Well, ngga perlu dipungkiri lagi ini film emang happening banget belakangan ini. Bukan, bukan karena ada Emma Watson yang menawan luar biasa, tapi karena film ini mengajarkan dan memotivasi kita bahwa: Gapapa tampang lu buruk selama lu kaya en punya kastil super gede.
Gue pun ngga mau ketinggalan buat nonton film ini en waktu itu gue nonton sendiri(an) di mall paling deket rumah. Karena sendirian, gue duduk di kursi paling deket sama jalan utama, ancang-ancang aja buat kabur. Soalnya gini loh, film klasik romansa penuh drama yang ada Emma Watsonnya itu besar kemungkinan dijadikan target utama buat ngajak kencan pacar ato jalan sama gebetan.
Jujur gue kadang agak heran sama orang yang suka pacaran tapi ngajaknya nonton drama romantis.
Film drama romantis itu genre film yang paling nestapa dari semua genre, Kenapa? Karena semua good part from the movie is less than 10%. Beneran deh. Sisanya ngapain? 1 jam penuh perjuangan untuk menggapai cinta. Ada yang rela digebukin demi gebetan lah, ada yang rela tabungannya dikasiin semua lah, bahkan ada yang rela nangkep granat buat pacarnya (kok kaya Bruno Mars ya).
"Gila heroik banget!"
"Gila cowonya so sweet banget!"
"Gila gigih banget!"
That, my friend, is not a heroic action. I called it masochism.
Jadi yaaa gw sih uda siap-siap aja kalo yang nonton pasti kebanyakan pasangan-pasangan semua. Gue sengaja masuk studio paling pertama buat ngitung kira-kira ada berapa pasangan kencan yang hari ini nonton. Seperti yang gue kira, kursi couple di dua baris teratas semua udah penuh, jadi ngga diitung. Gue mulai ngitung yang ada di bawah-bawah aja, en kalian atau? AMPIR NGGA ADA YANG DATENG BAWA PACAR. Maksud gue... ada lah 1 atau 2 orang... tapi termyata lebih banyak yang dateng sama keluarga. Yaaa gue ngga tau deh itu emak sama anak atau emang pasangan lintas generasi.
Btw yang duduk di sebelah gue ada seorang ibu yang bawa 2 anaknya. Disebelahnya ada om-om yang nonton bareng cowo lain. Ya, cowo. Kenapa gue tau? karena pas awal-awal mulai film diputer dia ngebela-belain keluar dan saat kembali ADA COWO YANG NGEKOR DI BELAKANGNYA. Bukan gue nethink ato apa, tapi dalam kondisi apa seorang cowo mengajak satu cowo lain, nonton bareng, berdua, film Beauty and the Beast? Perfecto.
Kembali ke film. Satu poin yang gue ambil dari film ini adalah: cinta pada pandangan pertama is nearly impossible, apalagi sama mbe. Tapi diawali rasa kasian dan prihatin maka munculah bunga-bunga cinta yang mulai bermekaran. Maka dari itu berhati-hatilah kalo kalian mulai suka kasian sama temennya. Ati-ati ya siapatau jatuh cinta.
Anyway, gue jadi penasaran gimana caranya orang-orang jaman dulu pacaran. So pasti ngga kaya zaman sekarang yang serba instan en gampang banget berhubungan via gadget. Salah satu cara yang paling kepikiran en memungkinkan pasti surat menyurat sih kaya zaman orang tua kita dulu. Kirim sekali, nunggu dijalan seminggu, dibales dulu dua tiga hari, nunggu lagi seminggu baru dapet balesan. Jadi total selama 3 minggu buat sekedar 'SMS' an SEKALI. Sedangkan zaman sekarang chat ga dibales 1 jam aja uda uring-uringan.
"Kamu kemana aja sih!?"
"Aku khawatir tau!"
Kadang-kadang bisa lebih lebay lagi biar keliatannya penting banget.
"Aku tuh uda ngabisin 3600 detik buat nunggu chat kamu! 3600 detik! Bayangin!"
Makin mundur ke belakang ternyata surat menyurat makin susah gengs, salah satunya kaya surat cinta pertama yang gue temuin di internet.
Ditemukan pada tahun 1889 di Bagdhad dan berbahasa Sumeria. Umur ditemuinnya aja lebih dari 100 taun sebelom gue lahir bro. Surat ini ditulis oleh seorang High Priest bangsa Sumeria bernama Inanna untuk calon suaminya en memang udah tradisinya kalo si cewe bakal nulis surat (atau mahat) buat mempelai pria saat pada malam pernikahan. Ngga semua berhasil diterjemahkan karena bentuknya uda ngga sempurna, tapi kira-kira isi tulisannya seperti ini:
Anyway, gue jadi penasaran gimana caranya orang-orang jaman dulu pacaran. So pasti ngga kaya zaman sekarang yang serba instan en gampang banget berhubungan via gadget. Salah satu cara yang paling kepikiran en memungkinkan pasti surat menyurat sih kaya zaman orang tua kita dulu. Kirim sekali, nunggu dijalan seminggu, dibales dulu dua tiga hari, nunggu lagi seminggu baru dapet balesan. Jadi total selama 3 minggu buat sekedar 'SMS' an SEKALI. Sedangkan zaman sekarang chat ga dibales 1 jam aja uda uring-uringan.
"Kamu kemana aja sih!?"
"Aku khawatir tau!"
Kadang-kadang bisa lebih lebay lagi biar keliatannya penting banget.
"Aku tuh uda ngabisin 3600 detik buat nunggu chat kamu! 3600 detik! Bayangin!"
Makin mundur ke belakang ternyata surat menyurat makin susah gengs, salah satunya kaya surat cinta pertama yang gue temuin di internet.
Surat cinta pertama dari tahun 2200 SM |
Ditemukan pada tahun 1889 di Bagdhad dan berbahasa Sumeria. Umur ditemuinnya aja lebih dari 100 taun sebelom gue lahir bro. Surat ini ditulis oleh seorang High Priest bangsa Sumeria bernama Inanna untuk calon suaminya en memang udah tradisinya kalo si cewe bakal nulis surat (atau mahat) buat mempelai pria saat pada malam pernikahan. Ngga semua berhasil diterjemahkan karena bentuknya uda ngga sempurna, tapi kira-kira isi tulisannya seperti ini:
Bridegroom, dear to my heart,
Goodly is your beauty, honeysweet,
Lion, dear to my heart,
Goodly is your beauty, honeysweet.
You have captivated me,
Let me stand tremblingly before you.
Bridegroom, I would be taken by you to the bedchamber,
You have captivated me,
Let me stand tremblingly before you.
Lion, I would be taken by you to the bedchamber.
Bridegroom, let me caress you,
My precious caress is more savory than honey,
In the bedchamber, honey-filled,
Let me enjoy your goodly beauty,
Lion, let me caress you,
My precious caress is more savory than honey.
Bridegroom, you have taken your pleasure of me,
Tell my mother, she will give you delicacies,
My father, he will give you gifts.
Your spirit, I know where to cheer your spirit,
Bridegroom, sleep in our house until dawn,
Your heart, I know where to gladden your heart,
Lion, sleep in our house until dawn.
You, because you love me,
Give me pray of your caresses,
My lord god, my lord protector,
My Shu-Sin, who gladdens Enlil’s heart,
Give my pray of your caresses.
Your place goodly as honey, pray lay your hand on it,
Bring your hand over like a gishban-garment,
Cup your hand over it like a gishban-sikin-garment.
Keren banget menurut gue. Walaupun gue ngga tau makhluk apa itu gishban-sikin-garment.
No comments:
Post a Comment