan saingan. Lol.

Tapi bukan berarti mereka saling benci. Saat Kane-san frustasi sendirian, justru Mutsun yang pertama kali menyadari dan memberi dorongan sama musuh bebuyutannya itu. Mutsun juga dengan setia selalu berada di samping Kane-san saat Hori lagi ‘membangkang’. Sampai episode terakhir, Mutsun selalu memberi dukungan pada Kane-san.
Overall, secara sifat, Mutsun ini mungkin lebih ceria dan meledak2 dibanding Kane-san, plus setia banget. Gue aja sampe terharu. Salah satu contoh sahabat terbaik barangkali kaya si Mutsun ini.

Oya, selain memakai pedang, Mutsun bertarung menggunakan pistol juga. Berdasarkan yang gue tangkep, mungkin ini ada hubungannya sama sejarah asli pedang Mutsun milik Ryōma. Pada masa Ryōma hidup, segala hal yang berhubungan dengan samurai udah dianggap old-fashioned. Makanya personifikasi Mutsun ini menggunakan pedang sekaligus pistol sebagai clue bahwa di masa keemasannya dulu pengaruh asing udah mulai masuk.



Yagen Toushirou, tantō ala ninja/assassin gitu. Sumpah eh, cara bertarungnya keren banget. Cepet dan fatal, ngingetin gue ama Levi (SnK). Bedanya kalo Levi tarung pake dua cutter raksasa, Yagen tarungnya pake… yah, dirinya sendiri alias pedang pendek, sebiji doang.

Yagen di Katsugeki/TouRabu ini sifatnya lebih dingin dan pendiam dibanding di anime Touken Ranbu: Hanamaru, ngomong cuma kalo perlu, sebagaimana ninja aja. Dan dia sangat patuh sama apapun yang Saniwa suruh, makanya dia mau tunduk sama Izuminokami. Tapi makin ke akhir ntar, karena chemistry di antara mereka semakin kuat, Yagen jadi respek sama Izuminokami.

Anyway, ini pendapat pribadi gue yah. Untuk ukuran shōta, suara Yagen deep banget. Jujur aja, pertama kali gue denger si Yagen ngomong, gue agak kaget dan berpikir, ‘Ini apa produsernya ga salah pilih seiyuu?’ Tapi makin lama nonton Katsugeki/TouRabu, semakin gue ngefans sama Yagen, dan semakin gue suka sama suaranya. Gimana yah… it kinda grows on you. Sekarang menurut gue, suara Yagen seksi beud dan cocok buat dia >///< Sampe gue bela2in cari lagu2 yang dinyanyiin Yamashita Seiichirou, seiyuu-nya Yagen.



Tonbokiri, cowo kekar yang merupakan salah satu dari Three Great Spears of Japan. Yep, doi adalah satu2nya tombak dalam unit ini. Baik, ngga songong, penyuka daifuku, juga sopan sama semua orang, bahkan sama yang jauh lebih mungil dari dia.

Sesuai dengan ukuran badannya, power-nya pun luar biasa. Meski begitu Tonbokiri sempat retak saat melawan TRA yang paling kuat dan terluka parah sampai mengalami koma, membuat Kane-san menyalahkan dirinya sendiri. Untungnya Saniwa berhasil memperbaiki dan mengobati Tonbokiri sehingga Tonbokiri bisa bertarung kembali. Tekadnya juga luar biasa kuat (ditambah chemistry antar anggota Second Unit yang jauh membaik) sehingga membuat Tonbokiri menjadi lebih kuat dan mampu mengalahkan musuh—yang tadinya bikin dia koma—dengan mudah.



Tsurumaru Kuninaga.
MAH BABYYYYYYYYYY!!!!!!! 
Bishōnen ini sering disebut the crane/bangau karena namanya dalam huruf kanji mengandung tulisan bangau. Ditambah pakaiannya yang serba putih dan cara bertarungnya yang luar biasa indah. Aaaah~ Tsuru-chan kesayangankuuu~

Tachi yang dibuat sejak jaman Heian (1053 AD) ini sangat suka sama surprise dan karenanya sering dipersonifikasikan sebagai sosok yang jail. Tapi di Katsugeki/TouRabu, kejailan Tsuru ga dimunculin. Nevertheless, we could see his beautiful smile whenever he slays enemies. Dan senyuman Tsuruchan itu sukses bikin gue doki-doki straight to the kokoro.

