Sejak beberapa
taun lalu, gue sangat sangat sangat jatuh cinta ama novel ini. Rasanya
beruntung banget gue bisa nemuin website
yang nerjemahin novel ini.
Berawal dari
keinginan gue yang pengen banget baca light
novel terjemahan Jepang, entah kenapa ujung2nya gue berhadapan ama www.princerevolution.org yang ga
lama kemudian gue ketahui bukan nge-translate
light novel Jepang, melainkan nge-translate light novel Zhong Wen, khususnya karya2 seorang author bernama Yu Wo.
Salah satu
karyanya yang akan gue bahas saat sekarang ini, The Legend of Sun Knight,
awalnya diterbitkan oleh Yu Wo sendiri di blog-nya, kemudian ditemukan oleh publisher company dan mulai
disebarluaskan dalam bentuk buku pada tahun 2007. Cerita utama light novel-nya berjumlah 8 volume,
masih ada beberapa seri lagi yang menceritakan side stories, prequel, dan bahkan sequel-nya. Semuanya udah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris
dan kalian bisa baca semua cerita ini di sini
(tapi sekuelnya belum selesai diterjemahin, masih ongoing).
Selain novel,
manhua-nya juga udah dibuat dan cukup
mengikuti cerita volume 1 novelnya, cuma character
design-nya aja yang sedikit berbeda dengan ilustrasi di novel, karena illustrator-nya pun beda. Sayangnya sih
denger-denger manhua-nya ga bakal
dilanjutin T-T jadi memang harus baca novelnya.
Ini Sun Knight di manhua. |
Ini Sun Knight di novel. |
Setting novel ini adalah sebuah dunia
dimana para dewa (the gods)
benar-benar nyata, dan kekuatan mereka dipengaruhi oleh jumlah
pengikut/penyembah. Ada 3 dewa utama di dunia tersebut; Dewa Cahaya (God of Light), Dewa Bayangan (Shadow God), dan Dewa Perang (God of War). Tapi hanya ada satu dewa
yang paling tua dan paling dihormati, yaitu Dewa Cahaya. Para pengikut Dewa
Cahaya membentuk suatu religion yang
dinamakan Church of God of Light,
berbasis di Kingdom of Forgotten Sound.
Ciri yang paling
menonjol yang dimiliki Church of God of
Light ini adalah Dua Belas Ksatria Suci (Twelve Holy Knights). Setiap generasi Ksatria Suci ini (diharapkan) memiliki kepribadian dan karakteristik sesuai generasi pertama mereka. Jadi kalaupun sifat asli mereka ga seperti itu, mereka harus kelihatan bersifat seperti 'yang diekspektasikan'.
Nah lucunya
tuh disini.
Tapi sebelom
gue nyeritain gimana lucunya, biar gue jelasin dulu. Kedudukan 12 Holy Knights (pake hurup besar ya) ini,
di dalam Church of God of Light
sangat tinggi—yang lebih tinggi kedudukannya dari mereka cuma sang Paus. Mereka
juga terbagi menjadi 2 faksi; ‘berhati baik’ atau ‘berhati dingin’. Tiap Ksatria
Suci ini mengomandoi platon yang masing-masing berisi 25 ksatria suci.
Dua Belas
Ksatria Suci tersebut memilki pemimpin; siapa lagi kalau bukan our lovely Sun Knight. Jadi kasarnya,
Sun Knight memiliki authority
tertinggi di Church of God of Light,
paling cuma kalah sama sang Paus.
Sun Knight
generasi ke-38, Grisia Sun, adalah tokoh utama kita. Sebagai seorang Sun Knight—yang
(harus) memiliki rambut keemasan bersinar bagaikan cahaya matahari dan mata
sebiru langit, juga merupakan spokeperson
of God of Light—dia diharapkan (atau setidaknya harus kelihatan) selalu
tersenyum, sangat pemaaf, sangat baik hati, elegan, dan polos. Sebagai pemimpin
faksi ‘berhati baik’ juga Ksatria Suci yang paling dekat dengan God of Light, dia harus menjadi sosok
manusia yang paling sempurna.
Ekspektasi lain
untuk seorang Sun Knight antara lain harus sangat mendedikasikan diri pada God of Light (sampai kalaupun ada cewe cantik
telanjang disebelahnya, dia ga boleh terpesona karena cintanya cuma buat God of Light, bukan buat cewe), ga kuat
minum alcohol (harus pingsan setelah gelas yang ke-3), dan di atas semuanya
itu, seorang Sun Knight ga boleh lepas harapan untuk menyelamatkan umat
manusia.
Apakah
Grisia dapat memenuhi semua ‘keharusan’ dan ekspektasi tersebut?
Nih baca aja
deh sinopsis novelnya:
I am a knight. To be precise, I am the Church of the God of
Light’s Sun Knight.
The Church of the God of Light worships and serves the God of
Light, and theirs is one of the three largest religions on this continent.
As the whole continent knows, the Church of the God of Light has
the Twelve Holy Knights, and each one has his own unique personality and
features.
“The benevolent God of Light will forgive your sins.”
I must have said that line at least a million times in my time
as the Sun Knight.
However, the greatest wish in my life is to be able to stand
before the entire continent and roar, “Damn your ‘the whole continent knows’!
This Sun Knight just doesn’t feel like smiling! I just don’t want to forgive
these human trashes! I just want to pepper my sentences with ‘f***’!”
Unfortunately, even to this day, I continue to wear a smile as I
say, “The benevolent God of Light will forgive your sins.”
Begitu baca
sinopsisnya aja gue ngakak.
Dan ya,
secara keseluruhan jalan ceritanya memang banyak komedi, tapi drama dan action pun ga kalah ketinggalan. Plus,
sebagai Sun Knight yang seharusnya baik hati, Sun Knight kita yang satu ini
justru jago banget nge-scheming dan
memanipulasi orang. Kemampuan itu bahkan membuat dia berhasil membuat raja Kingdom of Forgotten Sound turun tahta!
Sumpah,
kocak banget deh ni cerita. AMAT SANGAT WAJIB DIBACA! Kalo ngga, maka kalian
telah melewatkan novel paling epik sepanjang masa! Ini adalah novel favorit gue
setelah novel-novelnya Rick Riordan loooh, makanya gue sangat merekomendasikan
novel ini.
Saking ramenya,
gue ga mau kasih spoiler sama kalian.
Silakan baca sendiri dan rasakan dunianya kedua belas Ksatria Suci ini… totally hilarious, full of surprises, and
definitely fun! Satu harapan gue adalah; coba kalo novel ini diterbitkan di Indo. Gue rela deh jadi penerjemahnya T-T
Oya, kalian bisa klik disini dan donlot aja PDFnya, biar
mata kalian ga jereng kalo baca langsung dari komputer.
Selamat
membaca!
Gila gila gila, GUE SUKA BANGET AMA COVER VOLUME 2-NYA OY! |
My favourite character, Judgement Knight <3 |
Hehe, akhirnya nemu juga sesama pecinta novel YuWo. Bukan cuma Legend of the Sun Knight aja yang bagus, Dominion's End sama Illusion, Lies and Truth juga OK.
ReplyDeleteCoba novel2 ini diterjemahin ke bahasa Indo ya..