“Kapan married?”
“Eh, sekarang kan dia. Lu kapan?”
“Eh! Kemaren dia dilamar, loh!
Kapan nih lu nyusul?”
Itu kata-kata yang SELALU dan
dengan BOSEN nya kita dengar. Pasalnya, di umur yang beranjak quarter life, makin banyak juga undangan
pernikahan yang kita terima. Undangan pernikahan itu pelan-pelan jadi syukuran
40 harian anak, sampe jadi undangan ulang tahun anak. Makin banyak juga yang
manggil kita “Oom” dan “Tante” disaat hati menjerit, “Panggil gue CICI!” (atau
koko, untuk kasus Andy).
![]() |
cr: Pinterest (to owner) |