Wednesday, December 28, 2016

7 Permaisuri yang Terkenal Hina (Atau Seengganya Beberapa)



Target nulis 4 artikel sebulan ternyata ga tercapai. Si panjul yang mendeklarasikan target itu sendiri ga nulis-nulis lagi. *high kick buat Andy*

Oke, untuk mengisi kekosongan sebelum tahun 2016 ini berakhir, gue mau membagikan sedikit pengetahuan tentang beberapa permaisuri/ratu2 yang namanya terkenal dari jaman dulu sampai sekarang karena… yah, beberapa melakukan tindakan pintar, ada juga yang terlalu ambisius, kejam, sampai dieksekusi karena difitnah; intinya para ratu yang namanya terkenal karena keburukan mereka.

Terkenal karena kejelekan itu memang lebih mudah dicapai daripada terkenal secara terhormat ya. Sedih juga.



7) Nefertiti (1370-1330 BC)


Ratu yang satu ini merupakan ratu Mesir Kuno yang terkenal banget; istri utama dari Firaun Akhenaten. Nefertiti membantu suaminya menghapus dewa-dewi Mesir yang banyak dan membuat agama Mesir Kuno menjadi monoteis—menyembah satu dewa saja, yaitu Aten, Dewa Matahari. Beda dengan Ra (yang juga adalah Dewa Matahari utama Mesir Kuno), Aten itu digambarkan sebagai piringan matahari, bukan personifikasi dari matahari seperti Ra. Pengalihan dari politeis ke monoteis ini menyebabkan masyarakat Mesir Kuno pada saat itu tidak senang; terlalu ekstrim menurut mereka. Apalagi para pendeta dari kuil dewa-dewi yang selama ini hidup makmur dipecat karena dewa-dewi lain selain Aten tidak diakui. Tapi kalau mau cerita lengkap soal ini entar di lain waktu aja ya, kalo ngga tulisan ini bisa kepanjangan.

Lanjut.

Nefertiti merupakan salah satu wanita yang memiliki kekuasaan terbesar di Mesir Kuno dan suaminya berupaya keras membuat Nefertiti setara dengannya (jaman dulu cewe merupakan properti cowo, sama sekali ga bisa setara ama cowo). Selain itu, Nefertiti terkenal sebagai wanita paling cantik di Mesir pada saat itu. Liat aja patungnya. Muka yang sempurna, mamen.

Nama Nefertiti sendiri berarti “the beautiful one has come”. Dia juga merupakan ibu (tiri) dari Firaun Tutankhamun—‘tiri’ karena sebagaimana raja-raja jaman dulu, Akhenaten memiliki banyak istri selain Nefertiti; salah satunya adalah adik perempuan Akhenaten sendiri, yang melahirkan Tutankhamun. Jadi kayanya Nefertiti ga pernah punya anak cowo.

Segala kabar/tulisan/hieroglif tentang Nefertiti mendadak hilang setelah Akhenaten meninggal. Beberapa peneliti percaya sang ratu meninggal, sementara kelompok peneliti lain berspekulasi bahwa Nefertiti naik pangkat menjadi pengganti Firaun dan mulai mengubah dirinya menjadi seperti pria (karena sekali lagi, cewe ga boleh memerintah, tapi cewe yang berpakaian kaya cowo boleh—contoh; Hatsepsut). Penerus Akhenaten adalah Firaun Smenkhkare, yang bisa aja merupakan identitas baru Nefertiti, dan makam yang baru-baru ini ditemukan cukup mendukung teori tersebut.


6) Anne Boleyn (1501-1536)


Siapa yang ga kenal ratu penuh skandal ini? Anne Boleyn adalah istri kedua serta istri paling terkenal dari Raja Henry VIII—raja yang terkenal membunuh istri-istrinya karena tidak bisa menghasilkan keturunan cowo. Mungkin kalo liat lukisan Anne Boleyn di atas, kita berpikir, "Ni cewe apa bagusnya?" Mungkin itu juga yang dipikirkan orang2 di istana pada saat itu. Mereka heran kenapa Raja Henry sebegitu tertariknya pada Anne, bahkan sampai raja melupakan kekasihnya saat itu, adik dari Anne yang justru terkenal cantik; Mary Boleyn. Para pengikut istri pertama Raja Henry bahkan memiliki sebutan tersendiri untuk Anne; “perempuan jalang” dan “goggle-eyed wh*re”. 

