Thursday, September 10, 2015

Review Manga -- Online - The Comic

Time to meet again with the super ultra hyper most beautiful, most gorgeous, and most glamorous Ranger; FAAAAAAAANNNNNN~~~!!!!

Iye, cukup maen-maennya.

Kali ini setelah sekian lama akhirnya gue nge-review lagi, sodara-sodari. Apa yang akan gue review kali ini?


Jadi ceritanya tuh begini. Di suatu hari yang cukup suntuk, aku beserta teman-teman seperjuangan di battlefield kami (baca: kantor) mulai merasa amat suntuk. Salah satu temanku—sebut saja dia si A—sudah merengguti rambutnya sedari tadi, matanya sudah menyipit perih karena terlalu banyak memperhatikan layar komputer. Sementara temanku yang lain—sebut saja dia si B—memiliki kantung mata yang kian hari kian menebal, saking banyaknya kasus yang dia hadapi.

Aku, yang sudah hampir menginjak tahap stress akut seperti mereka, tidak menginginkan hal yang sama terjadi pada diriku sendiri. Maka dari itu, dengan mengacuhkan segala regulasi dalam battlefield kami, aku pun membuka jendela menuju dunia luas, menikmati hiburan-hiburan yang disediakan di luar sana, memanjakan mata dan pikiran agar tidak terlalu penat, juga merasakan kekuatan dunia yang luar biasa itu sehingga aku disegarkan.

Alias gue buka Google Chrome dan mulai searching di www.mangahere.co.

Singkat cerita, gue pun menemukan sebuah manga keren yang patut dibaca. Judulnya Online – The Comic.



Bergenre shounen, phsycological, dan agak horror, manga ini menceritakan tentang Yashiro Mai (22), seorang pegawai kantoran biasa yang pada suatu hari menemukan sebuah console game di kotak pos-nya. Mai mendapati bahwa dia harus memainkan game Nightmare di console game itu, karena kalau tidak dia pasti akan mati. Sejak saat itu, Mai menyadari bahwa banyaknya kematian tragis yang terjadi di sepenjuru Jepang adalah akibat dari game misterius ini.


[WARNING!! SPOILER!!]

Mai pun mulai mempelajari bagaimana cara untuk memainkan game tersebut. Pertama-tama, ia memperhatikan tutorial singkat dalam game tersebut. Yang paling menarik perhatiannya adalah soal Revival Cost; pertama kali main Mai langsung disuruh menentukan Revival Cost-nya—jadi kalau mati dalam game, setiap player harus membayar Revival Cost agar bisa melanjutkan permainan. Pilihan  Revival Cost yang tersedia rupanya berupa anggota badan player itu sendiri!

Pilihannya terdiri dari tangan, kaki, mata, telinga, hidung, sampai jantung. Mai ketakutan, sebab ia tahu, kalau memilih sembarangan, maka bisa fatal akibatnya. Dia juga tidak bisa tidak memainkan game tersebut karena rupanya dia harus mengumpulkan 100 CP dalam sehari (gue lupa CP itu apaan, tapi pokoknya semacem poin gitu deh). Kalau dia ga main, otomatis poin itu ga kekumpul; atau kalaupun dia main tapi ga berhasil ngumpulin poin segitu, Auto-Death System akan aktif dan dia harus bayar Revival Cost—alias anggota badannya langsung ga bisa digunakan/lumpuh. Kalau sampai Revival Cost yang harus dia bayar sampai ke jantungnya, taulah apa yang akan terjadi.


Singkat cerita, Mai pun mulai bermain. Ada seseorang yang tiba-tiba menghubunginya lewat e-mail di console tersebut—pokoknya orang itu baeeeeeek banget, ngejelasin segala sesuatu yang Mai ga ngerti—namanya Asagi Taisuke. Kemudian, Mai dapet e-mail lain, dari seseorang yang bernama Naomi. Gadis itu meminta tolong pada Mai, karena anggota tubuhnya yang tersisa tinggal kedua mata dan jantung. Mai tanpa pikir panjang lalu memasuki pertarungan (masuk beneran masuk, kaya jadi memasuki virtual reality game) melawan Slith-Mouthed Woman—cewe berbibir sobek, cewe horor yang banyak muncul di urban legend Jepang—untuk merebut kembali kaki Naomi.  

