Time to meet again with the super ultra hyper most beautiful, most
gorgeous, and most glamorous Ranger; FAAAAAAAANNNNNN~~~♥♥♥!!!!
Iye, cukup maen-maennya.
Kali ini setelah sekian lama
akhirnya gue nge-review lagi, sodara-sodari. Apa yang akan gue review kali ini?
Jadi ceritanya tuh begini. Di suatu
hari yang cukup suntuk, aku beserta teman-teman seperjuangan di battlefield kami (baca: kantor) mulai
merasa amat suntuk. Salah satu temanku—sebut saja dia si A—sudah merengguti
rambutnya sedari tadi, matanya sudah menyipit perih karena terlalu banyak
memperhatikan layar komputer. Sementara temanku yang lain—sebut saja dia si B—memiliki
kantung mata yang kian hari kian menebal, saking banyaknya kasus yang dia
hadapi.
Aku, yang sudah hampir menginjak
tahap stress akut seperti mereka, tidak menginginkan hal yang sama terjadi pada
diriku sendiri. Maka dari itu, dengan mengacuhkan segala regulasi dalam battlefield kami, aku pun membuka jendela
menuju dunia luas, menikmati hiburan-hiburan yang disediakan di luar sana,
memanjakan mata dan pikiran agar tidak terlalu penat, juga merasakan kekuatan
dunia yang luar biasa itu sehingga aku disegarkan.
Alias gue buka Google Chrome dan
mulai searching di www.mangahere.co.
Singkat cerita, gue pun
menemukan sebuah manga keren yang patut dibaca. Judulnya Online – The Comic.
Bergenre shounen, phsycological, dan agak horror, manga ini menceritakan tentang Yashiro Mai (22), seorang
pegawai kantoran biasa yang pada suatu hari menemukan sebuah console game di kotak pos-nya. Mai
mendapati bahwa dia harus memainkan game
Nightmare di console game itu, karena
kalau tidak dia pasti akan mati. Sejak saat itu, Mai menyadari bahwa banyaknya
kematian tragis yang terjadi di sepenjuru Jepang adalah akibat dari game misterius ini.
[WARNING!! SPOILER!!]
Mai pun mulai mempelajari
bagaimana cara untuk memainkan game
tersebut. Pertama-tama, ia memperhatikan tutorial
singkat dalam game tersebut. Yang paling
menarik perhatiannya adalah soal Revival
Cost; pertama kali main Mai langsung disuruh menentukan Revival Cost-nya—jadi kalau mati
dalam game, setiap player harus membayar Revival Cost agar bisa melanjutkan
permainan. Pilihan Revival Cost yang tersedia rupanya berupa anggota badan player itu sendiri!
Pilihannya terdiri dari tangan,
kaki, mata, telinga, hidung, sampai jantung. Mai ketakutan, sebab ia tahu,
kalau memilih sembarangan, maka bisa fatal akibatnya. Dia juga tidak bisa tidak
memainkan game tersebut karena
rupanya dia harus mengumpulkan 100 CP dalam sehari (gue lupa CP
itu apaan, tapi pokoknya semacem poin gitu deh). Kalau dia ga main, otomatis
poin itu ga kekumpul; atau kalaupun dia main tapi ga berhasil ngumpulin poin
segitu, Auto-Death System akan aktif dan dia harus bayar Revival
Cost—alias anggota badannya langsung ga bisa digunakan/lumpuh. Kalau sampai
Revival Cost yang harus dia bayar
sampai ke jantungnya, taulah apa yang akan terjadi.
Singkat cerita, Mai pun mulai
bermain. Ada seseorang yang tiba-tiba menghubunginya lewat e-mail di console tersebut—pokoknya orang itu
baeeeeeek banget, ngejelasin segala sesuatu yang Mai ga ngerti—namanya Asagi
Taisuke. Kemudian, Mai dapet e-mail lain, dari seseorang yang bernama Naomi. Gadis
itu meminta tolong pada Mai, karena anggota tubuhnya yang tersisa tinggal kedua
mata dan jantung. Mai tanpa pikir panjang lalu memasuki pertarungan (masuk beneran
masuk, kaya jadi memasuki virtual reality
game) melawan Slith-Mouthed Woman—cewe
berbibir sobek, cewe horor yang banyak muncul di urban legend Jepang—untuk merebut kembali kaki Naomi.
