Terkadang gue suka berpikir gimana rasanya kalo mesin waktu itu bener-bener ada. Sebagian orang mungkin akan menggunakan mesin waktu buat ngubah masa lalu, biar masa depan jadi lebih baik, dan blablabla.
Kalo gue, gue pengen balik ke masa lalu demi
keingintahuan pribadi. Gue sangat penasaran dengan fashion abad pertengahan, gue pengen liat Shinsengumi asli, gue
pengen merhatiin cara orang Mesir bikin piramid,
dan sebagainya.
Tapi ternyata, dibalik semua keindahan dunia
jaman kuno, ada hal-hal yang.. well… ga seindah cerita yang biasa kita
denger. Gue sendiri pun kaget.
Apa saja hal2 ‘tidak indah’
tersebut?
Mau tau?
Mau tau aja atau mau tau banget?
Atau mau di-PHP-in aja?
Uuuuu baper!
*mohon dimaafkan, karena saat menulis ini penulis sedang stress*
*ngga, bukan karena dibaperin kok*
*BUKAN KARNA DIBAPERIN YA!*
*PLAK!!* (ditampar Rangers laen)
Yuk langsung kita simak aja hal2 mengejutkan yang terjadi di masa lalu!
1. Pompeii
bisa dibilang ‘Kota Sampah Kuno’
Buat yang ga
tau, Pompeii adalah kota Romawi jaman dahulu kala yang tenggelam oleh abu
vulkanik akibat letusan dasyat Gunung Vesuvius taun 75. Akibat peristiwa itu,
hampir seluruh penduduknya mati terkubur, dan kota Pompeii sendiri bisa
dibilang terawetkan 70%nya. Karena kota yang sangat terawetkan
itulah para arkeolog menemukan banyak
sekali fakta tentang kehidupan orang Romawi jaman kuno. Salah satunya (terutama
di Pompeii); mereka ga punya TPA.
Pompeii,
yang pada masa kejayaannya merupakan sebuah kota elit berisi orang2 kaya,
ternyata ga punya program pengumpulan sampah, sehingga orang2 bisa buang sampah
dimanapun dan
kapanpun sesuka hati. Jalan
besar, gang2 sempit, bahkan pekuburan dipenuhi dengan pecahan perabot, sisa2
bangunan, makanan sisa, sampai bangkai kuda.
Ga cuma di jalanan aja ternyata. Banyak bukti yang mengemukakan bahwa orang Pompeii jaman dulu
memperlakukan rumah mereka sebagai tempat sampah raksasa; dengan fosil dari
sisa2 makanan yang sudah membusuk tersebar bahkan ditumpuk di sebelah sumber
air minum.
Menurut
Allison Emmerson,
arkeolog dari Universitas
Cincinnati, buat orang Pompeii, sampah itu semata2 cuma bukti dari kehidupan.
Bahkan kuburan nenek moyang aja mereka pake buat tempat sampah.
Ga kebayang
deh Kota Pompeii baunya kaya apa di musim panas.
2. Orang
Viking merupakan sarang parasit.
Udah menjadi
pengetahuan umum bahwa bangsa Viking hidup penuh petualangan; berlayar di laut
utara yang keras untuk ekspedisi atau menaklukan daerah. Ga ada seorang pun
yang ga percaya bahwa kehidupan bangsa Viking itu keras dan susah. Tapi taukah
kita satu fakta yang paling penting; bahwa isi perut bangsa Viking dipenuhi
dengan parasit?
Berkat
budaya yang mengharuskan mereka hidup berdampingan langsung dengan hewan
ternak, sebagian besar orang Viking terekspos bakteri & kotoran sejak mereka
kecil. Ketika mereka dewasa, dalam tubuh mereka sudah berkembang berbagai macam
makhluk mikro yang cuma bisa dibayangkan dalam
mimpi buruk. Peneliti yang meneliti kotoran bangsa Viking (eek-nya, kalo mau
terus terang—so much dedication…
*standing applause for the researchers*) menemukan
banyak telur; indikasi dari perut yang penuh dengan cacing gelang dan infeksi
liver.
Lebih parah lagi, peneliti menemukan bukti2 bahwa para Vikings terinfeksi cacing cambuk—ditemukan di eek Viking (fosil taun 1018). Cacing cambuk membuat
kehidupan orang Viking amat sangat merana. Di samping menderita diare dan
kentut berbau mampus, orang yang terinfeksi cacing cambuk akan mengalami BAB
yang menyakitkan, pertumbuhan yang terlambat, dan perkembangan kognitif yang
tidak sempurna. Men.
Secara terus terangnya, London di abad pertengahan bau banget sampe ke
surga. Jalanannya dipenuhi dengan kotoran (eek), dan orang2 secara rutin
membuang makanan busuk bahkan bangkai binatang di luaran. Di beberapa tempat,
jalanan sampai tidak bisa dilewati karena penuh dengan tumpukan kotoran.
Jangan nanya gimana sungainya. Tukang2 daging melemparkan daging2 busuk ke
Sungai Thames secara bebas, dan darah dibiarkan mengering di bawah matahari.
Pada abad ke 14, bau kota London begitu hebat sampa Raja Edward melarang pemotongan
binatang di dalam kota. Sebagai tambahan, tempat pembuatan pakaian kulit
merebus kulit bahan secara terus menerus, menghasilkan bau yang menyesakkan
seluruh kota.
4. Eropa masa Renaissance diwabahi penyakit sipilis.
Begitu nyebut masa Renaissance, sebagian besar yang terbayang oleh kita
adalah orang2 berpakaian serba frilly
dan ngembang, jalan2 dengan anggun di kota, memecahkan berbagai misteri, dan
membuat penemuan2 scientific hebat.
Satu hal yang tidak kita tahu; pengemis2 pengidap sipilis mengerang kesakitan
di jalanan dengan kondisi yang mengerikan. Michelangelo atau Da Vinci mungkin
udah biasa ngeliat itu begitu mereka keluar rumah.
Taun 1495, sekelompok tentara Prancis kembali dari Dunia Baru dengan
membawa wabah yang tidak mereka ketahui. Di masa itu, wabah sipilis ditakuti seperti
AIDS masa kini, karena ciri2nya serem bingitz. Bintil2 bernanah yang pecah di
sekujur wajah, rambut rontok, dan—yang paling parah—daging orang yang
terjangkiti bisa habis digerogoti sampai ke tulang. Dan berhubung pada jaman
itu tidak ada rumah sakit atau penampungan, orang2 pengidap sipilis dibiarkan
menderita di tempat terbuka.
Hasilnya, peradaban masa Renaissance dipenuhi kepanikan akibat wabah
penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan bisa dibilang peradaban di seluruh
Eropa pada masa itu terbagi menjadi tiga; peradaban yang ketakutan, terinfeksi,
atau keduanya.
5. Wine Yunani Kuno sebenarnya
menjijikan.
Orang2 Yunani Kuno banyak menggambarkan wine dalam berbagai puisi dan karya seni mereka, bahkan mereka
punya dewa anggur sendiri. Jadi wajar kan kalo kita berpikir bahwa wine mereka itu sangat enak, iya kan?
Ternyata, sebaliknya. Wine kuno
itu menjijikkan.
Masalah utamanya adalah karena belum ada seorang pun yang menemukan cara
untuk mengawetkan wine dalam jangka
panjang, dan pembuat wine jaman kuno
melakukan semua trik aneh yang bisa mereka pikirkan. Jadi kasarnya wajar kalo
lu nemu minyak atau debu marmer di dalem wine
lu. Rasa favorit adalah rasa garam dan timah. Beberapa pembuat wine lain menyerah melawan kemampuan
alam untuk membasikan wine, sehingga
mereka meninggalkan wine di udara
terbuka agar teroksidasi sampai substansi wine
tersebut penuh dengan bakteria. Hasilnya, wine
pada jaman kuno bisa berupa cairan-kentel-kaya-aspal atau segelas cuka-berkutu.
Iiihh…
Yang terburuk? Tentu waktu lu minum itu ‘wine’. Orang Yunani Kuno sampai harus mencampur wine mereka dengan air laut supaya
rasanya bisa lebih mendingan.
6. Kebersihan pribadi di abad 18 parah banget.
Bayangin lu tinggal di suatu masyarakat yang kebiasaannya suka kentut di
tempat umum, nyingsring (ngeluarin ingus/korong/upil) langsung ke tangan, buang
ludah di dalem ruangan, dan BAB di depan tamu. Kedengarannya kaya mimpi buruk? Tapi
itu loh yang beneran terjadi di Inggris abad 18an~
Buat kebanyakan orang pada masa itu, kebersihan bukan sesuatu yang mereka
kenal. Rata-rata orang di jalanan punya nafas yang bisa bikin orang laen
pingsan, dan etika sosial ga pernah mereka denger. Ga jarang orang makan pake
tangan langsung (menurut bule masa kini, makan pake tangan itu ga sopan), terus
ngelap tangan kotor ke baju (lagi2 bagi bule, ini ga sopan), lalu kentut
sekeras2nya setelah buang dahak ke lantai.
Gimana kalau kita liat kelas bangsawan aja? Ternyata, mereka juga ga jauh
beda. Waktu lagi ngobrol sesudah makan malem, biasanya tuan rumah ngambil
tempolong (semacem penampungan buat BAB karena dulu ga ada toilet) dan yah… eek
di depan para tamu.
Meskipun kalian bertekad menjauhi peradaban manusia pada saat itu, kalian
tetap akan menemukan ‘produk’ manusia. Eek sudah sangat lazim ada dimana-mana
sampai semua makanan, air, atau susu yang lu dapetin bisa aja udah
terkontaminasi, sesedikit apapun itu. Yuck.
7. Pes merajalela di Mesopotamia Kuno.
Sebagaimana Pompeii dan London abad pertengahan, usaha orang2 Mesopotamia
kuno dalam menangani sampah dan sanitasi kota bisa dibilang… parah. Sebagai akibatnya,
penyebaran hama dan pes begitu luasnya terjadi pada masa itu. Lho, kenapa?
Selidik punya selidik, rupanya bangsa Mesopotamia kuno menggunakan hewan2
liar untuk menangani sampah mereka. Semua kota di sepenjuru Mesopotamia
membiarkan hewan liar semacem dogi dan babi berkeliaran bebas di jalanan. Dan itu
ga cuma di distrik kumuh aja. Arkeolog menemukan bahkan hewan2 ini bahkan
dibiarkan berkeliaran dalam istana raja!
Lebih parahnya lagi, penyebaran sampah yang dibiarkan ini berarti juga
bahwa setiap senti kota bangsa Mesopotamia dilewati dengan tikus got gendut,
kutu, dan hama2 lainnya. Hasilnya, infeksi akibat pes dan kematian yang
mengenaskan menjadi kekhawatiran umum, apalagi didukung dengan keberadaan
parasit dalam makanan mereka (trichinellosis).
8. Orang2 Georgia mengisi mulut mereka dengan gigi orang mati.
Taun 1815, dua pasukan paling hebat sedunia bertemu dalam pertempuran
mematikan yang dinamakan Pertempuran Waterloo, yang memakan korban kurang lebih
50.000 orang. Selain menghentikan upaya Napoleon dan membentuk sejarah Eropa,
pertempuran ini menghasilkan efek menjijikan dalam satu cabang ilmu pengobatan:
yaitu kedokteran gigi.
Sebelum terjadinya Pertempuran Waterloo, gigi yang membusuk merupakan
salah satu penyakit paling ditakuti oleh masyarakan Inggris. Karena jaman dulu
ga ada tambal gigi atau check-up
teratur, gigi yang jelek sudah menghancurkan hidup banyak orang. Tapi ketika
pertempuran telah usai, seisi Eropa mendadak menyadari bahwa di tangan mereka
kini ada ribuan mayat pemuda—masing2 penuh dengan gigi yang sehat.
Yang terjadi selanjutnya mungkin menjadi ledakan produksi paling
menjijikan dalam sejarah. Disusun langsung dari rahang orang mati, gigi palsu
mendadak tersebar luar di pasaran. Orang2 Georgia senang bukan kepalang. Dalam beberapa
dekade selanjutnya, orang rela memakai gigi para korban pertempuran sebagai
ganti gigi mereka sendiri. Sampai akhirnya Claudius Ash mulai memproduksi gigi
porselen taun 1830an, gigi palsu dari mayat ini pun tidak lagi digunakan.
9. Tisu (toilet paper) pernah
menyeramkan bingitz.
Kita di masa kini udah sering banget ngerasain lembut dan halusnya tisu. Tapi
tau ngga, belom seabad lalu, orang bisa takut ngegunain toilet, semata-mata
karena mereka takut pas “ngelap”nya—karena orang barat biasanya ga pernah
cebok, mereka cuma pake tisu buat ngebersihin xxx dan yyy mereka sesudah
BAB/pipis. Salah satu cara umum buat “ngelap” saat itu adalah dengan
menggunakan kertas koran atau katalog. Ga bisa nyalahin mereka juga kenapa
mereka ga beli tisu aja sekalian. Soalnya sampe taun 1930an, semua kertas tisu
yang diproduksi penuh dengan serpihan kayu.
Baru pada taun 1935, Northern Tissue (sekarang Quilted Northern) berhasil
memproduksi tisu bebas serpihan. Jadi baru 80an taun belakangan kita baru bisa
pake tisu yang aman. Wow.
10. Toilet jaman Romawi kuno itu
mengerikan.
Seperti yang kalian di gambar di atas, Roma kuno membuat toilet publik secara
harafiah; alias lu pipis dan BAB di sebuah ruangan publik yang isinya khusus
toilet semua. Toilet publik tersebut bisa menampung paling ngga 50 orang, yang
bakal duduk membentuk lingkaran dan melakukan ‘urusan’ mereka di depan orang
lain tanpa ada pembatas/halangan. Dan ketika selesai, mereka ngebersihin (alias
mengelap) xxx dan yyy mereka dengan spons pengelap-pantat-rame2 yang pastinya
penuh kuman dan sarang penyakit. Cara pake toiletnya? Ada videonya, bisa diliat disini.
Apa itu udah kedengeran kaya toilet terburuk? Ternyata masih ada yang
lebih parah lagi. Meskipun pada masa itu selokan atau saluran air bawah tanah
bangsa Romawi sudah termasuk maju, itu masih belum layak untuk standar kita. Toilet
mereka ga punya pipa-U, sehingga lubang toiletnya secara langsung terbuka
menuju selokan bawah tanah, yang mana serangga dan ‘makhluk- suka-menggigit’ sering
muncul.
Belum lagi gas metana (dari kentut2) yang tertampung membuat kemungkinan
toilet meledak—secara harafiah—cukup besar. Makanya orang Romawi pada masa itu sampai
harus menulisi dinding toilet mereka dengan mantra perlindungan, bahkan
menggambar Dewi Fortuna sebagai tanda good-luck.
Well, kalo toilet lu bisa ngebuat
pantat lu penuh gigitan serangga atau bikin kebakaran, pastinya lu butuh semua
keberuntungan yang lu punya.
__________________________________________________________
Sejujurnya, saking senengnya gue sama sejarah, gue sampe pernah berdoa
beberapa kali sama Tuhan. Gini doa gue:
“Tuhan, kalau boleh, tolong kasih liat saia kehidupan jaman kuno dulu,
lewat mimpi aja.”
Tapi ga pernah Tuhan kasih. Setelah membaca artikel ini, akhirnya gue tau.
Mungkin salah satu alesan Tuhan ga pernah mengabulkan doa gue adalah
karena hal2 ini.
Satu hal sih yang bisa gue tarik jadi kesimpulan. All beautiful things that were left behind from the past hide horrible
things as well. Semua keindahan yang ditinggalkan dari masa lalu (cerita,
bangunan, artefak, dll) menyembunyikan hal2 mengerikan; salah satunya hal2 di
atas, atau, yang paling parah, pembantaian/perang/kematian massal.
Gila, gue kayanya udah cocok menyandang title Fan ‘the Wise’.
Muwahahahahaha!
Semoga
kalian menikmati post-an kali ini! Salam keju!!
No comments:
Post a Comment