Cerita awalnya tuh gini. Raja Henry VIII sebenernya punya istri sah bernama Catherine dari Aragon. Nah, Anne Boleyn waktu itu merupakan salah seorang pengiring ratu (maid of honour). Meskipun tidak secantik adiknya, Anne dikaruniai otak yang cerdas. Ia dengan cerdiknya men-seduce Raja Henry sehingga doi setuju untuk menceraikan Catherine, padahal saat itu perceraian dilarang oleh Paus. Akibat usulan (dan rayuan) Anne juga, Raja Henry akhirnya meng-eks-komunikasi Gereja Katolik dari Inggris; dengan demikian memutuskan hubungan Inggris dengan Paus sehingga Raja Henry dapat menceraikan Catherine dan menikahi Anne.

Tapi perasaan Raja Henry pada Anne menghilang secepat munculnya. Begitu Anne tidak bisa menghasilkan keturunan cowo, Henry langsung kehilangan minat dan mulai tertarik pada wanita lain. Kemudian muncul rumor Anne selingkuh bahkan melakukan hubungan incest dengan kakak laki-lakinya sendiri. Pada akhirnya, setelah 3 tahun menjadi ratu Inggris, Anne dieksekusi dengan cara dipenggal.

Meski cerita hidup Anne Boleyn terkenal bukan karena kebaikan/kebagusannya, Anne meninggalkan legacy yang cukup luar biasa untuk Inggris; dia telah mereformasi agama di Inggris dan merupakan ibu dari Ratu Elizabeth I.


5) Wu Zetian (624-705)


Pertama serta satu-satunya permaisuri yang memerintah sebagai kaisar di China. Wu Zetian awalnya adalah selir Kaisar Taizong, tapi sang kaisar memiliki 27 selir lain. Jadi apa yang kira-kira seorang gadis lakukan untuk tetap memenangkan persaingan? Tentunya dengan menjalin hubungan romantis dengan putra mahkota. ┐( ̄ヮ ̄)┌

Ketika Taizong meninggal dan diteruskan oleh putranya, Kaisar Gaozong, di tahun 649, Wu sudah siap menjadi permaisuri. Masalahnya, ada 2 wanita yang menghalangi langkahnya; Permaisuri Wang dan selir senior Gaozong, Selir Xiao. Untuk melenyapkan keduanya, Wu mencekik anak perempuannya sendiri yang masih bayi dan memfitnah Pemaisuri Wang membunuh putrinya dengan sihir. Pokoknya intinya Wu berhasil membuat Permaisuri Wang dan Selir Xiao dieksekusi dengan keji. (Perlu diceritain cara eksekusinya? Pertama-tama tangan & kaki Wang serta Xiao dipotong, kemudian mereka dimasukan ke gentong anggur. Perlu beberapa hari lamanya sampai akhirnya mereka meninggal dalam gentong. ( _ ) Ugh.)

Setelah Wu menjadi permaisuri utama, karir politiknya dimulai dengan melenyapkan musuh2nya—yaitu memanggil mereka ke ruang singgasana dan menyuruh mereka bunuh diri di hadapannya. Setelah Kaisar Gaozong jatuh sakit & meninggal, Wu tidak suka cara putranya memerintah sehingga dia kembali menerapkan hukuman bunuh-diri-di-hadapannya. Putra2nya yang lain juga rupanya tidak sesuai dengan harapan Wu. Intinya, Wu mencengkeram pemerintahan meskipun seharusnya putranya yang berkuasa. Wu juga menunjuk dirinya sendiri sebagai pendiri Dinasti Zhou—yang berakhir saat Wu meninggal.


4) Jang Ok-Jeong (1659-1701)


Mungkin namanya tidak begitu terkenal, tapi di Dinasti Joseon di Korea, Jang Ok-Jeong terkenal sebagai wanita paling cantik. Dia awalnya bekerja sebagai pengiring permaisuri dan as expected Raja Sukjong mulai tertarik padanya, kemudian menjadikannya selir.

Karena istana berisi fraksi-fraksi dengan kepentingan politik masing-masing, tak perlu waktu lama sampai akhirnya terjadi konflik konstan antara Selir Jang dengan Ratu Inhyeon serta ibunda sang raja.