Saat sedang bingung, Taisuke muncul lagi dan memberikan nasihat2 berguna pada Mai sehingga akhirnya Mai berhasil mengalahkan cewe berbibir sobek itu dan merebut kaki Naomi. Bahkan Mai berhasil membuat cewe horor itu jadi familiar/pet-nya. Dengan mengejutkan, Mai berhasil melewati hari itu dengan selamat tanpa kehilangan anggota tubuhnya.

Keesokan harinya, entah bagaimana ternyata pihak kantor Mai mengetahui bahwa Mai telah menjadi incaran game pembunuh berjudul Nightmare itu. Pada hari itu juga Mai dipindah-tugaskan; ia dimasukkan ke semacam asrama yang berisi para player Nightmare lainnya. Rupanya pihak swasta mengumpulkan para player untuk membuat walkthrough agar orang-orang yang ketiban kewajiban memainkan Nightmare bisa menyelesaikan game tersebut tanpa kehilangan nyawa. Meskipun belum pernah ada orang yang menyelesaikan game tersebut—bahkan prosesnya masih jauh dari selesai—tapi para player yang berhasil dikumpulkan di asrama tersebut tanpa ragu-ragu selalu ingin membantu satu sama lain.


Ada semacam 3 class dalam asrama itu:
  1. Main force à tugas utamanya adalah mencari cara untuk dapat menyelesaikan game secara lengkap. Ini orang-orang yang berjasa besar dalam bikin walkthrough.
  2. Scout à tugas utamanya adalah merekrut sebanyak mungkin player untuk bergabung dalam tim.
  3. Rescuer à tugas utamanya adalah merebut balik anggota badan para player—jadi semacam support penting buat para Scout dan Main Force.


Mai mendapati bahwa Taisuke, orang yang banyak menolongnya kemarin, rupanya merupakan salah satu player yang ada di tempat itu. Taisuke bahkan adalah pemimpin para Scout (kalo gue ga salah nangkep). Semakin pedekatelah si Taisuke itu sama si Mai.

Intinya, komik ini menceritakan soal perjuangan Mai dan teman2nya menamatkan game kematian ini. Rame loh, bener. Apalagi waktu Mai sama Taisuke ikut event (black). Gile disini misteri-misterinya makin bertambah dan semakin menarik. Bahkan masa lalu Mai yang tidak bisa dia ingat pun perlahan semakin terkuak.

Apa yang menyebabkan ingatan Mai menghilang? Kenapa Mai bisa mendapatkan game tersebut? Siapa dan apa sebenarnya yang berada di balik game kematian ini, yang mengincar puluhan ribu orang di Jepang tersebut?


Yashiro Mai
Job: Cursed Sage
Tokoh utama kita. Cewe cute ini rupanya pinter banget, terbukti sejak awal dia mulai maen game ini. tapi paling keliatan pinternya dia adalah ketika mengikuti event (black). Strategic thinking-nya jalan banget. Bahkan mungkin Mai lebih pinter dari Taisuke.

Masa lalunya masih dipenuhi misteri, karena Mai sendiri ga inget apa2, terutama soal masa sekolahnya dia. Makanya Mai sama sekali ga inget siapa itu Taisuke. Kemungkinan ada suatu hubungan antara developer game Nightmare ini dengan Mai. Susah dijelasin kenapanya, pokoknya baca aja deh.
  

