Hello guys!
Back with moi, orang yang sekarang paling ga pernah apdet. Muahahahaha…
Hey, capts!
Ne's here.
Hola, thereee~ |
Btw, kok
enakan ngetik di laptop daripada di B* yah? Maaf yah sodara-sodara, gw belum
teracuni sama hal-hal berbau iOs ato Android. And that’s good! Gue mulai share
prinsip sang pacal kalo segala sesuatu harus dipake dengan maksimal. Contoh:
pake hp kamu sampe bener-bener ga bisa dipake lagi, selama kebutuhan kamu bisa
dipenuhi sama hp tersebut. Tapi, ya ga sampe si hp bisa dipake pedang-pedangan
lah.. Buat yang deket ma gue, pasti tau. Saking uda uzurnya hp, casingnya
kebuka sampe bisa ditekuk dan buat ngancam orang karena tajemnya. Oh, well.
That’s bad.
Back to the
topic, guys…
Buat orang
yang uda lama kenal sama para rangers yang kehebatannya uda melegenda ini,
pasti pada kenal sama satu orang personil lagi yang uda ga asing. And through
this post, I will make her remembered. Literally.
It’s almost
5 years we haven’t met her. And those 5 years felt sooooooooooooo extremely
long! And we (and I personally) miss her. So much. So bad.
And her name
was…
Verafic Tatum
(1987 - 2009)
She was such a cheerful, silly, naughty, cute, yet the most heartwarming girl I’ve ever met.
She woke me up at 6 a.m. and made me read her novel (that maybe would never be published) :) notice moi sleepy look (and messy hair) |
left to right, upper to bottom: Fan, Na, Ci Nat, Vera |
Ne, Vera, Na |
Diding, Na, Vera, Ci Desi |
I want to celebrate her life. An impactful life buat gue dan para rangers galau ini. Right, guys? *pegangan tangan sambil meler sana sini*
She lived her life to her fullest, sampai dia nyerahin hidupnya ke tangan yang paling berkuasa, ke Pribadi yang paling dia sayang, our God. Oh, nggak, dia sama sekali ga pernah kalah sama leukimia yang dia derita beberapa tahun sebelum dia pergi. Dia gak kalah, cuma mengalah untuk kehidupan yang lebih bahagia, with our Jesus.
Pastinya, ada alasannya kenapa gue nge-post hal yang bikin galau kaya gini. It's because everytime I went home, walaupun gue uda pindah rumah beberapa kali, her scent of presence is still there. Because she is one of my home, the one I ran to whenever I needed to.
And seriously, guys. There are still some boxes of her things in my house. Comics, books, even clothes!
Dan karena gue beberapa kali pindah rumah (dan berkali-kali packing), I would just re-opened her boxes, taped them again, sorted them again, and lost in my train of thought of her.
Haha. Kalau orang gak bisa move on gara-gara cowok (ato cewek, whatever), kayanya banyak orang yang berpikir kalau gue belom bisa move on sama cewek centil (in positive kind of way) satu ini.
But, well, I moved on, guys. That's the newsflash.
Gue inget banget waktu terakhir kali gue nemenin dia di rumah sakit pas panyakitnya meraja, papi gue cuma ngusapin punggung dia sambil nangis. Kita gak tahu betapa sakitnya tulang punggung dia karena penyakit itu. Yang jelas, malam itu, dia nangis sambil tidur karena punggungnya sakit, bahkan muncul banyak memar di punggungnya yang asalnya dari dalem, bukan dari benturan luar.
Tapi anehnya, dalam keadaan dia yang kaya gitu, dia selalu ngasih senyumnya yang terbaik, bahkan ga akan nunjukin wajah kesakitannya kecuali kalau uda bener-bener ga tahan. She's weird. Haha.
Cuma ada 1 hal yang belum sempat dia penuhi. Dia pernah janji sama gue pas dia lagi lemes-lemesnya, "Cici mau terus ada sampai kamu ketemu sama pacar pertama kamu. Siapa sih orang yang beruntung dapetin kamu, de?"
Through this post, I will answer her.
He is my lovely germ-breeder, ci :)
Ah, cici juga pasti lagi nonton di atas sana. Ato terlalu sibuk praising the One in the highest? Ah, I am happy for both. Just do whatever you like there.
Cuma ada 1 hal yang belum sempat dia penuhi. Dia pernah janji sama gue pas dia lagi lemes-lemesnya, "Cici mau terus ada sampai kamu ketemu sama pacar pertama kamu. Siapa sih orang yang beruntung dapetin kamu, de?"
Through this post, I will answer her.
He is my lovely germ-breeder, ci :)
Ah, cici juga pasti lagi nonton di atas sana. Ato terlalu sibuk praising the One in the highest? Ah, I am happy for both. Just do whatever you like there.
And from her, now we know the meaning of fighting for the ones we love, to fight till the very end, and how to love selflessly, and unconditionally.
This is a tribute for you, dear sis. You will be remembered now. Bukan cuma sama yang kenal sama kamu, tapi sama semua orang yang baca post ini. Orang akan tahu kalau di dunia yang humanity nya semakin rendah ini, kamu pernah hidup, dan membawa terang, plus menambah sedikit angka rata-rata kemanusiaan di dunia.
We love you
Di bawah ini gue post 2 lagu favorit dia, yang sampe saat terakhir pun dia dengerin terus di mp3nya:
Sorry, I just got this one. Dia suka banget ma lirik lagu ini. How ironic.
And one more:
Uda di-remake sama accoustic band paporit gue. Gapapa yah ci. Haha.
"When I look into your eyes, I know that it's true
God must have spent a little more time on you..."
Good day, people!
Ci Veraaaaaa!!!! HUAAAAAA!!!! ToT
ReplyDeleteVera.... :'(
ReplyDelete*pertanyaan terkahir ke dia "giman ver? udah sehat? she answer: udah lumayan ko... and.. jadi inget suka berantem sama ko bram.. hahaha..