Raja sangat senang ketika Selir Jang melahirkan putra pertama mereka, dan segera pangkat Jang dinaikan menjadi Jang Hui-Bin (Royal Noble Consort); meaning putranya sudah pasti sah menjadi calon raja di masa depan. Sayangnya hal itu membuat Jang menjadi sirikan dan tiran sehingga raja hilang minat padanya.

Jang berhasil menyingkirkan ratu hanya selama 5 tahun sebelum akhirnya dia dicurigai membunuh Ratu Inhyeon. Yah, gimana ga dicurigai kalau dia ketangkep basah nembakin patung sang ratu pake panah, trus ngedoain kematian ratu di kuil yang sengaja dibuat untuk tujuan itu. Pokoknya, hidup Selir Jang berakhir dengan eksekusi racun. Raja Sukjong dan kita semua akhirnya menyadari bahwa wanita yang ambisius itu terlalu berbahaya bahkan bagi pria berkekuasaan paling kuat sekalipun, sehingga raja mengeluarkan dekrit yang melarang selir-selir di masa depan menjadi permaisuri. ┐( ̄ヮ ̄)┌


3) Roxelana (1502-1558)


Sementara percintaan Raja Henry VIII dengan Anne Boleyn mengacaukan Eropa, Kekaisaran Ottoman memiliki masalahnya sendiri. Roxelana memasuki haremnya Sultan Sulaiman Agung pada umur 15 sebagai budak Ukraina dan naik pangkat menjadi istrinya. Roxelana diberi nama Hurrem, yang berarti “Joyful One” karena semangat dan kemampuan berceritanya. Dikatakan bahwa sang sultan jatuh cinta padanya karena sifat serta kecantikannya.

Tak butuh waktu lama sampai Roxelana menjadi favoritnya Sulaiman, membuat wanita harem yang lain iri. Tak ketinggalan Mahidevran—yang merupakan selir senior dan ibu dari keturunan sang sultan—juga sirik sama Roxelana. Pada saat itu keadaan dalam harem sangat menegangkan (beneran) sampai akhirnya terjadi peristiwa kekerasan secara fisik, membuat Mahidevran serta putranya, Mustafa, diusir dari istana.

Karena sudah tak ada lagi penghalang, Roxelana bebas memanipulasi sang sultan, secara efektif menjadi penasihat utamanya. Roxelana juga dituduh bertanggung jawab atas kematian Patih Ibrahim serta Mustafa (yang sudah menjadi terlalu populer, membuat Roxelana tidak nyaman) untuk mengamankan tahta bagi putra-putranya.

Yang lebih mengagetkan, Sulaiman menjadi monogami. Roxelana berhasil mematahkan tradisi, meyakinkan sang sultan untuk menikahinya serta membebaskan para selir di harem; suatu tindakan yang pintar—karena dengan demikian putra-putranya menjadi penerus tahta yang sah.


2) Isabella dari Prancis (1295-1358)


Ratu Isabela terkenal di Eropa Abad Pertengahan sebagai “She-Wolf of France” atau Serigala Wanita dari Prancis. Sayangnya, kebanyakan yang kita ketahui darinya hanyalah rumor, spekulasi, bahkan kebohongan. Satu hal yang diketahui pasti cuma; Isabela merupakan satu-satunya ratu Inggris yang memerintahkan eksekusi raja.

Kok bisa gitu?

Jadi ceritanya, suami Isabella, Raja Edward II, terkenal tampan, tapi dia juga memiliki ketertarikan terhadap laki-laki. Raja Edward bahkan sedang pacaran dengan salah satu bangsawannya—Piers Gaveston—saat ia menikahi Isabella yang baru berumur 12 tahun. Kabarnya, saat pesta pernikahan mereka, Piers duduk di sebelah Edward. Belum cukup penghinaan yang harus diterima Isabella, Edward bahkan memberikan perhiasan yang seharusnya menjadi milik sang pengantin muda pada Piers, dan Piers memakai perhiasan tersebut secara terang-terangan. Jelas publik mendapatkan pesannya; raja yang berumur 23 tahun itu tidak tertarik dengan pengantin ciliknya.

