Target nulis 4 artikel sebulan ternyata ga tercapai. Si panjul yang
mendeklarasikan target itu sendiri ga nulis-nulis lagi. *high kick buat Andy*
Oke, untuk mengisi kekosongan sebelum tahun 2016 ini berakhir, gue mau
membagikan sedikit pengetahuan tentang beberapa permaisuri/ratu2 yang namanya
terkenal dari jaman dulu sampai sekarang karena… yah, beberapa melakukan
tindakan pintar, ada juga yang terlalu ambisius, kejam, sampai dieksekusi
karena difitnah; intinya para ratu yang namanya terkenal karena keburukan
mereka.
Terkenal karena kejelekan itu memang lebih mudah dicapai daripada
terkenal secara terhormat ya. Sedih juga.
7) Nefertiti (1370-1330 BC)
Ratu yang satu ini merupakan ratu Mesir Kuno yang terkenal banget;
istri utama dari Firaun Akhenaten. Nefertiti membantu suaminya menghapus
dewa-dewi Mesir yang banyak dan membuat agama Mesir Kuno menjadi
monoteis—menyembah satu dewa saja, yaitu Aten, Dewa Matahari. Beda dengan Ra
(yang juga adalah Dewa Matahari utama Mesir Kuno), Aten itu digambarkan sebagai
piringan matahari, bukan personifikasi dari matahari seperti Ra. Pengalihan
dari politeis ke monoteis ini menyebabkan masyarakat Mesir Kuno pada saat itu
tidak senang; terlalu ekstrim menurut mereka. Apalagi para pendeta dari kuil
dewa-dewi yang selama ini hidup makmur dipecat karena dewa-dewi lain selain
Aten tidak diakui. Tapi kalau mau cerita lengkap soal ini entar di lain waktu
aja ya, kalo ngga tulisan ini bisa kepanjangan.
Lanjut.
Nefertiti merupakan salah satu wanita yang memiliki kekuasaan terbesar
di Mesir Kuno dan suaminya berupaya keras membuat Nefertiti setara dengannya
(jaman dulu cewe merupakan properti cowo, sama sekali ga bisa setara ama cowo).
Selain itu, Nefertiti terkenal sebagai wanita paling cantik di Mesir pada saat
itu. Liat aja patungnya. Muka yang sempurna, mamen.
Nama Nefertiti sendiri berarti “the beautiful one has come”.
Dia juga merupakan ibu (tiri) dari Firaun Tutankhamun—‘tiri’ karena sebagaimana
raja-raja jaman dulu, Akhenaten memiliki banyak istri selain Nefertiti; salah
satunya adalah adik perempuan Akhenaten sendiri, yang melahirkan Tutankhamun. Jadi
kayanya Nefertiti ga pernah punya anak cowo.
Segala kabar/tulisan/hieroglif tentang Nefertiti mendadak hilang
setelah Akhenaten meninggal. Beberapa peneliti percaya sang ratu meninggal,
sementara kelompok peneliti lain berspekulasi bahwa Nefertiti naik pangkat
menjadi pengganti Firaun dan mulai mengubah dirinya menjadi seperti pria
(karena sekali lagi, cewe ga boleh memerintah, tapi cewe yang berpakaian kaya
cowo boleh—contoh; Hatsepsut). Penerus Akhenaten adalah Firaun Smenkhkare, yang
bisa aja merupakan identitas baru Nefertiti, dan makam yang baru-baru ini
ditemukan cukup mendukung teori tersebut.
6) Anne Boleyn (1501-1536)
Siapa yang ga kenal ratu penuh skandal ini? Anne Boleyn adalah istri kedua serta istri
paling terkenal dari Raja Henry VIII—raja yang terkenal membunuh istri-istrinya
karena tidak bisa menghasilkan keturunan cowo. Mungkin kalo liat lukisan Anne Boleyn di atas, kita berpikir, "Ni cewe apa bagusnya?" Mungkin itu juga yang dipikirkan orang2 di istana pada saat itu. Mereka heran kenapa Raja Henry sebegitu tertariknya pada Anne, bahkan sampai raja melupakan kekasihnya saat itu, adik dari Anne yang justru terkenal cantik; Mary Boleyn. Para pengikut istri pertama Raja Henry bahkan memiliki sebutan tersendiri untuk Anne; “perempuan
jalang” dan “goggle-eyed wh*re”.