Saat sedang bingung,
Taisuke muncul lagi dan memberikan nasihat2 berguna pada Mai sehingga akhirnya
Mai berhasil mengalahkan cewe berbibir sobek itu dan merebut kaki Naomi. Bahkan
Mai berhasil membuat cewe horor itu jadi familiar/pet-nya. Dengan mengejutkan, Mai
berhasil melewati hari itu dengan selamat tanpa kehilangan anggota tubuhnya.
Keesokan harinya, entah
bagaimana ternyata pihak kantor Mai mengetahui bahwa Mai telah menjadi incaran game pembunuh berjudul Nightmare itu. Pada
hari itu juga Mai dipindah-tugaskan; ia dimasukkan ke semacam asrama yang
berisi para player Nightmare lainnya. Rupanya
pihak swasta mengumpulkan para player
untuk membuat walkthrough agar
orang-orang yang ketiban kewajiban memainkan Nightmare bisa menyelesaikan game tersebut tanpa kehilangan nyawa.
Meskipun belum pernah ada orang yang menyelesaikan game tersebut—bahkan prosesnya masih jauh dari selesai—tapi para player yang berhasil dikumpulkan di asrama
tersebut tanpa ragu-ragu selalu ingin membantu satu sama lain.
Ada semacam 3 class dalam asrama itu:
- Main force à tugas utamanya adalah mencari cara untuk dapat menyelesaikan game secara lengkap. Ini orang-orang yang berjasa besar dalam bikin walkthrough.
- Scout à tugas utamanya adalah merekrut sebanyak mungkin player untuk bergabung dalam tim.
- Rescuer à tugas utamanya adalah merebut balik anggota badan para player—jadi semacam support penting buat para Scout dan Main Force.
Mai mendapati bahwa Taisuke,
orang yang banyak menolongnya kemarin, rupanya merupakan salah satu player yang ada di tempat itu. Taisuke
bahkan adalah pemimpin para Scout (kalo gue ga salah nangkep). Semakin pedekatelah
si Taisuke itu sama si Mai.
Intinya, komik ini menceritakan
soal perjuangan Mai dan teman2nya menamatkan game kematian ini. Rame loh, bener. Apalagi waktu Mai sama Taisuke
ikut event (black). Gile disini misteri-misterinya makin bertambah dan semakin
menarik. Bahkan masa lalu Mai yang tidak bisa dia ingat pun perlahan semakin
terkuak.
Apa yang menyebabkan ingatan Mai
menghilang? Kenapa Mai bisa mendapatkan game
tersebut? Siapa dan apa sebenarnya yang berada di balik game kematian ini, yang mengincar puluhan ribu orang di Jepang
tersebut?
Yashiro Mai
Job: Cursed Sage
Tokoh utama kita. Cewe cute ini rupanya pinter banget, terbukti
sejak awal dia mulai maen game ini.
tapi paling keliatan pinternya dia adalah ketika mengikuti event (black). Strategic thinking-nya
jalan banget. Bahkan mungkin Mai lebih pinter dari Taisuke.
Masa lalunya masih dipenuhi
misteri, karena Mai sendiri ga inget apa2, terutama soal masa sekolahnya dia. Makanya
Mai sama sekali ga inget siapa itu Taisuke. Kemungkinan ada suatu hubungan
antara developer game Nightmare ini
dengan Mai. Susah dijelasin kenapanya, pokoknya baca aja deh.
Asagi Taisuke
Job: Glasses Craftsman
Penolong dan pelindung Mai. Cowo
ini udah muncul saat Mai pertama kali memainkan Nightmare. Keliatan banget
bahwa si Taisuke ini jatuh cinta sama Mai, dan seiring cerita, kita nanti tau
bahwa Taisuke udah menyimpan perasaan pada Mai sejak SMP!