Isabela segera terbiasa dengan kehidupan di istana dan mulai mengumpulkan pendukung. Singkat cerita, Piers akhirnya dieksekusi. Selama beberapa tahun setelahnya, Edward dan Isabela memiliki beberapa anak, berjalan-jalan ke Prancis, dan banyak berpesta. Namun rupanya Edward belum bertobat; ia lagi-lagi memiliki kekasih pria bernama Hugh Despenser—yang hidupnya (lagi-lagi) berakhir tragis di bawah pengampunan sang Serigala Wanita. Kemudian Isabella dan selingkuhannya, Roger Mortimer, merencanakan pemberontakan untuk menyingkirkan Edward dan mengangkat putra mereka menjadi raja. Edward pun berhasil disingkirkan, diasingkan, dan kabarnya meninggal karena dibunuh di pengasingan.

Raja Edward III, by the way, tidak membiarkan ibunya sebebas sebelumnya—Edward III membuat Isabella menjadi tahanan rumah setelah ia mengeksekusi Roger.


1) Marie Antoinette (1755-1793)


Barangkali Marie Antoinette adalah ratu yang paling disalah-pahami di seluruh dunia. Ratu yang terkenal suka berfoya-foya ini mungkin tidak memberikan contoh baik, tapi sebenarnya dia ga jelek-jelek amat. Marie ga pernah mengatakan ucapan paling terkenalnya, “Biarkan mereka makan kue,” saat dikerubungi oleh orang-orang miskin yang kelaparan di perjalanannya menuju guillotine.

Sebagai putri ke-15 dari ratu Austria, Maria Theresa, dan kaisar Roma Suci, Francis I, Marie Antoinette dikirim ke Prancis di umurnya yang ke-14 untuk menjalani pernikahan politik dengan Raja Louis XVI dan menjadi ratu di tahun 1774. Marie sangat berbeda dari suaminya. Kalo dibandingin di jaman sekarang sih kaya cewe cheerleader paling cantik menikah dengan cowo paling kutu buku di sekolah. Setelah 7 tahun menikah, diketahui bahwa mereka… yah, GA PERNAH melakukan hubungan suami-istri SAMA SEKALI, simply karena mereka GATAU GIMANA CARANYA.
Really, brosis? ( _ )
Sampai akhirnya kakak laki-laki Marie dikirim untuk jadi penasihat xxx mereka. Nasihat sang kakak rupanya berhasil, karena setelah itu Marie memiliki 4 orang anak.

Sementara pasangan Louis-Marie menjadi semakin dekat, Marie semakin dikelilingi oleh berbagai gosip dan skandal, yang dia abaikan. Di luar istana, masyarakat semakin tidak tenang dan memilih Marie sebagai kambing hitam. Mereka menyebut Marie sebagai “Madame Deficit” dan menyalahkannya sebagai sebab-musabab kerugian yang diderita negara tersebut. Padahal pengeluaran Marie yang terkenal suka berfoya-foya itu sebenarnya wajar untuk ukuran bangsawan, apalagi yang sekelas ratu. Lagipula salah satu pengeluarannya yang paling besar adalah sumbangan yang ia berikan untuk kaum miskin di Prancis. Marie bahkan dituduh melakukan incest dengan putranya, meskipun itu tidak terbukti kebenarannya.

Akhirnya? Ratu Marie Antoinette dipenggal.

___________________________________________________________


Sedih banget.

Mungkin selama ini kita beranggapan, “Jadi putri itu enak ya,” atau, “Jadi ratu itu dreamy banget.” Gue salah satu yang beranggapan kaya gitu. Tapi meskipun mereka hidup enak, kaya, dan keliatannya kaya ga perlu hidup susah payah, rupanya jadi ratu itu ga seenak yang kita kira. Intrik, skandal, juga persaingan senantiasa ada di kehidupan mereka. Bahkan ga jarang nyawa mereka pun terancam.

Well, kesan-pesan kali ini adalah; syukurilah kehidupan kita sekarang. Mungkin hidup kita sekarang ga enak, cape, kudu susah payah, tapi kita harus ingat untuk selalu bersyukur. Toh kita ga perlu berurusan dengan hal-hal kejam kaya jaman dulu. Jaman dulu mah salah ngomong dikit langsung dipenggal, bray. Sekarang sih ngomong bisa bebas di internet. Lol.

Cukup sekian deh tulisan dari wanita paling cantik sejagad ini~ #ngimpi


Adios amigos!!


Sumber: TopTenz

No comments:

Post a Comment