Cerita awalnya tuh gini. Raja Henry VIII sebenernya punya istri sah
bernama Catherine dari Aragon. Nah, Anne Boleyn waktu itu merupakan salah
seorang pengiring ratu (maid of honour). Meskipun tidak secantik adiknya, Anne dikaruniai otak yang cerdas. Ia dengan cerdiknya men-seduce
Raja Henry sehingga doi setuju untuk menceraikan Catherine, padahal saat itu
perceraian dilarang oleh Paus. Akibat usulan (dan rayuan) Anne juga, Raja Henry
akhirnya meng-eks-komunikasi Gereja Katolik dari Inggris; dengan demikian
memutuskan hubungan Inggris dengan Paus sehingga Raja Henry dapat menceraikan
Catherine dan menikahi Anne.
Tapi perasaan Raja Henry pada Anne menghilang secepat munculnya.
Begitu Anne tidak bisa menghasilkan keturunan cowo, Henry langsung kehilangan minat
dan mulai tertarik pada wanita lain. Kemudian muncul rumor Anne selingkuh
bahkan melakukan hubungan incest dengan kakak laki-lakinya sendiri. Pada
akhirnya, setelah 3 tahun menjadi ratu Inggris, Anne dieksekusi dengan cara
dipenggal.
Meski cerita hidup Anne Boleyn terkenal bukan karena
kebaikan/kebagusannya, Anne meninggalkan legacy yang cukup luar biasa
untuk Inggris; dia telah mereformasi agama di Inggris dan merupakan ibu dari
Ratu Elizabeth I.
5) Wu Zetian (624-705)
Pertama serta satu-satunya permaisuri yang memerintah sebagai kaisar di
China. Wu Zetian awalnya adalah selir Kaisar Taizong, tapi sang kaisar memiliki
27 selir lain. Jadi apa yang kira-kira seorang gadis lakukan untuk tetap
memenangkan persaingan? Tentunya dengan menjalin hubungan romantis dengan
putra mahkota. ┐( ̄ヮ ̄)┌
Ketika Taizong meninggal dan diteruskan oleh putranya, Kaisar Gaozong,
di tahun 649, Wu sudah siap menjadi permaisuri. Masalahnya, ada 2 wanita yang
menghalangi langkahnya; Permaisuri Wang dan selir senior Gaozong, Selir Xiao.
Untuk melenyapkan keduanya, Wu mencekik anak perempuannya sendiri yang masih
bayi dan memfitnah Pemaisuri Wang membunuh putrinya dengan sihir. Pokoknya intinya
Wu berhasil membuat Permaisuri Wang dan Selir Xiao dieksekusi dengan keji.
(Perlu diceritain cara eksekusinya? Pertama-tama tangan & kaki Wang serta
Xiao dipotong, kemudian mereka dimasukan ke gentong anggur. Perlu beberapa hari
lamanya sampai akhirnya mereka meninggal dalam gentong. ( ⚆
_ ⚆ ) Ugh.)
Setelah Wu menjadi permaisuri utama, karir politiknya dimulai dengan
melenyapkan musuh2nya—yaitu memanggil mereka ke ruang singgasana dan menyuruh
mereka bunuh diri di hadapannya. Setelah Kaisar Gaozong jatuh sakit &
meninggal, Wu tidak suka cara putranya memerintah sehingga dia kembali
menerapkan hukuman bunuh-diri-di-hadapannya. Putra2nya yang lain juga rupanya
tidak sesuai dengan harapan Wu. Intinya, Wu mencengkeram pemerintahan meskipun
seharusnya putranya yang berkuasa. Wu juga menunjuk dirinya sendiri sebagai
pendiri Dinasti Zhou—yang berakhir saat Wu meninggal.
4) Jang Ok-Jeong (1659-1701)
Mungkin namanya tidak begitu terkenal, tapi di Dinasti Joseon di Korea,
Jang Ok-Jeong terkenal sebagai wanita paling cantik. Dia awalnya bekerja
sebagai pengiring permaisuri dan as expected Raja Sukjong mulai
tertarik padanya, kemudian menjadikannya selir.
Karena istana berisi fraksi-fraksi dengan kepentingan politik
masing-masing, tak perlu waktu lama sampai akhirnya terjadi konflik konstan antara
Selir Jang dengan Ratu Inhyeon serta ibunda sang raja.