Asagi Taisuke
Job: Glasses Craftsman
Penolong dan pelindung Mai. Cowo ini udah muncul saat Mai pertama kali memainkan Nightmare. Keliatan banget bahwa si Taisuke ini jatuh cinta sama Mai, dan seiring cerita, kita nanti tau bahwa Taisuke udah menyimpan perasaan pada Mai sejak SMP!

Taisuke ini juga amat sangat ingin selalu melindungi Mai, makanya Mai cukup sering main Nightmare bareng ama si Taisuke. Mungkin dia terlihat culun bagi sebagian besar orang, tapi kebaikan hatinya itu, dan sikapnya yang selalu bersedia berkorban demi melindungi Mai, membuatku luluh. Ooohh~~


Amelie 

The legendary slith-mouthed woman. Sifatnya seperti anak kecil; mudah tersinggung, cepat marah, dan gampang tertantang. Ketika dikalahkan Mai dalam brain battle, Amelie menjadi familiar Mai dan anehnya, sejak saat itu sifat Amelie berubah. Masih tetap seperti anak kecil, hanya saja menjadi lebih manis, pemalu, dan penyayang. Tadinya super nyeremin, sekarang jadi super kyopta (cute).

Mai dan Taisuke merasa bahwa Amelie bukanlah sekedar system biasa, karena seharusnya familiar hanya memiliki paket percakapan yang itu-itu saja. Sementara Amelie dapat berkomunikasi sebagaimana layaknya manusia berkomunikasi dengan manusia lainnya. Masih menjadi misteri siapa Amelie itu sebenarnya.


Sugiura Shinji 

GANTENG BINGITZZ!! Ketua asrama sekaligus juga ketua Main Force ini sikapnya dingin dan kalo ngomong suka seenak perut, keliatannya ga pedulian sama orang laen. Tapi lama-lama ketauan juga kok kalo Shinji ini tetep mencemaskan anggota timnya. Oya, Shinji adalah orang rank ke-3 terkuat di Nightmare. Dia juga cucu dari chairwoman yang ngebuat asrama ini.





Tango Taichi



Ketua tim Rescuer. Sangat suka tidur, tapi begitu dia fokus akan satu hal, dia pasti akan mengerjakan itu dengan sepenuh hati dan hasilnya excellent. Taichi adalah atasannya Mai, karena kelak Mai akan bergabung dengan tim Rescuer.






AFTERTHOUGHTS & CONCLUCIONS

Gue sebenernya bukan tipe yang suka baca cerita rumit, apalagi kalo ceritanya bergenre horror plus phsycological. Tapi beda buat komik ini, mamen. Ini adalah manga yang MUST READ! Tokoh utamanya, meski seorang cewe, bisa bikin kita respect karena otaknya ternyata jalan, meskipun cuma dalam soal game. Kalo dalam soal percintaan, Mai sama sekali ga peka, sampai ketika Taisuke bilang, “I love you,” barulah si Mai ini sadar. Padahal pedekatenya si Taisuke ini jelas banget keliatan. Hahahahaha!

Jalan ceritanya pun oke banget—ga keburu-buru, jelas, dan meskipun agak ribet, tapi keren. Ga kaya sembarang cerita horor yang suka ngebunuh secara ga jelas. Bahkan menurut gue ini ga horor. Ato mungkin belom horor. Pokoknya elemen ga-ketebaknya keren abis lah. Empat jempol buat Keropyon yang ngarang cerita ini!

Kalo untuk gambar, udah deh, kualitas yahud men! Terutama cowo-cowonya ganteng2 mamen!! Liat aja si Shinji ama si Taisuke. I’m falling in love, agaiiiin~~~!! Standing applause buat Tsukasa Kyoka-sensei!!


Oya, Online – The Comic ini berasal dari novel berjudul Online yang sangat terkenal di Jepang. Sayangnya, novelnya ga diterjemahin. Baru komiknya aja yang diterjemahin. Harapan gue adalah, semoga aja cerita ini bisa dibikin jadi anime suatu saat nanti, soalnya ceritanya keren banget~!

1 comment: