Thursday, May 29, 2014

Brynhlrktryhgkjfdhblahblahblah

WOOHOOOOOOOOOO!!!

APA KABAR KALIAN SEMUAAAAAAAAA!!!!!

Sebelomnya, sori nih... Gue uda lama banget ga ngapdet ini blog. Curcol bentar, belakangan ini gue menghadapi cukup banyak—katakanlah—masalah, meskipun ga terlalu masalah juga sih sebenernya kalo saat itu gue bisa mikir dengan jernih dan kalo aja masalah-masalah tersebut datengnya satu per satu ga semuanya seabrek sekaligus tapi gue tau Tuhan memang pengen gue bertambah kuat dan puji Tuhan memang gue kuat menghadapi semuanya thanks God SINGKATNYA hal-hal tersebut bikin gue cukup seteres sampe-sampe gue melupakan blog ini. Sori sekali lagi yaaaaah.... :)

Kalo ada penggemar (iye kalo ada) yang nanya, “Masalah apa, Fan?”

Yaaaahh... salah satunya adalah skripsit yang sangat Sugar Honey Ice Tea itu... Hiks... Etapi ga bole mengumpat ketang. Takutnya ntar gue kualat (amit2).

Oke, langsung aja yah. Saat ini gue sedang sangat ingin memperkenalkan kalian pada komik pelipur lara cetar membahana petir dashyat memecah sukma yang baru-baru ini gue baca. Judulnya adalah Kiwaguro no Brynhildr ato mungkin lebih terkenal dengan judul Gokukoku no Brynhildr ato Brynhildr in the Darkness.




Q: Tanya dong! Apa itu Brynhildr?

A: Menurut Tante Wikipedia, Brynhildr adalah seorang shieldmaiden sekaligus valkyrie dalam mitologi Jerman.

Q: Oh jadi Kiwaguro no Brynhlrktryhgkjfdhblahblahblah itu ada hubungannya dengan valkyrie?!

A: Nah... Ngga. Menurut gue sih ga ada sama sekali. TAPI pokonya komik ini seru.

Q: Jadi, Brynhlrktryhgkjfdhblahblahblah ini ceritanya tentang apa dong?

A: Hiks! Senang sekali melihat ada yang antusias dengan review-an ini! Baiklah, sebelom saya ingin curhat tentang hal lain, mari kita masuk dalam kekerenan manga ini!

N.B. percakapan di atas adalah percakapan antara kepribadian ke-1 dan kepribadian ke-2 penulis.


Bergenre science fiction, romance, sedikit action, kisah dimulai ketika Murakami () yang masih kecil melihat bintang lewat teropong bintang di sebuah tebing bersama teman masa kecilnya yang ia sebut Kuroneko (). Ceritanya sejak dulu Murakami sudah menyimpan perasaan suka pada Kuroneko ini.

Kuroneko merupakan tipe cewek pinter yang suka sekali melihat bintang. Dan ia juga mempercayai keberadaan alien dan bersikeras pernah melihatnya, tapi tidak ada yang mau percaya. Bahkan Murakami sendiri skeptis. Suatu hari, Kuroneko akhirnya memutuskan untuk memperlihatkan Murakami dimana alien itu berada, tapi kemudian dalam perjalanan terjadi sebuah kecelakaan dan ketika Kuroneko mencoba menyelamatkan Murakami, malah Kuroneko yang meninggal, sementara Murakami mengalami luka yang cukup parah.

Hal itu membuat Murakami merasa sangat bersalah dan terus memikirkannya sampai ia menginjak bangku SMA. Ia juga jadi terobsesi untuk menemukan alien karena janjinya pada Kuroneko sebelum gadis itu meninggal. Tapi suatu hari, datanglah seorang murid baru ke kelas Murakami dan betapa terkejutnya ia karena murid baru tersebut sangat mirip dengan Kuroneko! Sayangnya, Kuroha Neko—begitu nama murid baru tersebut, bersikeras bahwa ia tidak pernah bertemu Murakami sebelumnya.


[WARNING!! SPOILER!!]

Saat pulang sekolah, Murakami langsung pergi ke tempat teropong bintang milik klub astronomi di tengah hutan—tempat yang selalu ia datangi setiap hari karena janjinya mencari alien. Tiba-tiba Kuroha Neko datang, dan mengatakan bahwa Murakami tidak boleh naik bus terakhir ke daerah rumahnya. Bahkan lebih baik jika hari itu Murakami tidak keluar dari tempat teropong bintang tersebut, kalau tidak ia akan mati. Murakami jelas skeptis dan heran, tapi Neko tidak menjelaskan apa-apa lagi. Gadis itu langsung pergi.

Saking skeptisnya, Murakami akhirnya tetap pergi ke halte bus namun ia tidak menaiki bus. Saat sedang bertanya-tanya apa maksud Neko (saat itu sedang hujan deras), tiba-tiba tebing yang berada tepat di atas Murakami longsor. Sebuah batu besar menggelinding tepat ke arah Murakami. Murakami tidak sempat kabur sehingga ia hanya bisa diam menatap boulder yang hendak menimpanya dan pasrah sambil memejamkan mata menunggu kematiannya. Tapi kemudian tidak ada yang terjadi.

Murakami membuka matanya kembali dan, betapa terkejutnya ia, mendapati Neko berdiri di hadapannya, telah membelah giant boulder tersebut dengan tangan kosong. Semakin penasaranlah Murakami siapa Neko sebenarnya. Neko menjawab bahwa ia adalah seorang magic user.

Singkat cerita (setelah lewat beberapa chapter), Murakami mendapat penjelasan tentang magic user. Jadi katanya ada sebuah laboratorium penelitian yang membuat gadis-gadis magic user seperti Neko. Tapi para magic user ini disiksa habis-habisan dalam laboratorium tersebut, pokoknya diperlakukan tidak manusiawi. Contohnya saja, magic user dengan rank rendah bisa dibuang dan dibunuh begitu saja oleh laboratorium ini. Jadi magic user itu dibagi per ranking. Rank paling rendah adalah BBB, B, di atasnya ada A, AA, AAA, dan S. Neko dan Kana—teman Neko yang berhasil ditemui Murakami—merupakan magic user rank B dan mereka sedang dalam perjalanan untuk dilenyapkan ketika akhirnya mereka serta para rank B lainnya berhasil kabur. Sejak saat itu mereka berpencar dan hidup dalam persembunyian karena mereka tahu laboratorium pasti mencari mereka dan akan langsung membunuh mereka.

Tapi meski begitu, Neko tidak pernah mementingkan dirinya sendiri. Saat Kana (yang memiliki kekuatan melihat masa depan—secara spesifik tentang kematian abnormal dari orang-orang yang dekat dengan mereka) melihat kematian Murakami, Neko memutuskan untuk masuk ke sekolah Murakami walau seharusnya ia hidup dalam persembunyian.

Nih kalo ga minum obat. Pertama darah keluar dari setiap
lubang di badan mereka, trus lama2 organ
dalem tubuh mereka meleleh.
Semakin lama Murakami bergaul dengan Neko dan Kana, semakin banyak Murakami mengetahui rahasia para magic user. Gadis-gadis ini tidak bisa hidup lama tanpa meminum obat khusus dari laboratorium; dan karena mereka kabur, persediaan obat mereka terbatas. Murakami harus berpikir keras bagaimana caranya mendapatkan obat tersebut—karena para gadis itu sendiri tidak mengetahui dimana letak laboratorium yang sempat menyekap mereka sehingga mereka tidak bisa merampok obat dari sana. Sementara itu Murakami tidak mau Neko—terutama Neko—dan magic user lainnya mati.

Tidak hanya sampai disana, semakin banyak para gadis itu menggunakan kekuatan mereka, semakin mereka menerima konsekuensinya. Contohnya Kana. Kekuatan yang dimilikinya sangat unik tapi menyebabkan ia tidak bisa bergerak sama sekali—bahkan bernapas pun sulit baginya.

Belum lagi di belakang leher mereka masing-masing terdapat semacam tuas yang disebut harnass yang berfungsi mengontrol kekuatan mereka serta kehidupan mereka. Jika para magic user ini terlalu banyak menggunakan kekuatan mereka dalam sehari, harnass tersebut akan terangkat—menandakan mereka sudah hanged up. Kalau di game RPG sih Magic Point (MP)-nya abis, gitu, jadi mereka tidak bisa menggunakan kekuatan mereka lagi selama beberapa waktu ke depan. Fungsi paling ultimate dari harnassed ini adalah, jika tercabut, sekujur tubuh magic user-nya akan meleleh, dalam arti harfiah.

Mengerikan? Pasti. Menjijikan? Yep. Totally. Apalagi ketika keseluruhan tubuh si magic user sudah menjadi lendir, dari harnassed mereka keluar semacam gumpalan daging yang bergerak sendiri. Gumpalan ini, yang disebut Drasil, dipenuhi oleh bola mata. Yuck. Dari kesaksian para magic user yang kabur itu Murakami mendapatkan kesimpulan bahwa laboratorium jahat tersebut ada hubungannya dengan alien dan melakukan percobaan tidak manusiawi pada para gadis, membuat mereka menjadi magic user.

Masalah bertambah ketika laboratorium tersebut mengirimkan assassin-assassin berkualitas, yaitu para magic user rank AA, AAA, bahkan S untuk membunuh para rank B yang kabur.

And here are the characters!

MURAKAMI RYOUTA
Cowo manusia jenius penyelamat para magic user. Dia bisa dibilang mencintai Kuroneko, makanya ketika bertemu dengan Neko, ia berusaha menemukan bukti apakah Neko benar-benar Kuroneko atau semata-mata hanyalah gadis yang mirip dengan orang yang dicintainya itu. Makanya bisa dibilang motivasi utamanya menyelamatkan para magic user adalah untuk menyelamatkan Neko.

Tapi otaknya jenius deh, beneran. Dia bisa berstrategi menghadapi para assassin yang notabene-nya berperingkat lebih jauh di atas para magic user di sampingnya, tapi Murakami selalu berhasil menang.

Berkat kegigihan Murakami dalam menyelamatkan hidup para magic user, ada beberapa magic user yang akhirnya beneran suka ama si Murakami.


KUROHA NEKO
Cewe manis, murid baru di kelas Murakami. Untuk ukuran anak SMA, Neko sama sekali gatau perkalian ataupun baca kanji dong -___- Tapi itu disebabkan karena sejak 10 taun yang lalu, ia dikurung dalam laboratorium untuk dieksperimenin macem-macem dan selama itu pula Neko jadi tidak pernah menerima pendidikan yang seharusnya dia terima.

Memiliki kekuatan tipe telekinesis—Neko bisa menghancurkan benda-benda mati di sekitarnya dengan kekuatan mentalnya saja, bahkan menghentikan peluru yang melaju ke arahnya. Kekuatan itu bisa juga diterapkan pada makhluk hidup hanya jika ada sentuhan fisik.

Oya, sebenarnya Neko ini termasuk valkyrie (sebutan untuk magic user kelas S) loh. Hanya saja konsekuensi kekuatannya adalah kehilangan ingatan, sehingga rank nya diturunkan menjadi B. Ketika Neko telah mengingat kekuatan rank S-nya, dia jadi magic user yang dasyat banget—sebanding dengan valkyrie yang dikirim laboratorium untuk membunuh para rank B.

Pada akhirnya toh dia menyadari bahwa dia menyukai Murakami dan bahwa dia adalah Kuroneko.


TACHIBANA KANA
Cewe cute dengan gaya lolita ini memiliki kekuatan melihat masa depan, tapi penglihatannya ini terbatas. Dia cuma bisa melihat kematian yang abnormal dari orang-orang terdekat di sekitarnya, yang berada dalam radius tertentu. Lalu waktu masa depan yang dia lihat juga paling jauh adalah 2 hari ke depan. Dan yang terpenting, masa depan yang dia lihat bisa berubah jika tokoh-tokoh yang terlibat mengubah keputusan mereka.

Meski terbatas, penglihatan Kana terbukti selalu berguna untuk memperingatkan Murakami akan kematian-kematian yang bisa terjadi pada magic user lain. Namun kekuatan melihat masa depannya ini memiliki konsekuensi; Kana lumpuh total, kecuali tangan kirinya. Untuk bicara, Kana harus menggunakan keyboard pengetik dan voice synthesizer. Hidupnya pun bergantung penuh pada Neko.

Tapi sebenarnya, jika tombol paling atas di harness nya dipencet, Kana bisa bergerak dengan sangat cepat. Hanya saja dia jadi kehilangan kekuatan melihat masa depan.


SCHLIERENZAUER KAZUMI
Memiliki kekuatan technopathy, Kazumi bisa meng-hack berbagai sistem, mulai dari sistem pendaftaran sekolah biasa sampai sistem keamanan yang paling ketat sekalipun. Awalnya dia paling pelit soal bagi-bagi obat pemanjang umur khusus bagi para magic user, tapi setelah tinggal bersama Neko dan Kana dan mulai akrab dengan Murakami, Kazumi berubah menjadi cewek remaja biasa yang ga terlalu menyebalkan. Satu hal yang paling mencolok dari Kazumi, dia sangat ingin melakukan xxx ama Murakami, dan ujung-ujungnya Kazumi beneran suka banget banget banget ama Murakami, sampai dia iri pada Neko yang selalu mendapat perhatian lebih dari cowok itu.

Kekuatan Kazumi rupanya mampu menyamai kekuatan rank AAA, dan hal ini dia sembunyikan karena pada saat test rank di laboratorium, Kazumi disuruh membunuh orang tapi dia tidak sanggup melakukannya, membuatnya langsung dicap rank B.


Takatori Kotori
Rank B lain yang juga pindah ke sekolah Murakami. Menjadi anggota klub astronomi bareng magic user yang lainnya dan tinggal di tempat teropong bintang. Kotori merupakan gadis yang ceroboh tapi jago masak. Kekuatan Kotori adalah teleportasi, bisa meng-switch tempat dengan orang lain. Entah mengapa laboratorium sepertinya sangat mengingkan Kotori kembali. Katanya sih memiliki kekuatan yang sangat berbahaya, yang bisa menghancurkan dunia.

Nama aslinya adalah Rena. Drasil yang ada di harness Kotori merupakan Drasil terkuat yang dinamakan Grani. Pada detik Grani menetas, ia akan mengeluarkan kekuatan dasyat yang mampu menghancurkan dunia dan melenyapkan semua makhluk hidup di dalamnya. Kenapa Kotori bisa mendapatkan Grani sementara ia hanya bisa menggunakan kekuatan teleportasi? Jawabannya silakan cari sendiri dengan membaca kisah ini. :D 


ICHIJIKU CHISATO
Nih dia antagonisnya. Semacam pemimpin laboratorium, dia juga yang memimpin penangkapan para rank B yang kabur. Diketahui bahwa Chisato adalah pria yang sangat jenius. Dia rela membunuh beribu-ribu orang untuk membangkitkan kembali adiknya. Karena itu Chisato tidak segan membunuh para magic user.


FUJISAKI MAKO
Antagonis juga, lumayan psikopat. Dialah valkyrie atau magic user terkuat yang dikirim laboratorium untuk membunuh para rank B. Memiliki 8 kekuatan yang berbeda, termasuk salah satunya adalah anti-matter, yang mampu menghancurkan sebuah gunung dalam sekejap mata. Mako juga sanggup memutilasi orang hanya dengan satu pandangan saja. Selain itu, Mako juga bisa teleport. Belakangan diketahui dia bisa juga meregenerasi luka-lukanya. Otomatis membuat Mako menjadi magic user paling ultimate yang pernah ada. Dia juga memiliki perasaan terhadap Chisato, membuatnya mau menuruti apapun yang Chisato inginkan.


AFTERTHOUGHTS & CONCLUSIONS

Gue baru menyadari poni gue somplak. Sial. Gara-gara tadi pagi pas mata gue masi setengah bangun gue langsung nekat potong poni sih. Tapi ya udalah ya. Gue tau ini malah jadi curhat lagi.

Pokonya guys, Kiwaguro no Brynhildr ini SANGAT WAJIB UNTUK DIBACAAA!!!!

Worth to read! Sumpah. Gue ga bisa berenti baca ini. Seneng banget tiap kali chapter barunya terbit. Ceritanya tuh ga biasa, cukup ga ketebak juga, jadi gue sangat menikmati baca ini. Meskipun masih ongoing (sampe saat gue bikin tulisan ini, yang terbit uda sampe chapter 102 dan belom tamat, muncul lagi tokoh antagonis baru yang lebih keren lagi). GROOOAAARRR! Gue bener-bener ga sabar nunggu update chapter berikutnya! Pokoknya, cerita Kiwaguro no Brynhildr ini gue nilai 4.75 dari 5 bintang. YEAAAAAAHHH!!!! *prok prok prok*

Kalo gambarnya sih lumayan lah. Ga terlalu bagus tapi ga jelek juga, masih enak dipandang mata. Cuma cukup gore juga menurut gue, berhubung pembantaian penyihir menyangkut potong-potong badan, meleleh-meleleh gitu juga, jadi so pasti manga ini banyak darahnya. Saran gue sih ini buat 18 taun ke atas lah. Hehehe...

Tapi yah, it’s just my opinion. Hati-hati dalam membaca cerita-cerita yang gore kaya gini. Soalnya sadar ga sadar, kehidupan kita tuh dipengaruhi oleh apa yang kita baca. Sebaiknya jangan sering-sering baca cerita tentang psikopatisme, bucat-bucatan, dll kalo ga mau otak kita kebiasa sama psikopatisme. Jaman uda banyak berubah sekarang, guys, orang-orang jadi semakin kejam. Jadi senantiasa berhati-hatilah akan apa yang kita baca, tonton, dan liat. Pilih baik-baik, mana yang berguna, sekedar sebagai pengisi waktu luang, atau yang bener-bener ga perlu. Oke?

Oya, manga ini juga uda diadaptasikan ke dalam anime loh! Masi ongoing juga sih animenya dan belom sempet gue tonton karna gue masi fokus ama Black Bullet ama Date Alive II. Mungkin nanti kedua anime ini akan gue bahas di kesempatan selanjutnya.

Sekian dulu review dari saia. Selamat membaca dan menonton mungkin dan salam keju!!

Tiap gambar cover-nya asa galau. Tapi gue suka banget gambar rambutnya
si Neko ama Mako. Pas ketiup angin itu asa yang lemes banget rambutnya. :D
Cover anime-nya :D (Neko imuuuuuuutttt!!!!!)

No comments:

Post a Comment