Raja sangat senang ketika Selir Jang melahirkan putra pertama mereka,
dan segera pangkat Jang dinaikan menjadi Jang Hui-Bin (Royal Noble Consort); meaning
putranya sudah pasti sah menjadi calon raja di masa depan. Sayangnya hal itu
membuat Jang menjadi sirikan dan tiran sehingga raja hilang minat padanya.
Jang berhasil menyingkirkan ratu hanya selama 5 tahun sebelum akhirnya
dia dicurigai membunuh Ratu Inhyeon. Yah, gimana ga dicurigai kalau dia ketangkep basah nembakin patung sang ratu pake panah, trus ngedoain kematian
ratu di kuil yang sengaja dibuat untuk tujuan itu. Pokoknya, hidup Selir Jang
berakhir dengan eksekusi racun. Raja Sukjong dan kita semua akhirnya menyadari
bahwa wanita yang ambisius itu terlalu berbahaya bahkan bagi pria berkekuasaan
paling kuat sekalipun, sehingga raja mengeluarkan dekrit yang melarang
selir-selir di masa depan menjadi permaisuri. ┐( ̄ヮ ̄)┌
3) Roxelana (1502-1558)
Sementara percintaan Raja Henry VIII dengan Anne Boleyn mengacaukan
Eropa, Kekaisaran Ottoman memiliki masalahnya sendiri. Roxelana memasuki
haremnya Sultan Sulaiman Agung pada umur 15 sebagai budak Ukraina dan naik
pangkat menjadi istrinya. Roxelana diberi nama Hurrem, yang berarti “Joyful
One” karena semangat dan kemampuan berceritanya. Dikatakan bahwa sang
sultan jatuh cinta padanya karena sifat serta kecantikannya.
Tak butuh waktu lama sampai Roxelana menjadi favoritnya Sulaiman,
membuat wanita harem yang lain iri. Tak ketinggalan Mahidevran—yang merupakan
selir senior dan ibu dari keturunan sang sultan—juga sirik sama Roxelana. Pada
saat itu keadaan dalam harem sangat menegangkan (beneran) sampai akhirnya
terjadi peristiwa kekerasan secara fisik, membuat Mahidevran serta putranya,
Mustafa, diusir dari istana.
Karena sudah tak ada lagi penghalang, Roxelana bebas memanipulasi sang
sultan, secara efektif menjadi penasihat utamanya. Roxelana juga dituduh
bertanggung jawab atas kematian Patih Ibrahim serta Mustafa (yang sudah
menjadi terlalu populer, membuat Roxelana tidak nyaman) untuk mengamankan tahta
bagi putra-putranya.
Yang lebih mengagetkan, Sulaiman menjadi monogami. Roxelana berhasil
mematahkan tradisi, meyakinkan sang sultan untuk menikahinya serta membebaskan
para selir di harem; suatu tindakan yang pintar—karena dengan demikian
putra-putranya menjadi penerus tahta yang sah.
2) Isabella dari Prancis (1295-1358)
Ratu Isabela terkenal di Eropa Abad Pertengahan sebagai “She-Wolf
of France” atau Serigala Wanita dari Prancis. Sayangnya, kebanyakan yang
kita ketahui darinya hanyalah rumor, spekulasi, bahkan kebohongan. Satu hal
yang diketahui pasti cuma; Isabela merupakan satu-satunya ratu Inggris yang
memerintahkan eksekusi raja.
Kok bisa gitu?
Jadi ceritanya, suami Isabella, Raja Edward II, terkenal tampan, tapi
dia juga memiliki ketertarikan terhadap laki-laki. Raja Edward bahkan sedang
pacaran dengan salah satu bangsawannya—Piers Gaveston—saat ia menikahi Isabella
yang baru berumur 12 tahun. Kabarnya, saat pesta pernikahan mereka, Piers duduk
di sebelah Edward. Belum cukup penghinaan yang harus diterima Isabella, Edward
bahkan memberikan perhiasan yang seharusnya menjadi milik sang pengantin muda pada
Piers, dan Piers memakai perhiasan tersebut secara terang-terangan. Jelas
publik mendapatkan pesannya; raja yang berumur 23 tahun itu tidak tertarik
dengan pengantin ciliknya.