Oya, Tsuru kaga muncul dari episode awal seperti anggota Second Unit yang lain. Doi munculnya belakangan, menyelamatkan Yagen yang lagi terpojok sendirian melawan banyak TRA. Pokonya kemunculan Tsuru KEREN BANGET dan BIUTIPUL BANGET!!

Trus satu lagi anggota Second Unit yang ngga kalah pentingnya:

Konnosuke. NNGGGGHHHH THIS CUTE LITTLE FOX!! 
Bisa dibilang Konnosuke adalah perantara komunikasi antara Saniwa dengan para TouDan. Konnosuke juga menyimpan banyak informasi berguna, bisa merekam suatu kejadian layaknya video camera, punya fungsi search kaya gugel—semua itu berkat bel dengan koneksi internet super kenceng di kalungnya. 
By the way Konnosuke ini ga bisa bertarung. Tugas utama doi cuma penyampai pesan.


Nah, kalo ada Second Unit, pasti ada dong First Unit-nya?

TONTON EPISODE 6 DAN 7! Gue jamin kalian ga akan menyesal!

Episode tersebut memperkenalkan siapa aja anggota First Unit. Salah satu anggotanya, tak lain dan tak bukan, adalah MIKAZUKI MUNECHIKA MY HUSBAND!! Akhirnya, icon paling terkenal dari TouRabu dimunculkan cukup banyak di sini dan KITA BISA LIAT DOI TARUNG! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!


Mikazuki terkenal sebagai salah satu Five Great Swords of Japan, sekaligus yang paling indah. LIAT AJA DIA RUPAWAN BANGET KAN!! Karena Mikazuki Munechika dibuat pada tahun 989 AD a.k.a. pedang paling tua dibanding TouDan lainnya, sifat Mikazuki kaya kakek2. Makanya di dunia TouRabu, Mikazuki sering disebut jiji (means kakek dalam bahasa Jepang) atau Mikaji (singkatan dari Mikazuki-jiji). Karena usianya pula, bisa dibilang Mikazuki paling bijaksana sampai Kane-san sempat curhat sama dia. Namun karena faktor usia pula (mungkin), Mikazuki agak susah dimengerti sama pedang2 generasi muda. Lol. Meski begitu, dia care dan inget kok sama pergumulannya Kane-san. Sampe di episode terakhir, dia bisa bertindak seperti kakak bagi Kane-san.

Anggota lain dari First Unit adalah Yamanbagiri Kunihiro cinta gue yang lain, Oodenta Mitsuyo, Higekiri, Hizamaru, dan Honebami Toushirou (adik Yagen). Kesemuanya adalah petarung handal andalan Saniwa.
 
Dari kiri ke kanan: Hizamaru, Mikazuki, Honebami, Yamanbagiri, Higekiri, Oodenta.

The last but not the least:


Saniwa. Sebagai master dari para TouDan, Saniwa sama sekali ngga bossy, arogan, atopun semaunya sendiri. Justru doi sangat pengertian, ngga pernah marah ato menyalahkan siapapun meski misi Second Unit ampir ga berhasil, rela berkorban dan terjun ke masa lalu seorang diri demi membantu para TouDan, juga sangat suportif kepada para TouDan-nya. Saniwa mendukung keinginan Kane-san meskipun keinginan tersebut bisa dibilang cukup egois, karena (menurut gue) Saniwa pengen liat para TouDan-nya seneng. Bos impian banget deh Saniwa kaya gini.
P.S.: Gue yakin seyakin2nya, ni shōta kalo udah gede bakalan jadi ikemen maut. 

____________________________________________


Secara keseluruhan, anime Katsugeki/Touken Ranbu ini RECOMMENDED!!

Bukan cuma karena art-nya yang sangat sangat sangat bagus, tapi animasinya juga gila banget. Semua scene dimunculkan dengan detail, indah, kayak semi-nyata gitu. Adegan pertarungannya pun very awesome, jelas, dan luar biasa keren.  Four thumbs up buat Studio Ufotable! Great job!

Tapi buat kalian yang mencari cerita action deep penuh arti, mungkin ngga bakal begitu suka kali ya.  Menurut gue, kurang ada penjelasan soal siapa di balik TRA dan masa lalu Saniwa dengan bosnya TRA, sebab sempet kesebut bahwa ada somting antara mereka berdua yg menyebabkan semua perselisihan ini tapi ga pernah ada penjelasan somtingnya itu apa.

Trus soal relationship juga. Kalo hubungan antara Kane-san dan Mutsun sih oke ya. Yang jadi masalah adalah hubungan Kane-san ama Hori. Karena menurut gue, keliatan banget itu my lovely Hori bersedia melakukan apapun demi Kane-san, tapi Kane-san dingin2 aja. (Please let Izumin dan Hori pelukan, Ufotable! O(≧∇≦)O ) Trus relationship sama tokoh yang laennya juga kurang akrab gimana gitu. Pertama, antara Hori dan Yamanbagiri. Mereka kan Kunihiro brothers gitu loch, masa di sini ga ada komunikasi di antara mereka berdua sama sekali sih? Trus anggota2 Second Unit yang lain selain Kane-san, Hori, dan Mutsun kaya kurang diceritain detail, cuma sekedar tokoh pelengkap doang, terutama my boyfriend Tsuruchan.

Iye, gue ga terima cowo gue ngga jadi yang utama. Hmph.

Tapi gue mencoba berpikir positif. Mungkin semua itu akibat anime ini cuma bertotal 13 episode, jadi ga semuanya keceritain detail. Secara overall bolehlah gue nilai hubungan mereka semua logis, ngga berlebihan, dan sama sekali ga ada unsur boys love ato yaoi. Bener2 tentang loyalitas serta persahabatan.

Plus semua karakter mereka loveable, hugable, menawan, dan tampan. Berbeda dengan salah satu Ranger kita yang lolicon parah, gue ga suka shōta dan gue sama sekali bukan shōtacon. Tapi anime ini sukses membuat gue cinta mati ama Horikawa dan pahanya Yagen. Nggghhhh, apalagi suara Yagen itu loh... σ(≧ε≦o) Gue ngebayangin dengan suara seperti itu dia berbisik tepat di depan telinga pas lagi berduaan— Imajinasi yang lebih baik tidak gue teruskan karena gue udah ngeces. Belum lagi ditambah ada fanservice dada kekar Tonbokiri yang memuaskan.
Jadi sisi kekurangan dari cerita Katsugeki/TouRabu ngga mengurangi kesukaan gue terhadap anime ini. Katsugeki/TouRabu justru menjadi salah satu anime favorit yang ngga bosen gue ulang2 terus. Terutama waktu Mikaji tarung. Wkwkwk.

Selain itu, ada hal lain yang bikin gue bahagia. Gue ngerti, dalam anime total 13 episode, ga mungkin semua TouDan yang jumlahnya berpuluh-puluh dimunculin semua. Tapi gue sangat seneng karena produser Katsugeki/TouRabu mau memunculkan beberapa TouDan favorit meskipun cuma sebagai cameo.

Ada si sexy eyepatch Shokudaikiri,

Ookurikara,

dan Kogiiii~ 

Oh! Terus berdasarkan episode terakhir, katanya movie Katsugeki/TouRabu lagi dalam produksi dan bakalan tayang! Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, semoga movie-nya jauh lebih baik dibanding serian animenya yaaaa~

Akhir kata, gue sebagai salah satu penggemar TouRabu berharap semoga gamenya bisa diterjemahin secepetnya karena gue sangat sangat sangat pengen maenin gamenya, tapi gue ga bisa baca bahasa Jepang dan saat ini gamenya masih versi kanji semua >.<
Dan dengan kemunculan anime Touken Ranbu: Hanamaru serta Katsugeki/Touken Ranbu, gue sangat berharap bakal muncul anime TouRabu lain yang menceritakan TouDan lain kaya Shokudaikiri atau Ichigo Hitofuri mungkin. Lol.

Oke, cukup sekian post-an kali ini. Sampe ketemu di post-an berikutnya! Ciao~!

Bonus: Ketika my husband dan my boyfriend tarung barengan.


AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA LOVE THEM SO MUCH!!!
Can we appreciate how beautiful he is? ♡(ŐωŐ人)
( ˘ ³˘)♥

1 comment:

  1. Buat yg blm pernah maen gamenya kayak saia, ceritanya begitu mblayang dan monotone.
    Membingungkan jg iya.

    ReplyDelete