Hai...
*masuk sambil bawa payung. takut dilemparin tomat*
I know.. I know.. Uda lama banget kayanya gue ga pos (ato bahkan membuka) di blog ini. By the way, O di sini :)
Ih wow.. O yang mana tuh? Yang jauh di sana, saudara...
Yup, gue officially pindah domisili (lagi). Dari kota (eh kabupaten deng) Bandung tercinta, terus ke Karawaci, lalu sekarang gueeeee..... diiii.....
Makassar
Mainan gue udah lintas pulau sekarang. Sorry yah bro dan sis yang ke Pantai Ranca Buaya aja ga nyampe-nyampe.. Muahahahahahahahahahahaa *evil laugh* serius, gue puas banget ngetawain duo yang masih manyun di Bandung dan belum bertualang full time (ga kaya Andi yang cuma sebulan doang).
Makassar? Kaya apaan sih?
Emm, coba buka Google Mep, terus ketik "Makassar, Sulawesi Selatan". Pasti ketemu. Iya lah... Google kan sekarang udah lebih pinter dari orang. Malu ga sih?
Makassar ini gimana yah... Hmm, pokoknya perut anda akan bertambah 2cm lingkarnya setiap bulan. Porsinya kuli, enak pula. Dan high cholestrol. Bayangin aja makan coto Makassar (segera google bahan dasarnya), konro bakar (google juga, konro itu apaan), dan kawan-kawannya. Dan porsinya, saudara... Besar. As in BESAR!
As you can guess, gue bertambah bulat dan buncit di sini. Doa ibunda terkabul! Kalo buat gue sendiri, gue ga bisa bilang itu derita ato sukacita. Yang jelas, gue masih berjiwa turis di sini. Belum berjiwa penduduk yang sedang menetap, belum...
Banyak banget suka dan duka yang bisa gue share di sini.. Satu-satu yuk kita bahas. Berhubung banyak juga yang pengen tau.. Hehe..
Sukacitanya:
1. Gue lagi pursue karir yang emang udah jadi passion gue. Guys, elo akan sangat menyia-nyiakan hidup lu kalau elu bekerja ga sesuai dengan passion lo. Sering banget gue kasian sama orang-orang yang pasang status "I hate Monday", "Yaaaaaah, uda Senin lagi..", "Lembur... :(", dan kawan-kawannya. Guys, betapa bahagianya saat elu loncat-loncat ketemu kata "Monday", lembur dengan sukacita tanpa dibayar, bangun pagi tanpa literally nyeret badan lu dari kasur dan memulai hari lu dengan doa "Tuhan, thank you banget buat satu hari lagi yang uda Tuhan kasih, dan gue tau kalau gue akan sangat menikmati hari gue!" Dan Guys, itulah hari-hari gue di sini. Serius, gue justru lesu saat ketemu kata "weekend". Klise? Yuk lu ikut idup 1 minggu sama gue di sini dan gue bisa buktiin hal itu :)
2. Tuhan kasih passion gue sebagai ladang pelayanan gue! Astaga itu uda 1 paket banget. Gue melayani anak-anak yang beneran gue sayang kaya emak sayang anak. Ketemu mereka, senakal apapun, gue selalu senyum dan ketawa bareng mereka. Dan mereka tau kalau gue sayang sama mereka. Hidup gue ga bisa lebih berwarna dari ini. Ga cuman anak-anak yang gue layanin, co-workers, semuanya jadi ladang pelayanan kita bersama di sini. Gue sangat bersyukur punya lingkungan kerja yang ga pernah gue bayangkan sebelumnya. Di sini, gue ga punya kata keluhan apapun untuk workplace gue. Yang ada hanya, thank you GOD!!! Gue diproses di sini, gue bertumbuh di sini, gue melayani di sini, gue diberkati di sini. Gue ga bisa minta hal yang lebih dari ini. (P.S.: sebenernya tergantung sudut pandang lo juga, guys. Apa lu liat segala sesuatu sebagai proses lu bertumbuh, atau hal rese yang menurut lu ga penting dan bikin lu stuck ga kemana-mana).
3. Enak ga sih kalau bisa liat sunset semau kita? Tiap hari? No problemo. Dan itu yang gue dapet di sini. Lokasi gue deket banget sama pantai. Sunset and sunrise keliatan banget. Bagusnya langit waktu sunset dan sunrise bisa gue nikmatin setiap hari. Gimana ga Thank you GOD, tuh? Panas? Iya. Udaranya asin? Iya. Tapi, itu kan yang namanya pantai? Walaupun gue lebih ke pecinta gunung, gue ga akan protes sama langit di sini. I love the sky, as S loves the stars, if you know what I mean.
4. I learn to treasure things deeply. Gue jadi tau apa arti kata "rumah". Gue jadi mengerti banget apa makna keluarga, gimana menjadi anak dan adik yang baik. Gue jadi ngerti apa makna seorang pacar, dan menjadi seorang pacar yang baik. Guys, jarak dan waktu membuat kita belajar. The most essential things that a heart needs are time and relationships. When you are limited, believe me, you will treasure even small things that occur. Lo bakal ngerti kalau semua itu berharga, dan hal-hal berharga itu ga akan pernah lo tukar dengan apapun.
5. Networking has never been a major problem. Saat lu membuka diri lu untuk keluar, lu juga membuka diri dengan banyak relationship baru yang akan menunjang hidup lu. Gue menemukan sosok-sosok mentor rohani bukan dari kota asal gue, tapi di luar zona nyaman gue. Gue menemukan sosok mentee yang sangat gue sayang di tempat kuliah gue. Gue menemukan pacar di perantauan sementara gue. Gue menemukan sosok profesional, tempat bersandar dan seorang kakak di tempat perantauan gue yang sekarang. Gue menemukan orang yang bakal membantu gue dalam suka dan duka, dan treat me like a real lady di luar rumah gue. Lu akan tau, mana orang yang bener, mana yang nggak. Mana orang yang berimpact positif, mana yang nggak. Temenan sama semuanya! Tapi deket sama orang yang akan membuat lu menjadi orang yang berimpact positif (bukan temenan sama yang berimpact positif buat lo doang. Egois itu namanya, cuy)! When you have a great network with people, everything will get easier. You also will have that rare chance to see the colors of other people that actually are coloring your own life.
Well, all that I can say now is that life has never been better :)
Jangan pernah takut untuk melangkah keluar, mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman. Bayangin lu ada di tengah-tengah lingkaran yang membuat lu terbiasa dengan lingkaran sebesar itu. Saat lu step out, lingkaran lu akan bertambah besar, bukannya bertambah kecil atau bengkok-bengkok. Butuh keberanian yang tinggi buat lu move out dari lingkaran lu yang sebelumnya, karena memang ga gampang. Tapi selama lu keep your mind open, ga ada yang mustahil. Semua rintangan bakal lu pandang sebagai proses untuk menjadi diri lu yang lebih baik, bukan sebaliknya. Takut jauh sama orang terkasih? It's okay. Hey, "home" is where we belong. It doesn't talk about place, but about hearts. When you are away, you are gaining much more things than the things that you sacrificed, but you don't lose anything. What you sacrificed is only time and your exsistence beside the people you love, but that's it. Saat lu jauh, ga mungkin orang akan lupa sama lo, atau hubungan pertemanan dan keluarga terputus hanya karena jarak. Buktinya? Gue masih dan akan selalu pulang ke pelukan keluarga gue, pacar gue, dan dua pemuda pemudi galau penulis blog ini yang masih dengan setia selalu menunggu kepulangan gue ke Bandung. Right, guys? *group hug*
So, what are you waiting for? Life is too short to be wasted. Life is too colorful to be missed. Nikmatin hidup lu! Pastiin lu bertumbuh dengan maksimal di dalam Tuhan dengan waktu yang Tuhan kasih, yaitu hidup lu. Jangan sekalipun keluar kata keluhan dari bibir lu, karena itu artinya lu protes sama hidup lu yang menurut lu "kurang". Gimana Tuhan (pencipta hidup lu) ga sedih? Dia udah bikin hidup lu dengan sempurna, tapi lu malah minta lebih, yang belum tentu sempurna buat lu. Pertanyaan gue: apa lu uda bener-bener melihat hidup lu? Dari kacamata mana? Positif atau negatif? Lu bergaul sama pencemooh dan pengeluh, atau sama pengucap syukur dan penginjil? Coba cek. Saat kacamata lu di-set untuk melihat hal negatif, pastinya hanya hal negatif yang bakal lu liat. Tapi saat lu liat segala sesuatu dari kacamata positif, lu akan melihat segala sesuatunya itu berkat yang harus lu kerjakan. Percaya, deh.
Nanti sambung lagi, ya. Anak-anak uda pada manggil. Gue lebih milih mereka daripada kalian. Sorry.. :p
Take a moment with God, will you? Say the three magic words to Him: "sorry", "thank you", and "please".
-O-
Suka banget deh ih (っ´▽`)っ
ReplyDelete