Isabela segera terbiasa dengan kehidupan di istana dan mulai mengumpulkan
pendukung. Singkat cerita, Piers akhirnya dieksekusi. Selama beberapa tahun
setelahnya, Edward dan Isabela memiliki beberapa anak, berjalan-jalan ke
Prancis, dan banyak berpesta. Namun rupanya Edward belum bertobat; ia lagi-lagi
memiliki kekasih pria bernama Hugh Despenser—yang hidupnya (lagi-lagi) berakhir
tragis di bawah pengampunan sang Serigala Wanita. Kemudian Isabella dan
selingkuhannya, Roger Mortimer, merencanakan pemberontakan untuk menyingkirkan
Edward dan mengangkat putra mereka menjadi raja. Edward pun berhasil disingkirkan,
diasingkan, dan kabarnya meninggal karena dibunuh di pengasingan.
Raja Edward III, by the way, tidak membiarkan ibunya sebebas
sebelumnya—Edward III membuat Isabella menjadi tahanan rumah setelah ia
mengeksekusi Roger.
1) Marie Antoinette (1755-1793)
Barangkali Marie Antoinette adalah ratu yang paling disalah-pahami di
seluruh dunia. Ratu yang terkenal suka berfoya-foya ini mungkin tidak
memberikan contoh baik, tapi sebenarnya dia ga jelek-jelek amat. Marie ga
pernah mengatakan ucapan paling terkenalnya, “Biarkan mereka makan kue,” saat
dikerubungi oleh orang-orang miskin yang kelaparan di perjalanannya menuju guillotine.
Sebagai putri ke-15 dari ratu Austria, Maria Theresa, dan kaisar Roma
Suci, Francis I, Marie Antoinette dikirim ke Prancis di umurnya yang ke-14
untuk menjalani pernikahan politik dengan Raja Louis XVI dan menjadi ratu di
tahun 1774. Marie sangat berbeda dari suaminya. Kalo dibandingin di jaman
sekarang sih kaya cewe cheerleader paling cantik menikah dengan cowo
paling kutu buku di sekolah. Setelah 7 tahun menikah, diketahui bahwa mereka…
yah, GA PERNAH melakukan hubungan suami-istri SAMA SEKALI, simply karena
mereka GATAU GIMANA CARANYA.
…Really, brosis? ( ⚆ _ ⚆ )
Sampai akhirnya kakak laki-laki Marie dikirim untuk jadi penasihat xxx
mereka. Nasihat sang kakak rupanya berhasil, karena setelah itu Marie memiliki
4 orang anak.
Sementara pasangan Louis-Marie menjadi semakin dekat, Marie semakin
dikelilingi oleh berbagai gosip dan skandal, yang dia abaikan. Di luar istana,
masyarakat semakin tidak tenang dan memilih Marie sebagai kambing hitam. Mereka
menyebut Marie sebagai “Madame Deficit” dan menyalahkannya sebagai
sebab-musabab kerugian yang diderita negara tersebut. Padahal pengeluaran Marie
yang terkenal suka berfoya-foya itu sebenarnya wajar untuk ukuran bangsawan,
apalagi yang sekelas ratu. Lagipula salah satu pengeluarannya yang paling besar
adalah sumbangan yang ia berikan untuk kaum miskin di Prancis. Marie bahkan
dituduh melakukan incest dengan putranya, meskipun itu tidak terbukti kebenarannya.
Akhirnya? Ratu Marie Antoinette dipenggal.
___________________________________________________________
Sedih banget.
Mungkin selama ini kita beranggapan, “Jadi putri itu enak ya,” atau, “Jadi
ratu itu dreamy banget.” Gue salah satu yang beranggapan kaya gitu. Tapi
meskipun mereka hidup enak, kaya, dan keliatannya kaya ga perlu hidup susah
payah, rupanya jadi ratu itu ga seenak yang kita kira. Intrik, skandal, juga persaingan
senantiasa ada di kehidupan mereka. Bahkan ga jarang nyawa mereka pun terancam.
Well, kesan-pesan kali ini adalah; syukurilah kehidupan kita
sekarang. Mungkin hidup kita sekarang ga enak, cape, kudu susah payah, tapi
kita harus ingat untuk selalu bersyukur. Toh kita ga perlu berurusan dengan
hal-hal kejam kaya jaman dulu. Jaman dulu mah salah ngomong dikit langsung
dipenggal, bray. Sekarang sih ngomong bisa bebas di internet. Lol.
Cukup sekian deh tulisan dari wanita paling cantik sejagad ini~
#ngimpi
Adios amigos!!
Sumber: TopTenz
No comments:
Post a Comment