Taisuke ini juga amat sangat
ingin selalu melindungi Mai, makanya Mai cukup sering main Nightmare bareng ama
si Taisuke. Mungkin dia terlihat culun bagi sebagian besar orang, tapi kebaikan hatinya itu, dan sikapnya yang selalu bersedia berkorban demi melindungi Mai, membuatku luluh. Ooohh~~ ♥♥♥
Amelie
The legendary slith-mouthed woman. Sifatnya seperti anak kecil; mudah tersinggung, cepat marah, dan
gampang tertantang. Ketika dikalahkan Mai dalam brain battle, Amelie menjadi familiar
Mai dan anehnya, sejak saat itu sifat Amelie berubah. Masih tetap seperti anak
kecil, hanya saja menjadi lebih manis, pemalu, dan penyayang. Tadinya super nyeremin, sekarang jadi super kyopta (cute).
Mai dan Taisuke merasa bahwa
Amelie bukanlah sekedar system biasa, karena seharusnya familiar hanya memiliki paket percakapan yang itu-itu saja. Sementara
Amelie dapat berkomunikasi sebagaimana layaknya manusia berkomunikasi dengan manusia
lainnya. Masih menjadi misteri siapa Amelie itu sebenarnya.
Sugiura Shinji
GANTENG BINGITZZ!! Ketua asrama
sekaligus juga ketua Main Force ini sikapnya dingin dan kalo ngomong suka
seenak perut, keliatannya ga pedulian sama orang laen. Tapi lama-lama ketauan
juga kok kalo Shinji ini tetep mencemaskan anggota timnya. Oya, Shinji adalah
orang rank ke-3 terkuat di Nightmare.
Dia juga cucu dari chairwoman yang
ngebuat asrama ini.
Tango Taichi
Ketua tim Rescuer. Sangat suka
tidur, tapi begitu dia fokus akan satu hal, dia pasti akan mengerjakan itu
dengan sepenuh hati dan hasilnya excellent.
Taichi adalah atasannya Mai, karena kelak Mai akan bergabung dengan tim
Rescuer.
AFTERTHOUGHTS & CONCLUCIONS
Gue sebenernya
bukan tipe yang suka baca cerita rumit, apalagi kalo ceritanya bergenre horror plus phsycological. Tapi beda buat komik ini, mamen. Ini adalah
manga yang MUST READ! Tokoh utamanya, meski seorang cewe, bisa bikin kita respect karena otaknya ternyata jalan,
meskipun cuma dalam soal game. Kalo dalam
soal percintaan, Mai sama sekali ga peka, sampai ketika Taisuke bilang, “I love
you,” barulah si Mai ini sadar. Padahal pedekatenya si Taisuke ini jelas banget
keliatan. Hahahahaha!
Jalan ceritanya pun oke banget—ga
keburu-buru, jelas, dan meskipun agak ribet, tapi keren. Ga kaya sembarang
cerita horor yang suka ngebunuh secara ga jelas. Bahkan menurut gue ini ga
horor. Ato mungkin belom horor. Pokoknya elemen ga-ketebaknya keren abis lah. Empat
jempol buat Keropyon yang ngarang cerita ini!
Kalo untuk gambar, udah deh,
kualitas yahud men! Terutama cowo-cowonya ganteng2 mamen!! Liat aja si Shinji
ama si Taisuke. I’m falling in love,
agaiiiin~~~!! Standing applause
buat Tsukasa Kyoka-sensei!!
Oya, Online – The Comic ini
berasal dari novel berjudul Online yang sangat terkenal di Jepang. Sayangnya,
novelnya ga diterjemahin. Baru komiknya aja yang diterjemahin. Harapan gue
adalah, semoga aja cerita ini bisa dibikin jadi anime suatu saat nanti, soalnya ceritanya keren banget~!
Thanks reviewnya bro
ReplyDelete